Vans eiger
IndoForum Senior C
- No. Urut
- 69130
- Sejak
- 22 Apr 2009
- Pesan
- 5.332
- Nilai reaksi
- 212
- Poin
- 63
Dalam merayakan jumlah post yang ke-1000 ini, saya ( Vans eiger ) membuat / me-launching article hasil dari karangan sendiri.
Yap, nggak perlu basa – basi yang panjang lebar, saya akan memberikan Judul untuk topic x ini adalah “ MISKIN JUGA BISA BERPRESTASI ! “.
Saya mendapat inspirasi article ini dari teman dan lingkungan yang dekat dengan saya, Semua isi sudah dirangkum sedemikian rupa agar pembaca tertarik dengan isi contentnya nanti.
Sebut saja namanya Yuri, beliau adalah seorang pelajar yang sangat rajin, pintar, mandiri, dan juga ramah. Tetapi dibalik itu semua ada 1 kendala yang kurang darinya, yaitu kondisi “ EKONOMI “ yang kurang mumpuni.
Dipagi hari tepatnya Pkl 03.00 A.M dan didalam kondisi yang setengah sadar Yuripun terbangun dari tidurnya, tanpa basa – basi lagi yuri langsung bergegas mengambil air untuk mandinya nanti, kira – kira jaraknya 100 Meter dari halaman rumahnya ( hmmm mandi juga harus ada pengorbanan ), karena diwilayahnya Air bersih sangat LANGKA ! ( berbeda dengan kita yang mengandalkan Jet PAM sebagai sarana mendapatkan air) .
Akhirnya Yuri segera bersiap – siap berangkat sekolah, dengan sepeda Onthel tuanya ia berangkat sekolah menempuh jarak 40KM dari rumahnya ( bayangin 40 KM ! ) itulah sebab awal mengapa beliau bangun pagi – pagi sebelumnya. ( Luar biasa....! )
Yuri orangnya sangat mandiri, dia tidak mau terus menerus bergantung terhadap orang lain maupun kedua orang tuanya. didalam kondisi yang sangat memprihatinkan mereka mampu bertahan hidup dengan perjuangan yang sangat berat walaupun keluarganya sangat terbelakang. Yapp.... saya sangat miris mendengarkan Curhatan Yuri ini.
Yuri juga berperan sebagai tulang punggung didalam keluarganya, dia menyisahkan waktu bermainya untuk mencari uang, yap…. Dia adalah seorang pedagang aksesoris di sebuah pasar yang cukup ramai.
Dengan kerja kerasnya, disekolah Yuri selalu menjadi juara dikelasnya, Yuri juga terpilih sebagai “ KETUA OSIS “ disekolah saya ( Vans eiger ). Sangat membanggakan memang dan terlebih lagi beliau mendapatkan Beasiswa dari salah satu perusahaan terkemuka dari Bidang otomotif karena perusahaan itu menemukan sosok Yuri yang sangat berbakat dalam bidang Otomotif.
Yap, mungkin kisah yuri ini hanya sebagian dari berjuta-juta anak Indonesia yang sangat pintar namun minim dalam kondisi ekonomi.
Coba kita perhatikan, banyak sekali anak – anak miskin diluar sana harus bekerja keras untuk mencari sejumlah RUPIAH yang jumlahnya relative tidak banyak, dan dibalik itu juga mereka harus berpikir lebih bagaimana caranya untuk bersekolah.
Coba kita perhatikan sosok anak kecil digambar itu, hmmm…. Apa yang ada dibenak anda ?? pasti jawaban ini yang akan terdengar : kotor, tidak pantas, dan pengorbanan.
Sangat miris rasanya bila kita hanya memandang anak kecil itu saja, tanpa melakukann sesuatu.
Jika diperhatikan lebih dalam anak itu lebih bersih, pantas, dan jauh dari kesan yang sewajarnya. Tetapi inilah fakta, anak – anak Indonesia banyak yang bernasip sama dengan anak kecil yang ada digambar diatas, Dan banyak juga anak – anak kecil yang putus sekolah hanya karena kekurangan dana.
Kalau kita mau peduli untuk menolong anak-anak miskin, rasanya memang tidak perlu bertanya tentang prestrasi mereka. Anak bisa berprestrasi kalau suasana mendukung seperti gizi, sarana belajar dan dukungan orang tua. Jangan harapkan mereka berprestrasi kalau masih disuruh ‘bekerja’ dan bahkan masih jadi korban kekerasan dalam RT.
Justru dengan bantuan kita,siapa tahu mereka bisa tambah semangat untuk berani bermimpi untuk keluar dari kemiskinan.
Anak-anak dari keluarga tidak mampu mengikuti proses belajar-mengajar dalam keadaan yang memprihatikan, tempatnya tidak layak untuk dijadikan tempat bersekolah.
Tetapi dilain sisi juga ada sekolah Negri dermawan yang mau menampung anak – anak dari keluarga miskin untuk masuk kedalam lingkungannya itupun dalam bentuk BEASISWA, Sebaiknya dalam proses pendidikan, tidak harus menseleksi mana yang tidak mampu dan mampu, pendidikan haruslah diukur dari tingkat kecerdasanya bukan karena factor ekonomi !
Pemberian beasiswa, pada umumnya selalu dikaitkan berprestasi. Artinya, beasiswa biasanya hanya diberikan kepada siswa secara ekonomi, keluarganya kurang mampu, tetapi menunjukkan berprestasi belajar atau akademik.
Di sisi lain, sering kali pemberian beasiswa dikaitkan dengan ikatan dinas dari lembaga pemerintah ataupun perusahaan swasta. Biasanya siswa atau pun mahasiswa yang mendapat program beasiswa ikatan dinas ini, wajib mengabdi di lembaga pemberi beasiswa setelah pendidikannya selesai.
Tetapi, yang jelas, beasiswa ikatan dinas seperti itu, pasti untuk anak yang berprestasi. Tentu saja, pemerintah daerah atau lembaga lainnya termasuk perusahaan besar, tidak mau mengambil risiko memberikan beasiswa bagi siswa yang tidak berprestasi. Lalu, bagaimana dengan yang miskin yang tidak berprestasi?
Mereka terpaksa putus sekolah, tidak mendapatkan pendidikan selayaknya, mungkin jika mereka mendapatkan pendidikan itupun hanya dari sukarelawan yang sangat sympatic dengan anak – anak ini.
Sebaiknya BEASISWA harus diberikan MENYELURUH kepada anak – anak miskin ( ingat anak – anak miskin ), biar mereka bisa terbiasa untuk menjadi orang – orang intelek dan mempunyai bekal wawasan yang lebih dari cukup.
Jika mau jujur, tidak ada seorang pun yang ingin hidupnya menjadi miskin. Indonesia harus malu menyandang predikat negara berkembang terbelakang. Tetapi, apa boleh buat, negara ini benar-benar melarat, rakyatnya hidup sekarat.
Kemiskinan tak lagi menjadi monopoli kota-kota besar metropolitan, tetapi telah merongrong ke seluruh pelosok. Untuk sekedar mempertahankan hidup saja, bukan pekerjaan gampang ! orang sudah sangat extra keras mengeluarkan keringat2nya namun apa daya, yang diterima tidak setimpal dengan perngorbanan yang telah ia berikan.
Sangat berbeda jauh dengan orang – orang yah bisa dikatakan ” Kaya ” yang sifatnya hanya berpoya – poya namun kekeliruan selalu melejit disegala aktifitasnya walaupun tidak semua orang kaya bersifat sama seperti ini.
Nah marilah kawan – kawan, kita tanam rasa peduli dan prihatin terhadap orang - orang miskin, coba rubahlah pandangan kita yang sering menyatakan bahwa orang2 terbelakang sana sangat Bodoh. Karena masih banyak anak - anak miskin yang serius dlam sekolahnya dan hasilnya pun " SANGAT LUAR BIASA " itu semua terjadi akibat Keuletan, Niat, dan semangatnya.
Thx to : Yuri Marwanto
Semoga article ini bermanfaat bagi kita semua, dan mohon maaf jika ada kata – kata yang menyinggung anda semua…
Tolong beri opininya... masukan - masukan yang ada nanti... insya allah, bisa membangun saya untuk membuat Article yang lebih baik lg...
Thx….
Yap, nggak perlu basa – basi yang panjang lebar, saya akan memberikan Judul untuk topic x ini adalah “ MISKIN JUGA BISA BERPRESTASI ! “.
MISKIN JUGA BISA BERPRESTASI !
Saya mendapat inspirasi article ini dari teman dan lingkungan yang dekat dengan saya, Semua isi sudah dirangkum sedemikian rupa agar pembaca tertarik dengan isi contentnya nanti.
Sebut saja namanya Yuri, beliau adalah seorang pelajar yang sangat rajin, pintar, mandiri, dan juga ramah. Tetapi dibalik itu semua ada 1 kendala yang kurang darinya, yaitu kondisi “ EKONOMI “ yang kurang mumpuni.
Dipagi hari tepatnya Pkl 03.00 A.M dan didalam kondisi yang setengah sadar Yuripun terbangun dari tidurnya, tanpa basa – basi lagi yuri langsung bergegas mengambil air untuk mandinya nanti, kira – kira jaraknya 100 Meter dari halaman rumahnya ( hmmm mandi juga harus ada pengorbanan ), karena diwilayahnya Air bersih sangat LANGKA ! ( berbeda dengan kita yang mengandalkan Jet PAM sebagai sarana mendapatkan air) .
Akhirnya Yuri segera bersiap – siap berangkat sekolah, dengan sepeda Onthel tuanya ia berangkat sekolah menempuh jarak 40KM dari rumahnya ( bayangin 40 KM ! ) itulah sebab awal mengapa beliau bangun pagi – pagi sebelumnya. ( Luar biasa....! )
Yuri orangnya sangat mandiri, dia tidak mau terus menerus bergantung terhadap orang lain maupun kedua orang tuanya. didalam kondisi yang sangat memprihatinkan mereka mampu bertahan hidup dengan perjuangan yang sangat berat walaupun keluarganya sangat terbelakang. Yapp.... saya sangat miris mendengarkan Curhatan Yuri ini.
Yuri juga berperan sebagai tulang punggung didalam keluarganya, dia menyisahkan waktu bermainya untuk mencari uang, yap…. Dia adalah seorang pedagang aksesoris di sebuah pasar yang cukup ramai.
Dengan kerja kerasnya, disekolah Yuri selalu menjadi juara dikelasnya, Yuri juga terpilih sebagai “ KETUA OSIS “ disekolah saya ( Vans eiger ). Sangat membanggakan memang dan terlebih lagi beliau mendapatkan Beasiswa dari salah satu perusahaan terkemuka dari Bidang otomotif karena perusahaan itu menemukan sosok Yuri yang sangat berbakat dalam bidang Otomotif.
Yap, mungkin kisah yuri ini hanya sebagian dari berjuta-juta anak Indonesia yang sangat pintar namun minim dalam kondisi ekonomi.
Coba kita perhatikan, banyak sekali anak – anak miskin diluar sana harus bekerja keras untuk mencari sejumlah RUPIAH yang jumlahnya relative tidak banyak, dan dibalik itu juga mereka harus berpikir lebih bagaimana caranya untuk bersekolah.
Coba kita perhatikan sosok anak kecil digambar itu, hmmm…. Apa yang ada dibenak anda ?? pasti jawaban ini yang akan terdengar : kotor, tidak pantas, dan pengorbanan.
Sangat miris rasanya bila kita hanya memandang anak kecil itu saja, tanpa melakukann sesuatu.
Jika diperhatikan lebih dalam anak itu lebih bersih, pantas, dan jauh dari kesan yang sewajarnya. Tetapi inilah fakta, anak – anak Indonesia banyak yang bernasip sama dengan anak kecil yang ada digambar diatas, Dan banyak juga anak – anak kecil yang putus sekolah hanya karena kekurangan dana.
Kalau kita mau peduli untuk menolong anak-anak miskin, rasanya memang tidak perlu bertanya tentang prestrasi mereka. Anak bisa berprestrasi kalau suasana mendukung seperti gizi, sarana belajar dan dukungan orang tua. Jangan harapkan mereka berprestrasi kalau masih disuruh ‘bekerja’ dan bahkan masih jadi korban kekerasan dalam RT.
Justru dengan bantuan kita,siapa tahu mereka bisa tambah semangat untuk berani bermimpi untuk keluar dari kemiskinan.
Anak-anak dari keluarga tidak mampu mengikuti proses belajar-mengajar dalam keadaan yang memprihatikan, tempatnya tidak layak untuk dijadikan tempat bersekolah.
Tetapi dilain sisi juga ada sekolah Negri dermawan yang mau menampung anak – anak dari keluarga miskin untuk masuk kedalam lingkungannya itupun dalam bentuk BEASISWA, Sebaiknya dalam proses pendidikan, tidak harus menseleksi mana yang tidak mampu dan mampu, pendidikan haruslah diukur dari tingkat kecerdasanya bukan karena factor ekonomi !
Pemberian beasiswa, pada umumnya selalu dikaitkan berprestasi. Artinya, beasiswa biasanya hanya diberikan kepada siswa secara ekonomi, keluarganya kurang mampu, tetapi menunjukkan berprestasi belajar atau akademik.
Di sisi lain, sering kali pemberian beasiswa dikaitkan dengan ikatan dinas dari lembaga pemerintah ataupun perusahaan swasta. Biasanya siswa atau pun mahasiswa yang mendapat program beasiswa ikatan dinas ini, wajib mengabdi di lembaga pemberi beasiswa setelah pendidikannya selesai.
Tetapi, yang jelas, beasiswa ikatan dinas seperti itu, pasti untuk anak yang berprestasi. Tentu saja, pemerintah daerah atau lembaga lainnya termasuk perusahaan besar, tidak mau mengambil risiko memberikan beasiswa bagi siswa yang tidak berprestasi. Lalu, bagaimana dengan yang miskin yang tidak berprestasi?
Mereka terpaksa putus sekolah, tidak mendapatkan pendidikan selayaknya, mungkin jika mereka mendapatkan pendidikan itupun hanya dari sukarelawan yang sangat sympatic dengan anak – anak ini.
Sebaiknya BEASISWA harus diberikan MENYELURUH kepada anak – anak miskin ( ingat anak – anak miskin ), biar mereka bisa terbiasa untuk menjadi orang – orang intelek dan mempunyai bekal wawasan yang lebih dari cukup.
Jika mau jujur, tidak ada seorang pun yang ingin hidupnya menjadi miskin. Indonesia harus malu menyandang predikat negara berkembang terbelakang. Tetapi, apa boleh buat, negara ini benar-benar melarat, rakyatnya hidup sekarat.
Kemiskinan tak lagi menjadi monopoli kota-kota besar metropolitan, tetapi telah merongrong ke seluruh pelosok. Untuk sekedar mempertahankan hidup saja, bukan pekerjaan gampang ! orang sudah sangat extra keras mengeluarkan keringat2nya namun apa daya, yang diterima tidak setimpal dengan perngorbanan yang telah ia berikan.
Sangat berbeda jauh dengan orang – orang yah bisa dikatakan ” Kaya ” yang sifatnya hanya berpoya – poya namun kekeliruan selalu melejit disegala aktifitasnya walaupun tidak semua orang kaya bersifat sama seperti ini.
Nah marilah kawan – kawan, kita tanam rasa peduli dan prihatin terhadap orang - orang miskin, coba rubahlah pandangan kita yang sering menyatakan bahwa orang2 terbelakang sana sangat Bodoh. Karena masih banyak anak - anak miskin yang serius dlam sekolahnya dan hasilnya pun " SANGAT LUAR BIASA " itu semua terjadi akibat Keuletan, Niat, dan semangatnya.
Thx to : Yuri Marwanto
Semoga article ini bermanfaat bagi kita semua, dan mohon maaf jika ada kata – kata yang menyinggung anda semua…
Tolong beri opininya... masukan - masukan yang ada nanti... insya allah, bisa membangun saya untuk membuat Article yang lebih baik lg...
Thx….