MENGAPA UMAT HINDU DILARANG MAKAN DAGING SAPI?
Sebelum saya panjang lebar menjelaskan wahyu Ida Sesuhunan tentang alasan mengapa umat Hindu dilarang makan daging sapi, saya akan menceritakan sesuatu mengapa muncul statemen bahwa sapi adalah binatang suci dalam agama kita.
Zaman dahulu, seorang Brahmana suci penerima wahyu baik di India maupun di Jawa dan Bali diwajibkan oleh Ida Sesuhunan membuat semacam skripsi sebagai syarat utk naik tingkat yg lebih tinggi seperti halnya orang sedang kuliah. Skripsi ini disebut Gurat/Geguratan. Bukan hanya Sang Brahmana penerima wahyu, begitu juga dengan murid-muridnya, ketika murid-muridnya akan naik tingkat juga diwajibkan untuk menulis Gurat. Gurat yang disusun ini wajib berisi tentang ajaran-ajaran Dharma baik secara tersirat maupun tersurat.
Isi Gurat ini tidaklah wajib menceritakan kejadian yang sebenarnya, dan tidak sedikit Gurat yang menggunakan kejadian-kejadian simbolik atau perumpamaan untuk menjelaskan ajaran Dharma, sehingga untuk menemukan inti sari dari Gurat tersebut diperlukan penghayatan yang benar2 mendalam, dan tidak sedikit umat Hindu yang salah menafsirkan isi dari Gurat tsb. Sebagai contoh adalah kisah tentang bertarungnya Dewa Brahma dan Dewa Wisnu untuk memperebutkan gelar sebagai yang terhebat dimana kemudian Dewa Siwa dalam wujud Lingga menghentikan perdebatan tersebut dan menunjukkan bahwa Dewa Siwalah yang paling tinggi di alam semesta ini. Itu bukanlah kejadian yang sebenarnya, kisah itu mengandung makna simbolik bahwa Lingga (Sang Hyang Tunggal/Tuhan Yang Maha Esa) berada di atas segala-galanya dan Brahma Wisnu (Sang Hyang Rwa Bhinneda (air api, atas bawah,panas dingin)) berada di bawah Hyang Tunggal.
Rupa-rupanya "sapi adalah binatang suci" juga muncul dari penafsiran yang salah terhadap Gurat-Gurat yang ada. Sapi bukan binatang suci, kata yang lebih tepat adalah "dihormati".
Ya, sapi adalah binatang yang dihormati oleh umat Hindu, bukan disucikan.
Lalu mengapa sapi begitu istimewa dalam agama Hindu? Ida Sesuhunan memberikan wahyu
"Di antara agama-agama yang Aku turunkan, agamamulah (Hindu) yang paling banyak Aku berikan simbol." Maka jangan heran jika di tempat suci agama Hindu bisa ada wujud2 yang menyeramkan yang jarang ditemukan di tempat suci agama lain, itu semata-mata karena simbol.
Umat Hindu dilarang makan daging sapi oleh Ida Sesuhunan itu juga karena masalah simbol. Lalu simbol apakah sapi itu? Menurut wahyu Ida Sesuhunan, sapi adalah simbol Leluhur kita yang mencapai Moksa. Apakah itu berarti Leluhur kita adalah sapi!? Ya gaklah
Mengapa sapi dipilih menjadi simbol Leluhur yang mencapai Moksa (Hyang Kawitan)? Begini, tidak ada satupun manusia di muka bumi ini yang mengetahui bagaimana wujud Tuhan (Parama Siwa). Karena itu munculah kesulitan-kesulitan yang dialami manusia ketika mencoba mengenal Tuhan. Karena belas kasih Tuhan, kemudian Ia menurunkan level kesucianNya menjadi Sada Siwa, tetapi masih saja manusia belum sanggup untuk mendekatkan diri. Kemudian Sada Siwa turun menjadi Siwa, dan Siwa memberi petunjuk kepada Sang Penerima Wahyu agar mewujudkan Siwa dalam wujud Dewa dimana wujud Dewa sama dengan manusia, walau demikian Dewa tidaklah sama dengan manusia. Zaman dahulu, sebelum agama Hindu diturunkan, umat manusia menyembah Leluhur dan menganggap Leluhur (yang dulunya adalah manusia) adalah Tuhan, mereka tidak mengenal Brahman. Setelah agama Hindu turun maka manusia menerima pencerahan bahwa tidak ada yang lebih mulia dari Tuhan(Brahman) dan Leluhur tempatnya di bawah Tuhan walaupun mereka telah mencapai Moksa.
Untuk mempertegas bahwa Leluhur lebih rendah dari Tuhan maka Siwa memberi umat Hindu simbol, yaitu Siwa dalam wujud manusia menaiki lembu putih Nandini. Wujud ini mengingatkan kepada umat Hindu agar jangan terbalik menempatkan Sang Hyang Tunggal di bawah Leluhur. Manusia lebih tinggi derajatnya dibanding sapi(binatang). Tuhan di atas Leluhur (Siwa (Tuhan) menaikki Lembu Nandini (Leluhur)).
Lalu mengapa Ida Sesuhunan memilih sapi sebagai simbol Leluhur padahal banyak binatang2 lain yang lebih keren misalnya singa, macan, dll? Di antara binatang, sapi adalah binatang yang paling besar jasanya kepada manusia. Sapi makannya hanya rumput, dimana rumput adalah gulma (tanaman penganggu), jadi sapi sambil makan juga memberi keuntungan bagi manusia karena memakan gulma2 tersebut. Walaupun sapi hanya makan rumput, tenaganya jangan ditanya, ia membantu manusia untuk menarik bajak, ia juga dimanfaatkan untuk sarana transportasi. Kotorannya dijadikan pupuk dan bahan bakar biogas. Air kencingnya bisa dijadikan obat. Dan yang paling penting air susunya telah memberi gizi tidak hanya kepada anak-anaknya, tetapi juga kepada anak-anak manusia termasuk anak-anak yatim piatu yang tidak memiliki ibu untuk menyusui, mereka dipelihara dengan susu sapi. Apa lagi kegunaan sapi?silahkan cari sendiri..aaaah begitu banyak manfaat sapi bagi manusia. Maka sebagai bentuk penghormatan umat Hindu kepada sapi, Siwa melarang umat Hindu yaitu umat yang menganut agama yang memiliki simbol paling banyak di dunia untuk memakan daging sapi. Jadi sapi (binatang yg paling berguna) mendapat kehormatan sebagai kendaraan Siwa (Tuhan) itu artinya bahwa hanya manusia2 yang berguna seperti halnya sapi dalam hidupnya yang berhak mengiringi Siwa dimanapun Siwa berada. Jika manusia bisa seperti sapi (berguna bagi semua makhluk) maka ketika mati atma manusia tersebut berhak menjadi Hyang Kawitan (yang diwujudkan dengan Lembu Nandini), mencapai Kemanunggalan dengan Siwa.
Jika anda merasa sebagai umat Hindu sudah sepantasnya anda tidak mengkonsumsi daging sapi. Lalu bagaimana dengan umat agama lain, apakah jika mereka makan daging sapi mereka bersalah? Tentu tidak, karena agama lain tidak diberikan simbol sapi oleh Ida Sesuhunan.