• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Sesalkan Eksekusi Amrozi Dkk

roughtorer

IndoForum Senior A
No. Urut
44416
Sejak
24 Mei 2008
Pesan
6.755
Nilai reaksi
174
Poin
63
Amnesti Internasional mengatakan eksekusi mati di Indonesia terhadap ketiga pengikut Islam garis keras yang telah dihukum dalam kasus Bom Bali 2002 sebaiknya menjadi yang terakhir kali bagi negara untuk menggunakan hukuman mati.

Kelompok hak asasi manusia internasional yang bermarkas di London itu, mengutuk kejahatan ketiga pelaku bom namun mengatakan eksekusi mati terhadap mereka merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia.

Para pelaku bom itu, Amrozi, Mukhlas dan Imam Samudra, telah dieksekusi satu regu tembak Sabtu pukul 17.15 GMT karena serangan yang ditargetkan terhadap sejumlah club malam di pulau Bali, Paddy’s Pub dan di depan kafe Sari Club di kawasan Legian, Kuta, Bali, Sabtu malam 12 Oktober 2002 sekitar pukul 23:05. Peristiwa tragis itu menewaskan 164 turis asing dan 38 warga Indonesia.

bomoz5.jpg


bomoz3.jpg

Dalam pernyataannya, Amnesti International mengatakan: "Eksekusi hari ini terhadap tiga orang yang dikenal secara kolektif sebagai pelaku bom Bali hendaknya menjadi terakhir kali bagi pemerintah Indonesia menggunakan hukuman mati".

Direktur Amnesti International wilayah Asia-Pasifik, Sam Zarifi, mengatakan mereka "telah melakukan kekejaman yang mengerikan" tetapi menambahkan: "Dengan meneruskan lingkaran kekerasan melalui pembunuhan yang disetujui negara adalah membalas pelanggaran hak asasi manusia dengan pelanggaran (HAM) lagi.

bomthumb.jpg


bomoz8.jpg


bomoz7.jpg

"Amnesti Internasional menyampaikan simpatinya pada korban kekerasan itu dan orang-orang yang mereka cintai yang menderita kehilangan besar.

"Organisasi ini mengakui perlunya semua orang yang melakukan kejahatan untuk dibawa ke pengadilan tapi menunjukkan bahwa tidak ada bukti jelas bahwa hukuman mati merupakan alat pencegahan yang efektif."

LEGAKAN AUSTRALIA

Kelegaan itu tercermin dari komentar sebagian keluarga korban kepada sejumlah media Australia, Minggu pagi.

Maria Kotronakis, warga Sydney yang kehilangan dua saudara perempuannya dalam insiden yang terjadi enam tahun lalu, seperti dikutip "The Herald Sun", mengatakan, pihak keluarganya sangat senang karena keadilan yang mereka tunggu-tunggu sejak lama akhirnya datang.

"Akhirnya momen itu datang juga. Kami sangat gembira. (momen kematian Amrozi cs) itu sesuatu yang setiap hari kami harapkan," katanya.

bomoz.jpg


bomoz1.jpg

Meskipun ketiga terpidana mati kasus Bom Bali 2002 itu sudah dieksekusi hari Minggu (9/11) sekitar pukul 00.15 WIB atau pukul 03.15 waktu Brisbane (Australia), namun tidak semua keluarga korban Bom Bali 12 Oktober 2002 di Australia langsung mempercayai berita di seputar eksekusi Armozi cs.

David "Spike" Stewart yang kehilangan putranya, Anthony, mengatakan ia ingin memastikan berita kematian Amrozi dkk supaya tidak sekadar rumor.

Hal yang sama juga disampaikan Leanne Woodgate, warga Melbourne yang menderita luka bakar bersama kakaknya di Paddy’s Bar akibat serangan Amrozi cs enam tahun lalu itu. Seperti dikutip Suratkabar "The Age", Woodgate mengatakan, aksi mereka telah menghancurkan hidupnya.

bomoz2.jpg

Dalam masalah eksekusi Amrozi cs, pemerintah Australia bersikap ambivalen. Menteri Luar Negeri Stephen Smith menegaskan bahwa pemerintahnya memandang hal itu sebagai proses hukum Indonesia.

Ia membantah bahwa Pemerintah Australia bersikap munafik karena menyerahkan soal eksekusi ketiga pelaku yang bertanggungjawab terhadap kematian 88 warganya enam tahun lalu kepada pemerintah Indonesia.

"Jika ada warga negara Australia yang terancam hukuman mati di luar negeri, kami akan mengajukan diri untuk mewakili dia. Kami tidak melakukan hal yang sama atas nama warga negara lain. Tentu kami tidak mewakili para teroris," katanya.

Di mata Perdana Menteri Kevin Rudd, Amrozi cs tidak lebih dari para "pembunuh" dan dampak dari serangan mereka di Bali enam tahun lalu terhadap para keluarga korban membuat "hatinya menangis", kata Rudd dalam satu pernyataannya baru-baru ini.

bomoz4.jpg

Publik Australia sendiri merespons soal eksekusi Amrozi cs itu secara berbeda. Menurut Indonesianis Universitas Nasional Australia (ANU), George Quinn, masyarakat di negaranya terbelah ke dalam dua kelompok besar.

Bagi kelompok pertama, hukuman mati merupakan perbuatan yang tak berprikemanusiaan dan melanggar hak asasi manusia terlepas dari aksi berdarah Amrozi cs enam tahun lalu. Ia pribadi masuk ke dalam kelompok masyarakat yang pro-eksekusi terhadap ketiga pelaku sebagai konsekuensi atas aksi mereka enam tahun lalu.

Ketegasan pemerintah dan otoritas hukum Indonesia atas eksekusi Amrozi cs akan meningkatkan "citra Indonesia" di Australia, katanya.

bomoz6.jpg

Australia kehilangan 88 orang warga negaranya yang sedang berlibur di Bali akibat serangan kelompok Amrozi cs enam tahun lalu itu.
 
waduh ada yang mpe gosong gitu.... DP ngga ya /gg

emang seh amrozi cs itu parah banget , dah dicuci otaknya,sampe ngebunuh segitu banyak orang ngga rasa bersalah,.... yang lebih anehnya kematian mereka bisa bisanya di arak seperti mereka pahlawan bukan teroris....

aneh , tanya kenapa?
 
setuju sama yang atas..

sependapat..
 
kalo gw tetep setuju tuh, menghilangkan nyawa bayarnya juga dengan nyawa dihilangkan ;))
kalo gak gitu repot, nanti dikit2 bunuh orang (dalam hal ini bukan cuma ngebunuh, tapi melakukan pengeboman loh, alias pembunuhan masal terhadap orang-orang yang tidak berdosa) X(
 
Sejak 27 Oktober lalu Amrozi dan kawan-kawan telah memasuki masa isolasi di Lapas Batu Nusakambangan. Namun, eksekusi belum terjadi.

Aparat telah melakukan operasi siaga penuh di sejumlah tempat. Konon untuk mengantisipasi dampak yang mungkin muncul pascaeksekusi mengingat usai eksekusi Tibo dkk tahun lalu sejumlah kantor pemerintah di NTT menjadi korban anarkisme para pendukung Tibo dkk. Apakah hal itu akan juga dilakukan oleh para pendukung Amrozi dkk? Sebelum menjawab pertanyaan itu kita perlu memerhatikan beberapa hal.

Saya membesuk Amrozi dkk pada 17 Oktober lalu dan menanyakan peran mereka terhadap kasus bom Bali I yang terjadi pada 12 Oktober 2002 dan menewaskan 202 orang itu. Amrozi menjelaskan bahwa peran utamanya adalah membeli bahan bom berupa karbit sebanyak satu ton. Dia membeli dari toko Tidar di Surabaya.

Adapun peran Muklas tak jauh dari seorang ustadz yang memberi semangat untuk melakukan aksi pengeboman tersebut. Imam Samudera melakukan survei dan konsep penyerangan yang ia lakukan tiga bulan sebelum bom diledakkan. Secara khusus Imam membuat website bertitel istimata.com yang isinya mengklaim bertanggung jawab atas peledakan bom tersebut.

Beberapa kali saya bertemu Jenderal (purn) Ryamizard Ryacudu, mantan KSAD era Megawati. Dalam pertemuan itu beliau menjelaskan ketidakmampuan TNI untuk membuat bom sedahsyat itu. Almarhum ZA Maulani, mantan kepala BAKIN era Habibie, juga sering bertemu saya untuk menjelaskan bahwa bahan bom Bali itu bukan karbit, TNT, atau C4, melainkan mikronuklir. Saya pun diajak rapat membahas hal itu dengan sejumlah petinggi MUI di Istiqlal. Namun, karena adanya tekanan dari pihak tertentu, maka hasil investagasi MUI urung dipublikasikan dan batal menjadi saksi adecharge (meringankan) di sidang pengadilan Amrozi dkk di Bali .

Sayang sekali, sampai sekarang umat Islam tidak mengetahui second opinion siapa sesungguhnya pelaku utama bom tersebut. Joe Vialls, investigator bom independen Australia yang wafat 2005 lalu, mengatakan dalam situsnya www.thetruthseeker. co.uk/columnist.sp? ID=3 dalam tiga artikel berjudul: Bali Micro Nuke Buried By WesternMedia, Bali Micro Nuke-Lack of Radiation Confuses ''Expert'', dan Micro Nuke Used in Bali ''Terrorist' ' Lookalike Attack, menegaskan bahwa adanya cendawan panas, kawah, cahaya, dan listrik mati sebelum ledakan bom adalah bukti tak terbantahkan hadirnya mikronuklir dalam bom tersebut.

Bahkan, saksi lain, Kapten Rodney Cox, yang juga menyaksikan bom itu meledak dan membuat tulisan yang dimuat di situs Army Australia, tetapi mendadak dihapus karena laporannya bisa membuat masalah bagi Australia di masa datang.

Hukuman zalim
Ketika saya bertanya kepada Muklas tentang peran Ali Imron, adiknya, ia menjelaskan bahwa memang adiknya itu ahli merakit bom dan perannya dalam bom Bali jauh lebih besar darinya. Namun, ketika saya agak bertanya mengapa Ale hanya dihukum seumur hidup, mestinya Muklas, Amrozi, dan Imam Samudera tidak sampai dihukum mati.

Bandingkan dengan peledakan yang dilakukan oleh Syekh Omar Abdurrahman di Oklahoma sekitar tahun 1995 hanya dihukum seumur hidup oleh otoritas Amerika. Sampai detik ini pun belum ada tersangka teroris di dunia yang dihukum mati melalui pengadilan. Jadi bila eksekusi ini terjadi, maka inilah kali pertama terpidana terorisme dihukum mati.

Mengapa Ale cuma dihukum seumur hidup? Apakah karena dia dianggap kooperatif dengan Komjen Gories Mere sehingga diajak 'dugem' di kafe Sturbuck? Atau karena telah memberi info penting tentang anggota JI sehingga diundang buka bersama di rumah Komandan Densus 88 Brigjen Surya Dharma?

Untuk ilustrasi, apakah bisa dibenarkan jika Usamah bin Ladin yang dituduh menyerang WTC akan diampuni oleh AS lantaran mau 'menyanyi' tentang organisasinya sehingga banyak anggotanya berhasil ditangkap? Apakah pantas elite FBI atau CIA 'dugem' dengan Usamah? Lalu, sebagai jasanya ia dimaafkan dari segala tuduhan dan diberi fasilitas istimewa?

Tinjauan syariat
Jika Amrozi dkk tetap dieksekusi, maka dalam tinjauan syariat bisa berdampak serius bagi para pelakunya karena eksekusi itu akan menjadi sebuah pembunuhan terhadap ketiganya. Dasar eksekusi itu tidak adil alias zalim, sedangkan membunuh seorang Mukmin dengan sengaja, maka balasannya adalah neraka.

''Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (memunuhnya) melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan' ' (QS Al Isra: 33).''Dan barangsiapa membunuh seorang Mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah jahanam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya.'' (QS. An-Nisa: 93).

Keputusan yang zalim pasti menimbulkan perlawanan. Soal besar kecilnya perlawanan itu tergantung pada kemampuan. Kalimat ini bukan ancaman, tetapi hukum alam (sunnatullah) . Maka, ketika Amrozi cs mengemukakan ayat-ayat Qishosh (QS 2:178) lalu ditanggapi dengan siaga I, padahal ayat-ayat itu ada sejak 15 abad silam dan tidak ada hubungannya dengan rencana eksekusi mereka. Jadi kita harus waspada terhadap agen-agen AS yang memanfaatkan 'ancaman' Amrozi itu untuk melanggengkan proyek perang melawan teroris.

Walau sponsor utamanya (AS) sedang dilanda krisis ekonomi, mungkin usai pemilu isu itu dikembangkan lagi. Sekarang banyak SMS terror bom menyebar. Mudah saja untuk membekuk pelakunya karena aparat punya GI2, alat pendeteksi penelepon, yang lebih hebat dari GPS. Bahkan, alat penyadap pun sudah dimiliki KPK, pinjam saja untuk mengejar pengirim SMS tersebut. Siapa tahu pelakunya oknum aparat sendiri untuk melakukan operasi terror antiteror.

Tidak semua bom terkait terorisme, seperti tiga bom yang meledak di Maluku beberapa waktu lalu karena kisruh pilkada. Tetapi, hati-hati bagi mereka yang kebetulan berjenggot dan berjidat hitam, jangan sembarangan menyimpan karbit di rumah, khawatir dituduh menyimpan bahan peledak, padahal karbitnya untuk memanasi buah mentah agar cepat matang.Kita semua berharap tidak ada lagi isu terorisme usai terbunuhnya Dr Azahari. Ternyata harapan itu sirna, bahkan buronnya, Noordin M Top, selalu menjadi alasan aparat untuk memberikan peringatan bahwa ancaman terorisme masih akan ada.

Sementara itu, kepemimpinan Tim Antiteror Mabes Polri, baik itu Satgas Bom atau Densus 88, masih dikendalikan oleh Komjen Goris Mere yang kini merangkap menjadi Kalakhar BNN. Mestinya ada tour of duty di level kepemimpinan Densus 88 tersebut agar kinerjanya bisa ditingkatkan. Jangan sampai terlalu lama menjabat di tempat 'basah dolar' tersebut karena akan mendorong terjadinya korupsi.
 
Apapun agamanya, apapun profesinya, apapun sukunya. Selama Republik Indonesia masih Berdiri tergak. Dan Pancasila serta UUD 45 masih menjadi dasar negera. Hukum adalah hukum. Amrozi cs terbukti bersalah menurut Hukum yang berlaku di Indonesia. Sehingga pengadilan memvonis hukuman mati yang sudah dilaksanakan.
 
/hmm
prasaan Amrozi tuh...
biar pakek Hukum negara manapun pasti tetap aj di Vonis bersalah....
tapi anehnya banyak banged yang sedih dia udah di hukum mati...

yang senang mungkin banyak juga...
tapi kebanyakan yang senang tuh warga Australia.../hmm
 
ah mnurut gw mah mending mati nya sambil di siksa.. kalo di tembak di kepala mana kerasa~ 3 nyawa doang buat puluhan/ratusan ?
 
/hmm
prasaan Amrozi tuh...
biar pakek Hukum negara manapun pasti tetap aj di Vonis bersalah....
tapi anehnya banyak banged yang sedih dia udah di hukum mati...

yang senang mungkin banyak juga...
tapi kebanyakan yang senang tuh warga Australia.../hmm

kawan gw dah bilang yg membom itu bukan Amrozi cs melainkan Amerika, untuk melancarkan perang terhadap teroris(baca Islam). banyak sekali kejanggalan kejanggalan. amrozi cs pun meragukan hal itu.

dulu waktu jaman bapak ibu kita juga ada kasus teroris seperti itu
namanya Jamaah Imran (tanya aja deh bapak ibu kalian), yg membajak pesawat, yg melakukan pemberontakan berdarah, 'ustad' Imran pimpinan Jamaah Imranya aja sampe sekarang ga ketangkap, tapi anak buahnya(yg di dokrin) yg jadi korban yg ketangkap.
ternyata Jammah Imran itu buatanya PEmerintah RI (klo ga percaya tanya aja lagi Ibu dan bapak kalian) itupun diketahui Tahun 1992 setelah 20 tahunan terjadi.

seperti Hal nya juga WTC peristiwa 11 september, itu juga yg melakukan adalah Amerika Sendiri dengan alasan ingin menyerang afghanistan(gw ada VCD nya loh bukti kebohongan 9/11) bahkan bukunya juga ada yg dari wartawan perancis.

Amrozi adalah korban dari teori konspirasi. saya nulis di sini juga percuma
suatu saat kalian tau siapa dalang sesungguhnya, karena saat ini kalian ditutup tutupi oleh media yg notabene media ini juga di intervensi asing untuk kepentinganya... Wallahualam

PAsti kalo kalian pernah nonton di Metro TV beberapa Tahun lalu acara Metro Realitas dengan tema pengakuan Mantan agen CIA dengan muka digelapkan. dia itu menyebutkan siapa dalang sesungguhnya dan dibalik bom2 tersebut. tapi kok yg gw liat media berita televisi gak konsisten apa yg telah ditayangkan.

dan lagi juga mantan ketua BAKIN ZA Maulani juga ingin membuka itu semua..tapi sayang beliau sudah meninggal sakit jantung (padahal beliau itu dibunuh, seperti halnya kasus Munir tapi ditutupi)

pesan gw teori konspirasi itu ada. jadi ketika ada bom suatu saat nanti janganlah kalian terima mentah2 berita itu.seperti bom bali II(sebagai pengalihan opini BBM naik), lalu juga JW mariot (yg katanya punya Amerika, padahal itu punya orang Cina, yg menginginkan Australi terlibat ikutan dalam War ON terrorism karena lokasi pengeboman dekat dubes Austarli)
 
Teori Konspirasi banyak dimana-mana.... saya lebih memilih percaya pada Hukum yang berlaku di Negri ini. Putra-pitri terbaik bangsa ini membuktikan bahwa ke tiga Bali bombe ritu bersalah. Segala teori konspirasi terserah mau percaya sebagai kebenaran, atau sebagai propaganda yang sayangnya disalah gunakan untuk mempengaruhi rakyat yang memang tingkat pendidikannya relatif rendah seperti Indonesia.
 
Kayaknya eksekusi emang paling pas untuk mereka. Lihat sendiri kan, semasa mereka di dalam tahanan nyaris setiap diwawancara yang ada mereka selalu tampak bangga akan perbuatan mereka. Malah mereka sepertinya memprovokasi umat Islam lainnya untuk berbuat seperti mereka.
Hukuman mati emang cocok, sekalian buat contoh pada yang lain agar tidak berbuat bodoh seperti mereka.
Buat pendukung2 mereka yg menganggap mereka sebagai pahlawan, coba bayangkan kalau anda atau keluarga anda yg menjadi salah satu korban mereka. Apakah anda tetap akan menganggap mereka pahlawan...?
 
Teori Konspirasi banyak dimana-mana.... saya lebih memilih percaya pada Hukum yang berlaku di Negri ini. Putra-pitri terbaik bangsa ini membuktikan bahwa ke tiga Bali bombe ritu bersalah. Segala teori konspirasi terserah mau percaya sebagai kebenaran, atau sebagai propaganda yang sayangnya disalah gunakan untuk mempengaruhi rakyat yang memang tingkat pendidikannya relatif rendah seperti Indonesia.

Iya deh QQ tapi tetep atas SARAN dari NEGARA BARAT, kalo tidak MANA MUNGKIN POLRI mampu MENANGANI BEGITUAN

Menangani KASUS MUTILASI saja sampe 1 BULAN baru TERTANGKAP,,, itu juga BERUNTUNG, karena ada yang NGELAPOR
 
Iya deh QQ tapi tetep atas SARAN dari NEGARA BARAT, kalo tidak MANA MUNGKIN POLRI mampu MENANGANI BEGITUAN

Menangani KASUS MUTILASI saja sampe 1 BULAN baru TERTANGKAP,,, itu juga BERUNTUNG, karena ada yang NGELAPOR

kerjasama antar department kepolisian antar negara kayanya biasa dilakukan om... gak hanya dengan negara barat. Untuk kasus perompak haram, kepolisian Ri kerap bekerja sama dengan kepolisian Kerajaan Malaysia.
 
org kyk gt kok msh banyak yg memihak ama mereka
padahal dah jelas2 tindakannya salah dah bunuh banyak org
pengikut2nya kelaut aja deh cuci tuh otak dilaut biar bersih otaknya
 
org kyk gt kok msh banyak yg memihak ama mereka
padahal dah jelas2 tindakannya salah dah bunuh banyak org
pengikut2nya kelaut aja deh cuci tuh otak dilaut biar bersih otaknya

itu bukan bom buatan mereka, kalian tertipu dengan MEdia yg notabene dibawah tekanan asing
jadi tekanan Amerika kepda Indonesia tuh berupa tekanan diplomasi..jadi hal tersebut dipaksakan.sebenarnya gak harus di eksekusi.menurut gw itu adalah pembunuhan.Pemerintah ini zalim. sebenarnya Pemerintah sudah mengetahui siapa dalang pembom an sesungguhnya. karena Pemerintah ini takut sama Amerika, makanya terpaksa deh ada yg dikambing hitamkan.

Amrozi,Mukhlas,Imam Samudra (AMI) adalah Pahlawan gw!!!!!! mereka tidak pengecut seperti negara ini!!!

negeri pecundang!!!!!!!!!
 
flame flame....panas...zzzzz.....
 
klo setelah post aku masih flame aku moved ke FA lho ya /no1
 
Nyawa harus di bayar nyawa la. kalau ga semua orang pasti maw membunuh mah.

Dan 1 hal lagi :). kalau maw mengasihani 3 Bomber. mendingan lo kasihan sama rakyat ga berdosa yang mati karena bomb. kalau mati si mendingan. kalau cacat seumur hidup gimana? ga ada tangan, ga ada kaki, ga bisa bicara, tuli, jadi gila, ga bisa berkerja dan ada juga yang trauma.

Istilah Tak bisa melihat Dinosourus ( /wah dinosaurus terlalu besar la, gajah aja deh :D) yang ada didepan mata, tapi bisa melihat semut yang ada di seberang sungai.

No Flame. Cuma nasehat aja bro~~~
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.