magnum
IndoForum Activist C
- No. Urut
- 1320
- Sejak
- 27 Mei 2006
- Pesan
- 14.143
- Nilai reaksi
- 417
- Poin
- 83
Potenza G-III : Perpaduan Kinerja dan Kenyamanan
Tak dapat disangkal lagi bahwa ban merupakan salah satu piranti vital pada kendaraan bermotor, baik roda dua (sepeda motor) maupun roda empat atau lebih (mobil). Ban merupakan elemen yang sangat menentukan kinerja pengemudian (driving perfomance) seperti stabilitas pengendaraan, aksi menikung, pengereman atau pun manuver lainnya.
Seiring dengan berkembangnya tuntutan dan kebutuhan, fungsi ban kini tak hanya terbatas pada segi kehandalannya dalam menopang kinerja pengemudian saja. Ban kini juga dituntut untuk dapat mengokomodasi kebutuhan akan kenyamanan (comfort) dalam berkendara seperti efek suara yang rendah, getaran yang minim dan sebagainya.
Menurut penuturan Sales Director PT Bridgestone Tire Indonesia, Kyota Futami, faktor kinerja pengemudian dan kenyamanan merupakan dua hal yang berbeda satu-sama lainnya. Keduanya bahkan sulit dipertemukan karena salah satunya harus ada yang dikorbankan.
"Secara jujur driving perfomance dan driving comfort adalah dua hal yang bertolak belakang. Jika kita ingin meningkatkan driving comfort, biasanya driving perfomance harus dikorbankan," ujar Futami di Karawang, Rabu (30/8) kemarin .
Untuk menyikapi masalah tersebut, lanjut Futami, Bridgestone sebagai salah satu produsen ban terbesar tanah air terus berupaya membuat terobosan baru dalam merancang produknya, termasuk dengan mengadopsi teknologi balap Formula-1.
Melalui produk terbarunya yakni Potenza G-III, Bridgestone mencoba mengakomodasi kedua kebutuhan ini secara sinergi.
Potenza G-III adalah ban sporty generasi penerus Potenza RE-711 yang telah sukses di pasaran dan terjual lebih dari 600 ribu sejak pertamakali diluncurkan pada 1999.
Ban Potenza G-III ini diklaim memiliki performa dan kualitas lebih baik dari pendahulunya karena memiliki fitur teknologi Formula Satu yang disempurnakan yakni AQ Donuts II untuk menjawab kebutuhan konsumen yang menuntut kesempurnaan dalam berkendara.
"Dengan Potenza G-III, pengendara bisa mendapatkan driving comfort dengan tetap mempertahankan atau bahkan meningkatkan driving perfomance. Teknologi AQ Donuts II melengkapi tambahan keunggulan Potenza G-III, dengan daya tarik akstra berupa kinerja yang tetap sama dan konstan hingga umum pemakaian 70 persen " terang Futami.
Sejumlah teknologi yang terkandung dalam AQ Donuts II ini di antaranya adalah Consistent Surface Contact yang dapat menekan kebisingan ban, Flat Force Block untuk menjaga kerataan sehingga meminimalkan getaran, Partikel Z yang membuat umur ban labih lama, Long Lean Super Carbon untuk memperitinggi daya cengkeram, Grand Unified Tire Technology II (GUTT II) desain teknologi tinggi yang menjaga stabilitas dan memantapkan daya manuver serta Advance Quality Compound II untuk meningkatkan kinerja pengereman di jalan basah maupun kering.
Selain ditunjang AQ Donuts II, Potenza G-III pun memiliki karakteristik pattern atau pola khusus pada telapak ban, yang mana pola ini pun mengadopsi teknologi ban F-1. Disain pola telapak ini bukan hanya membuat kendaraan menjadi nyaman dan aman, tetapi juga menimbulkan kesan trendy bagi para penggunanya.
Sebelum dilepas ke pasaran, Potenza G-III ini pernah diuji-coba dan dibandingkan dengan dua produk kompetitor pada 18 Juni lalu. Dalam tes menggunakan mobil Toyota Camry, Potenza G-III menunjukkan keunggulannya ketimbang dua pesaingnya dalam hal jarak pengereman pada jalan basah dengan kecepatan 100 km/jam.
Pembuktian keunggulan Potenza G-III juga dilakukan di Bridgestone Proving Ground Karawang Rabu kemarin dalam acara test drive yang melibatkan media massa. Sekitar 30 wartawan dari berbagai media secara bergiliran ikut merasakan perbedaan performa ban Potenza G-III dengan dua produk kompetitor.
Pada tes tersebut, setiap jenis ban dipasangkan pada sedan Camry untuk diuji seberapa jauh kehandalan dan kenyamanannya. Setiap mobil mengelilingi proving ground sejauh 1,7 km untuk melintasi enam jenis kondisi jalan baik di medan basah maupun kering. Mobil juga melewati delapan jenis permukaan khusus, mulai dari jalan beton halus, aspal halus hingga jalan beton beralur.
Tak dapat disangkal lagi bahwa ban merupakan salah satu piranti vital pada kendaraan bermotor, baik roda dua (sepeda motor) maupun roda empat atau lebih (mobil). Ban merupakan elemen yang sangat menentukan kinerja pengemudian (driving perfomance) seperti stabilitas pengendaraan, aksi menikung, pengereman atau pun manuver lainnya.
Seiring dengan berkembangnya tuntutan dan kebutuhan, fungsi ban kini tak hanya terbatas pada segi kehandalannya dalam menopang kinerja pengemudian saja. Ban kini juga dituntut untuk dapat mengokomodasi kebutuhan akan kenyamanan (comfort) dalam berkendara seperti efek suara yang rendah, getaran yang minim dan sebagainya.
Menurut penuturan Sales Director PT Bridgestone Tire Indonesia, Kyota Futami, faktor kinerja pengemudian dan kenyamanan merupakan dua hal yang berbeda satu-sama lainnya. Keduanya bahkan sulit dipertemukan karena salah satunya harus ada yang dikorbankan.
"Secara jujur driving perfomance dan driving comfort adalah dua hal yang bertolak belakang. Jika kita ingin meningkatkan driving comfort, biasanya driving perfomance harus dikorbankan," ujar Futami di Karawang, Rabu (30/8) kemarin .
Untuk menyikapi masalah tersebut, lanjut Futami, Bridgestone sebagai salah satu produsen ban terbesar tanah air terus berupaya membuat terobosan baru dalam merancang produknya, termasuk dengan mengadopsi teknologi balap Formula-1.
Melalui produk terbarunya yakni Potenza G-III, Bridgestone mencoba mengakomodasi kedua kebutuhan ini secara sinergi.
Potenza G-III adalah ban sporty generasi penerus Potenza RE-711 yang telah sukses di pasaran dan terjual lebih dari 600 ribu sejak pertamakali diluncurkan pada 1999.
Ban Potenza G-III ini diklaim memiliki performa dan kualitas lebih baik dari pendahulunya karena memiliki fitur teknologi Formula Satu yang disempurnakan yakni AQ Donuts II untuk menjawab kebutuhan konsumen yang menuntut kesempurnaan dalam berkendara.
"Dengan Potenza G-III, pengendara bisa mendapatkan driving comfort dengan tetap mempertahankan atau bahkan meningkatkan driving perfomance. Teknologi AQ Donuts II melengkapi tambahan keunggulan Potenza G-III, dengan daya tarik akstra berupa kinerja yang tetap sama dan konstan hingga umum pemakaian 70 persen " terang Futami.
Sejumlah teknologi yang terkandung dalam AQ Donuts II ini di antaranya adalah Consistent Surface Contact yang dapat menekan kebisingan ban, Flat Force Block untuk menjaga kerataan sehingga meminimalkan getaran, Partikel Z yang membuat umur ban labih lama, Long Lean Super Carbon untuk memperitinggi daya cengkeram, Grand Unified Tire Technology II (GUTT II) desain teknologi tinggi yang menjaga stabilitas dan memantapkan daya manuver serta Advance Quality Compound II untuk meningkatkan kinerja pengereman di jalan basah maupun kering.
Selain ditunjang AQ Donuts II, Potenza G-III pun memiliki karakteristik pattern atau pola khusus pada telapak ban, yang mana pola ini pun mengadopsi teknologi ban F-1. Disain pola telapak ini bukan hanya membuat kendaraan menjadi nyaman dan aman, tetapi juga menimbulkan kesan trendy bagi para penggunanya.
Sebelum dilepas ke pasaran, Potenza G-III ini pernah diuji-coba dan dibandingkan dengan dua produk kompetitor pada 18 Juni lalu. Dalam tes menggunakan mobil Toyota Camry, Potenza G-III menunjukkan keunggulannya ketimbang dua pesaingnya dalam hal jarak pengereman pada jalan basah dengan kecepatan 100 km/jam.
Pembuktian keunggulan Potenza G-III juga dilakukan di Bridgestone Proving Ground Karawang Rabu kemarin dalam acara test drive yang melibatkan media massa. Sekitar 30 wartawan dari berbagai media secara bergiliran ikut merasakan perbedaan performa ban Potenza G-III dengan dua produk kompetitor.
Pada tes tersebut, setiap jenis ban dipasangkan pada sedan Camry untuk diuji seberapa jauh kehandalan dan kenyamanannya. Setiap mobil mengelilingi proving ground sejauh 1,7 km untuk melintasi enam jenis kondisi jalan baik di medan basah maupun kering. Mobil juga melewati delapan jenis permukaan khusus, mulai dari jalan beton halus, aspal halus hingga jalan beton beralur.