goesdun
IndoForum Junior A
- No. Urut
- 32661
- Sejak
- 7 Feb 2008
- Pesan
- 3.022
- Nilai reaksi
- 66
- Poin
- 48
[FONT=Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif]Sabtu Wage, 26 April 2008[/FONT]
Forecast Denpasar* 24-31 C dan BERAWAN
Info : Keanekaragaman Corak Lukis Bali - Dalam Pameran Lukisan Langgam 11
SEBELAS seniman Bali bergabung dalam Pameran Seni Rupa dengan tajuk ''Langgam 11''. Pameran yang dibuka pada tanggal 20 April 2008 oleh Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S, M.A., berlangsung hingga 20 Mei 2008.
Menurut pemilik Oka's Gallery Dewa Made Sugirta, makna langgam berarti adat atau kebiasaan yang juga dapat berarti bentuk irama. Adat atau kebiasaan ini dimaksud sebagai hasil dari pencitraan terhadap seorang seniman. Sedangkan yang dimaksud dengan bentuk irama adalah corak, atau bermakna sebagai cara yang melahirkan pencitraan itu.
Sementara sebelas menunjukkan sebelas seniman peserta pameran ini. Mereka adalah I Dewa Putu Mokoh, I Made Lodra, I Made Suanda, Wayan Dolik, Made Tinggal, I Wayan Meja, Gusti Ngurah Astawa, Kadek Janggo Pramartha, Willy Himawan, I Made Aryadwita (Dedok) dan Drs. I Gusti Nyoman Widnyana (Wied. N/Gung Man).
Kesebelas seniman ini telah lama mencitrakan diri sebagai pelukis dengan kosa rupa Bali. Di antara mereka juga terdapat pendatang baru yang telah diakui prestasinya. Karya mereka diklasifikasikan sebagai karya dekoratif, naif, kubistis, kartunal bahkan diharapkan dapat memberikan napas baru bagi seni rupa Bali dengan kecenderungan pemakaian bahasa rupa kontemporer.
Anak Agung Rai sebagai salah satu pengamat dan pecinta seni mengungkapkan, pameran tersebut telah memperlihatkan suatu irisan kecil tentang realitas seni rupa Bali yang sangat kaya, beragam luas dan dinamis. Seni rupa Bali yang telah diakui oleh dunia internasional karena keunikannya. Ini terbukti pada saat pelelangan di rumah lelang internasional Christie's Singapore, lukisan yang bercorak Bali atau hasil karya seniman Bali masih dihargai cukup tinggi oleh kalangan kolektor seni dunia. Ini tandanya tantangan kalangan seni rupa Bali semakin berat di dalam mempertahankan kualitas maupun kuantitas berkaryanya, dengan tidak melupakan tradisi Bali yang merupakan dasarnya. Ke depan diharapkan terdapat program berkesinambungan yang mampu memberikan peran serta dalam merespons pertumbuhan seni rupa Bali yang senantiasa dinamis.
Sementara Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S, M.A., yang membuka acara tersebut menyampaikan rasa bangga kepada para seniman. Rektor ISI Denpasar menambahkan akan terus mendukung dan memotivasi para seniman untuk terus berkarya, demi mengangkat citra bangsa lewat seni. (r/*Balipost)
Forecast Denpasar* 24-31 C dan BERAWAN
Info : Keanekaragaman Corak Lukis Bali - Dalam Pameran Lukisan Langgam 11
SEBELAS seniman Bali bergabung dalam Pameran Seni Rupa dengan tajuk ''Langgam 11''. Pameran yang dibuka pada tanggal 20 April 2008 oleh Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S, M.A., berlangsung hingga 20 Mei 2008.
Menurut pemilik Oka's Gallery Dewa Made Sugirta, makna langgam berarti adat atau kebiasaan yang juga dapat berarti bentuk irama. Adat atau kebiasaan ini dimaksud sebagai hasil dari pencitraan terhadap seorang seniman. Sedangkan yang dimaksud dengan bentuk irama adalah corak, atau bermakna sebagai cara yang melahirkan pencitraan itu.
Sementara sebelas menunjukkan sebelas seniman peserta pameran ini. Mereka adalah I Dewa Putu Mokoh, I Made Lodra, I Made Suanda, Wayan Dolik, Made Tinggal, I Wayan Meja, Gusti Ngurah Astawa, Kadek Janggo Pramartha, Willy Himawan, I Made Aryadwita (Dedok) dan Drs. I Gusti Nyoman Widnyana (Wied. N/Gung Man).
Kesebelas seniman ini telah lama mencitrakan diri sebagai pelukis dengan kosa rupa Bali. Di antara mereka juga terdapat pendatang baru yang telah diakui prestasinya. Karya mereka diklasifikasikan sebagai karya dekoratif, naif, kubistis, kartunal bahkan diharapkan dapat memberikan napas baru bagi seni rupa Bali dengan kecenderungan pemakaian bahasa rupa kontemporer.
Anak Agung Rai sebagai salah satu pengamat dan pecinta seni mengungkapkan, pameran tersebut telah memperlihatkan suatu irisan kecil tentang realitas seni rupa Bali yang sangat kaya, beragam luas dan dinamis. Seni rupa Bali yang telah diakui oleh dunia internasional karena keunikannya. Ini terbukti pada saat pelelangan di rumah lelang internasional Christie's Singapore, lukisan yang bercorak Bali atau hasil karya seniman Bali masih dihargai cukup tinggi oleh kalangan kolektor seni dunia. Ini tandanya tantangan kalangan seni rupa Bali semakin berat di dalam mempertahankan kualitas maupun kuantitas berkaryanya, dengan tidak melupakan tradisi Bali yang merupakan dasarnya. Ke depan diharapkan terdapat program berkesinambungan yang mampu memberikan peran serta dalam merespons pertumbuhan seni rupa Bali yang senantiasa dinamis.
Sementara Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S, M.A., yang membuka acara tersebut menyampaikan rasa bangga kepada para seniman. Rektor ISI Denpasar menambahkan akan terus mendukung dan memotivasi para seniman untuk terus berkarya, demi mengangkat citra bangsa lewat seni. (r/*Balipost)