Follow along with the video below to see how to install our site as a web app on your home screen.
Catatan: This feature may not be available in some browsers.
Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis. Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.
Dua unsur yang berlawanan, tetapi mempunyai persamaan keutamaan dan merupakan asal mula dari segala yang ada, yaitu:
1. Cetana = Purusa = Adam = Kejiwaan
2. Acetana = Prakerti = Hawa = Kebendaan
Dua jalan/terapan dalam Agama Hindu untuk mencapai tujuan, yaitu:
1. Nirwrtti Marga = Jalan untuk mencapai kesejahteraan rokhani dimana aspek Sorga dan Moksa menjadi cita-cita hidup menurut Agama Hindu.
Di dalam istilah politik disebut agama langit.
2. Prawrtti Marga = Jalan untuk mencapai pemenuhan tujuan hidup jasmani sebagai manusia hidup bermasyarakat dengan berbagai macam tantangan.
Di dalam istilah politik disebut agama bumi.
Menurut kitab Bhagawadgita, manusia dibedakan atas dua tipe, yaitu:
1. Daiwi Sampat.
Manusia yang memiliki sifat dewa-dewa.
Yang mendasari hidupnya, ialah:
a. Abhaya = Tidak mengenal takut;
b. Sattwasamsuddhi = Berjiwa murni;
c. Jnana Wyawasthitah = Bijaksana;
d. Danam = Dermawan;
e. Dama = Menguasai indriya;
f. Yajna = Suka beryadnya;
g. Swadhyaya = Suka belajar sendiri mempelajari weda;
h. Tapa = Taat dalam berpantang;
i. Arjawa = Jujur;
j. Yoga Samadhi = Suka melakukan yoga samadhi atau sembahyang.
2. Asuri Sampat.
Manusia yang memiliki sifat raksasa.
Yang mendasari hidupnya, ialah:
a. Dambha = Munafik, pura-pura suci tetapi hidup sebaliknya;
b. Darpa = Sombong karena pengetahuannya;
c. Naati Manita = Angkuh;
d. Krodha = Pemarah;
e. Parusya = Suka mencela;
f. Ajnanam = Bodoh;
g. Atmasambhawa = Sombong;
h. Stabdha = Keras kepala, kaku;
i. Dhanamana = Tak mau dinasehati;
j. Madanartah = Mabuk karena harta.
adalah hidup kembali ke bumi ini tapi sebenarnya orang2 masih belum tau dengan pasti gimana sih reinkarnasi itu.......
kalian yang saat ini menjadi manusia adalah manusia yang udah bebas dari kesalahan sebab ketika kita kembali menjadi manusia maka kita adalah manusia yang baru gak ada penebusan dosa lalu dimanakah penebusan dosa itu.....
penebusan dosa terjadi ketika anda yang sudah mati terlahir kembali menjadi mahluk yang bukan manusia selama itulah maka kehidupan anda bisa diibaratkan hidup didalam neraka untung2 jika jadi hewan ato tumbuhan susahnya kalo terlahir kembali menjadi batu2an
Anda salah!Terlahir ke dunia sebagai manusia,binatang,tumbuhan adalah untuk menjalani dan menebus dosa..akan tetapi hanya ketika kita menjadi manusia yang waras (tidak gila) saja kita mempunyai kesempatan untuk mencapai Moksa/Nirwana karena ketika kita waras saja kita bisa menggunakan pikiran untuk membedakan yg baik dan buruk berdasarkan atas ajaran2 Tuhan...kalo kita terlahir sbg binatang ato tumbuhan kita butuh ratusan bahkan ribuan kali reinkarnasi untuk menjadi manusia kembali...setelah menjadi manusia baru bisa punya kesempatan utk mencapai moksa...boleh nanya gak koq anda tahu bahwa roh bisa bereinkarnasi jadi batu?
Tiga macam kebutuhan hidup, yaitu:
1. Bhoga = Pemenuhan kebutuhan makanan dan minuman;
2. Upa Bhoga = Pemenuhan akan kebutuhan sandang (pakaian);
3. Pari Bhoga = Pemenuhan akan kebutuhan rumah tangga dan perabot-perabotannya.
Tiga guru. Dalam hal ini dimaksudkan ada tiga komponen selaku pendidik, yaitu:
1. Guru Rupaka = Orang Tua (ayah dan ibu);
2. Guru Pengajian = Para pendidik/Guru;
3. Guru Wisesa = Pemerintah.
Tiga tempat suci. Di masing-masing Desa umat Hindu di Bali terdapat Tri Kahyangan, yaitu:
1. Pura Puseh = Tempat memuja Dewa Wisnu, manifestasi Ida Sang Hyang Widhi sebagai pemelihara (Sthiti);
2. Pura Desa / Baleagung = Tempat memuja Dewa Brahma, manifestasi Ida Sang Hyang Widhi, sebagai pencipta (Utpati);
3. Pura Dalem = Tempat memuja Dewa Çiwa sebagai pelebur (Pralina).