Menikmati Ngerong tidak harus melakukan petualangan hingga memasuki lorong- lorong dengan dinding bebatuan. Bagi mereka yang tidak punya nyali cukup melihat keindahan luarnya saja. Sementara, biarkan anak-anak bermain dengan ikan-ikan atau belajar berenang.
Dari waktu ke waktu, obyek wisata Goa Ngerong pada galibnya tidak pernah mengalami perubahan yang berarti. Kalau pun ada, tempat plesir yang kini berada di bawan pengelolaan Pemerintah Desa Rengel tersebut, hanya wajah depannya saja yang berubah. Tetapi, itulah, Ngerong dengan segala yang ada di dalamnya tetap saja menarik untuk dikunjungi.
Disamping pesona magis goanya, suasana di luarnya tetap menebarkan pesona tersendiri. Barangkali, hanya di Ngerong saja orang masih bisa menikmati suasana alam yang asli. Ribuan ikan yang berkeliaran di Kali Ngerong, adalah daya tarik tersendiri.
Ngerong meski masih digunakan sebagai aktivitas warga, baik mencuci atau mandi, namun, daya tarik wisatanya masih tetap diminati warga. Ledakan pengunjung, terutama dari Tuban dan sekitarnya terjadi pada hari Jumat Pahing. Di mana pada hari pasaran Jawa itu, orang berdatangan untuk nyekar atau sekadar membasuh muka dengan air Kali Ngerong.
“Mereka ini rata-rata berkeyakinan kalau Ngerong punya tuah dan diyakini mampu merangsang usaha, jodoh atau hal lainnya yang berkaitan dengan kepentingan duniawi. Soal kebenarannya, wallahu a’lam,” ” tutur Sutrisno, warga setempat.
Goa Ngerong dengan keindahan kalinya, menurut penuturan beberapa orang sepuh di sana , mampu menghipnotis penduduk setempat dan masyarakat umum di luar Kabupaten Tuban, lebih pada banyak kisah-kisah misteri di sekelilingnya. Mulai dari bagian cikal bakal terbentuknya Kadipaten Tuban di masa kerajaan dulu, kepahlawan tokoh Kembangjoyo yang sakti mandraguna hingga cerita tentang kecantikan putri Ngerong yang elok rupawan.
Ada kisah yang beredar di kalangan penjual kembang di hari Jumat Pahing, sang putri yang konon bertapa di dalam Goa Ngerong hingga lampus (raganya menghilang, tapi masih kerap terdengar suaranya, kerap muncul di tengah kesibukan orang nyekar. Ia digambarkan mengenakan kebaya dengan selendang di bahunya sambil membawa tas belanjaan khas orang dusun.
Terlepas dari mistis dengan segala rahasianya, Goa Ngerong ke depannya berprospek untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata alam sekaligus wisata petualangan. Selain karena letaknya yang mudah dijangkau juga keindahan alamnya. Goa Ngerong terletak di pinggir jalan Tuban – Bojonegoro, sehingga wisatawan yang akan berkunjung tidak sulit mencarinya. (habis)