• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

The Presidents Club : Rekonsililasi Merah & Payung Merah Biru Untuk Indonesia Emas

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.860
Nilai reaksi
24
Poin
0
11499419_20240506022141.jpg



Sumber :Tribunnews​


Presiden terpilih Pilpres 2024 Prabowo Subianto berkeharapan membentuk forum bernama presidential club.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak pada 29 April 2024 lalu.

Dahnil menyatakan, Prabowo harap mengadakan semacam klub presiden yg mempertemukannya dengan para mantan kepala negara Indonesia.

Pak Prabowo secara berulang menyebutkan beliau harap sekali duduk bareng, diskusi panjang dengan para mantan presiden nantinya, sehingga ada presidential club, mengatakan Dahnil.

Dahnil juga menjelaskan, pertemuan dalam presidential club untuk berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan.

Masukan dari para mantan presiden dinilai penting lantaran mereka berpengalaman memimpin negara, terlepas dari disparitas pandangan politik & sikap politiknya.

Sumber : https://www.kompas.com/tren/read/202...oogle_vignette

Dari pernyataan Jubir Prabowo tersebut kita dapat menilai bahwa perkumpulan presiden atau The Presidents Club adalah ide yg akan direalisasi pemerintahan Prabowo Gibran & bertujuan mencari titk temu & memastikan keberlanjutan program kebijakan yg digelontorkan Presiden RI ke-5 (Megawati Soekarnoputri), Presiden Ri ke-6 (Susilo Bambang Yudhoyono), & Presiden RI ke-7 (Joko Widodo).

Selama ini, program & kebijakan bersifat otonom di masing-masing periode pemerintahan, sehingga ide The Presidents Club akan berfungsi mencari titk temu dari program & kebijakan 3 presiden (Megawati, SBY, Jokowi) yg tidak saling mengisi satu sama lain, supaya dapat menghasilkan sebuah pijakan untuk menyusun Roadmap 20 25 tahun ke depan.

Era orde baru, Indonesia memiliki roadmap 25 tahun yg dibagi jadi 5 Pelita (Pembangunan Lima Tahun), dimana dalam pelaksanaannya melebihi ekspektasi.

Roadmap 25 tahun perdana mulanya ditargetkan untuk memacu Indonesia sebagai negara agraris & roadmap 25 tahun kedua mulanya ditargetkan untuk memacu Indonesia jadi negara industrialis maju (era tinggal landas).

Realisasinya melebihi target, dimana dalam 3 Pelita (15 Tahun), Indonesia langsung mulai memasuki era tinggal landas yg rencana awalnya ditargetkan baru dimulai pada tahun ke-26 (Roadmap 25 tahun kedua).

Sumber : https://www.kompas.com/stori/read/20...-baru?page=all

Oleh karenanya, The Presidents Club yg dicanangkan Prabowo Gibran akan jadi tonggak penting bagi dimulainya rangkaian percepatan pembangunan Indonesia berkelanjutan yg terdiri atas Roadmap 25 tahun (2024 2049).

The Presidents Club diharapkan dapat memfasilitasi titik temu antara carut marup program & kebijakan selama periode 3 presiden yg saling tumpang tindih, untuk akhirnya menciptakan Indonesia kembali memiliki Roadmap pembangunan jangka panjang.

Targetnya tentu saja, kehadiran Roadmap 25 tahun akan mendorong Indonesia jadi negara maju pada 2049.

Target optimisnya, status Indonesia sebagai negara maju dapat dicapai mulai tahun ke-21 (2045). Indonesia Emas 2045.

Realisasi The Presidents Club, akan ditopang oleh dua prioritas politik Prabowo Gibran terkini, sebagaimana yg sudah diprediksi TS (Thread Starter/penulis) sejak Januari 2024.

Yakni Rekonsiliasi Merah (pertemuan Megawati Prabowo untuk jembatani perdamaian Megawati Jokowi) & Payung Merah Biru (perdamaian Megawati SBY).

Sumber :



TS sendiri sudah terlibat langsung dalam upaya membangun Payung Merah Biru yg jadi keharapan Jokowi pada perioden 2016 2017. Namun keadaan politik saat itu tidak memungkinkan.

TS pun terlibat langsung upaya mewujudkan perdamaian Jokowi Prabowo pada Pilpres 2019, yg kemudian terwujud pasca Pilpres 2019.

Kini, Jokowi Prabowo SBY sudah berada dalam satu barisan, menyisakan Megawati yg masih berada di luar barisan, lantaran masih terjebak dalam permainan poros Prananda Hasto sebagai penghalang di internal PDIP.

Namun poros Puan Maharani masih mengupayakan terjadinya Rekonsiliasi Merah yg diharapkan Jokowi Prabowo Gibran SBY, untuk nantinya dilanjutkan jadi Payung Merah Biru untuk mendamaikan Megawati & SBY.

Peristiwa payung merah biru, akan jadi peristiwa politik paling kolosal menyusul persaingan keduanya sudah berlangsung sejak 2004, & untuk perdana kalinya pertemuan SBY & Megawati terjadi dalam sebuah peristiwa duka wafatnya Ibu Ani Yudhoyono (Juni 2019).

Kini, keadaan politik semakin kondusif & memungkinkan untuk mewujudkan The Presidents Club yg ditopang oleh Rekonsiliasi Merah & Payung Merah Biru.

Apalagi, perkiraan yg sudah diungkap TS sejak Januari 2024, kini sudah terucap dari mulut Jokowi, Prabowo, Gibran, & SBY yg menyetujui ide The Presidents Club, termasuk langkah terbuka Megawati menyikapi rangkaian pendekatan Prabowo.

Sumber :


Oleh karena itu, cuma persoalan waktu Rekonsiliasi Merah & Payung Merah Biru dapat diwujudkan, berujung pada terbentuknya Koalisi Nasionalis Modern Prabowo Gibran, ditopang kerjasama 3 mantan presiden & 1 presiden dalam The Presidents Club.

Nasdem, PKB, PKS, & PPP kelihatannya akan gigit jari. Pintu bergabungnya Nasdem sebetulnya masih terbuka. Namun kesalahan langkah Nasdem adalah mencoba memfasilitasi PKS & PKB bergabung dalam koalisi gemoy.

Apalagi, Luhut Binsar Panjaitan (LBP) sudah bilang ke Prabowo supaya tidak menerima gerombolan toxic, yg kelihatannya merujuk pada lingkaran Tom Lembong, Anies, PKS, Cak Imin.

Sumber : https://www.liputan6.com/surabaya/re...ngat-merugikan

LBP sebelumnya (diulas TEMPO pekan lalu) mengkritik keras rencana Bahlil Lahadahlia memfasilitasi permintaan pengelolaan IUP Tambang dari politikus agama (politikus NU-PKB-PPP).

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/2...jelasan-bahlil

Itulah sebabnya, Prabowo kemudian menyambangi PKB (24 April 2024) yg digembar-gemborkan Cak Imin sebagai ajakan masuk kabinet & pembagian jatah menteri.

Prabowo merespons overacting Cak Imin dengan menghadiri Halal Bihalal PBNU, dimana dalam acara tersebut Ketum PBNU Yahya Staquf menegaskan Prabowo Gibran adalah bagian dari keluarga akbar PBNU.

Hal ini jelas tamparan bagi Cak Imin & PKB yg punya jargon, ber-NU harus ber-PKB. Dengan mengatakan lain, Prabowo Yahya Staquf sedang mengatakan, sudah bagian keluarga akbar PBNU, maka kami tak lagi perlu PKB.

Oleh karenanya, sinyalnya sudah sangat jelas, prioritas Prabowo -Gibran adalah membangun koalisi nasionalis modern & The Presidents Club, yg keduanya ditopang oleh Rekonsiliasi Merah & Payung Merah Biru, meninggalkan poros agama bersatu (Nasdem, PKB, PKS, PPP) di barisan oposisi.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.