asoybanget
IndoForum Beginner A
- No. Urut
- 52516
- Sejak
- 12 Sep 2008
- Pesan
- 1.375
- Nilai reaksi
- 47
- Poin
- 48
Ramalan, emang dari dulu jadi kepercayaan banyak orang di seluruh dunia. Di Perancis, Michel de Notredame yang lebih populer sebagai Nostradamus dikenal sebagai tukang ramal legendaris. Di Korea, Jepang, dan Cina, shio sering jadi acuan dalam menetapkan hari baik dan buruk. Di Jawa, pernah muncul nama Ranggawarsito sebagai peramal masa depan. Bahkan dalam dunia properti, posisi rumah sampe tata letak ruangan pun banyak yang dipengaruhi feng shui. Ramalan emang nggak ada matinya!
Tren ramalan juga membidik dunia remaja lewat rasi bintang zodiak. Pokoknya, heboh banget deh kalo udah ngobrolin zodiak. Soalnya, zodiak ngasih tahu remaja tentang masa depan asmara, keuangan, sampe pertemanan. Udah gitu, infonya diupdate tiap minggu. Gimana nggak seru kalo bisa ’tahu’ apa yang bakal terjadi dalam satu minggu.
Banyak yang bilang, ngikutin info zodiak sekedar iseng aja alias numpang nyari sugesti positif. Tapi lucunya, nggak sedikit yang bener-bener percaya dan dimasukkin ke hardisk, eh hati. Pas dapet ramalan baik, wajahnya sumringah kaya baru menang undian. Giliran dapet ramalan buruk, tampangnya mendadak lecek dan uring-uringan nggak jelas. Padahal mah, itu kan cuman ramalan yang penuh ketidakpastian. Kalo bener, ya kebeneran dan kalo salah, ya kesalahan. Gitu aja kok repot!
Banyak Jalan Menuju Ramalan
Hari gini, makin banyak metode ramalan baru yang nongol di media dan jadi tren. Ada astrologi, Palmistry, atau ramalan kartu. Tapi bukan pake kartu bayaran sekolah lho. Biasanya pake kartu tarot.
Istilah “Astrologi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu: astron yang berarti bintang, dan logos yang artinya ilmu. Jadi sebenernya, Astrologi adalah ilmu tentang perbintangan dan benda-benda luar angkasa. Dan sesalahnya, ada yang meyakini kalo benda-benda angkasa itu ada kaitannya dengan nasib peruntungan manusia.
Kemudian muncullah ramalan-ramalan astrologi yang biasanya berupa diagram benda-benda langit yang dikenal sebagai horoskop. Dari horoskop ini kemudian mempopulerkan tiga belas simbol rasi bintang yang lazimnya disebut dengan istilah “zodiak” yang terdiri dari Capricornus, Aquarius, Pisces, Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpius, Ophiuchus (ini pendatang baru lho!), dan Sagitarius. Sementara di China, zodiaknya dikenal dengan sebutan shio yang diambil dari nama hewan, yaitu: tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi. Tiap zodiak mewakili waktu lahir seseorang yang mempengaruhi peruntungan seumur hidupnya.
Kalo Palmistry, di India dikenal dengan istilah Hast Samudrika atau Lautan Pengetahuan. Ilmu ini percaya kalo beberapa garis yang ada dalam telapak tangan adalah cerminan dari pikiran bawah sadar yang membentuk garis-garis tersebut. Karena garis tersebut mewakili pikiran kita, sikap positif yang kita miliki akan berdampak pada garis lurus yang memiliki arti baik, sedangkan pikiran negatif membuat efek sebaliknya.
Sementara kartu tarot tersusun oleh 78 kartu yang terdiri dari 22 kartu Arcana Mayor sering disebut sebagai kartu trump, yang berarti mereka memiliki keunggulan dibandingkan dengan 56 kartu Arcana Minor. Tarot yang paling populer saat ini adalah Tarot versi Rider-Waite-Smith. Dalam budaya Barat, kartu yang berasal dari Itali ini dipercaya memiliki kemampuan untuk meramal masa depan, peruntungan nasib, bahkan dipakai sebagai alat untuk mencapai alam bawah sadar.
Nggak cukup dengan rasi bintang, garis tangan atau kartu tarot, ramalan juga merambah dunia maya. Tinggal kunjungi situsnya, masukkin tanggal lahir, lalu keluar deh ramalannya. Malah ada juga yang memanfaatkan kecanggihan teknologi ponsel. “Cukup kamu ketik ramal spasi nama lengkap dan kirimkan ke 1234. Inget ya, TULISKAN NAMA LENGKAP KAMU, biar ramalannya nggak nyasar ke orang lain. Yang pasti, sms yang kamu terima, langsung dari hape peramalnya. Bukan hape saya. Soalnya saya mah cuman mak comblang aja, sekedar ngasih obyekan ke tukang ramal.” Hehehe….
Irasional Namun Tetep Fenomenal
Bukan rahasia lagi kalo ramalan nasib itu irasional alias nggak masuk akal (kecuali ramalan cuaca lho..itupun sekarang namanya prakiraan cuaca). Faktanya, penerawangan masa depan seseorang hanya dipenuhi dugaan dan kemungkinan. Maybe yes maybe no. Karena emang belon terjadi. Masalahnya sekarang, meski irasional, masih banyak orang yang betah diramal. Dan tukang ramal juga nggak pernah sepi order. Kalo menurut hasil penerawangan penulis, eh pengamatan penulis, ada tiga faktor yang bikin ramal-meramal nggak ada matinya.
Pertama, rasa penasaran tentang masa depan. Setiap orang pastinya selalu pengen tahu apa yang akan terjadi pada dirinya besok, lusa, atau suatu saat nanti. Rasa penasaran ini yang memancing orang untuk minta diramal atau melototin info zodiak terbaru. Siapa tahu setelah diramal, ternyata someday bakal jadi idola remaja, bisa menikmati hidup serba ada, setiap sisi kehidupannya disorot kamera, tapi karena terlalu hedonis akhirnya terjerat narkoba, lalu mendekam di penjara, semua harta bendanya habis tanpa sisa, setelah keluar dari penjara keadaannya kembali seperti semula sebelum jadi idola. Huehehe…masih penasaran dengan masa depan?
Kedua, second opinion. Udah jadi kebiasaan kalo lagi ada masalah, kita sering cerita ke teman, keluarga, atau orang dekat untuk dapetin pemecahannya. Tapi terkadang, banyaknya masukan malah bikin kita khawatir keliru ngambil solusi. Biar pede, ada yang ngerasa perlu bantuan second opinion alias pendapat kedua. Pastinya, second opinion ini bukan dari orang biasa. Tapi dari orang pinter (bukan pinter ngibul lho) yang ngasih pemecahan sekaligus ’bocoran’ tentang masa depan kehidupannya. Seperti pengakuan seorang peramal, Mama Lauren. Orang-orang yang jadi pasiennya membutuhkan second opinion untuk mengatasi problem mereka. Gitu!
Ketiga, media massa. Dunia ramal emang komoditi bisnis yang laris manis. Nggak heran kalo media massa dengan senang hati menayangkan lika-liku tren dunia ramal dan supranatural. Sehingga orang jadi kenal dengan tukang ramal kaya Mama Lauren, Putri Wong Kam Fu, atau Ki Joko Bodo. Orang juga nggak keberatan ’buang pulsa’ demi sms sugesti dari Romy Rafael atau ramalan Dedy Cobuzier yang iklannya sering nongol di layar kaca. Malah media cetak remaja nggak mau ketinggalan ngasih tempat untuk rubrik ramalan bintang.
bro, dunia ramal jadi fenomenal lantaran lingkungan sekitar kita ikut mensukseskan kehadirannya. Seolah nggak tersentuh oleh hukum negara apalagi norma agama. Emang kaya gitu kalo hidup di alam kapitalis sekuler. Selama praktik ramal dan supranatural nggak bikin rugi banyak orang, negara ogah turut campur. Padahal jelas-jelas ramalan nasib itu sesat dan menyesatkan.
Makanya jangan mau hidup di alam kapitalis sekuler seumur hidup. Bakal tekor dunia akherat tau!
Tren ramalan juga membidik dunia remaja lewat rasi bintang zodiak. Pokoknya, heboh banget deh kalo udah ngobrolin zodiak. Soalnya, zodiak ngasih tahu remaja tentang masa depan asmara, keuangan, sampe pertemanan. Udah gitu, infonya diupdate tiap minggu. Gimana nggak seru kalo bisa ’tahu’ apa yang bakal terjadi dalam satu minggu.
Banyak yang bilang, ngikutin info zodiak sekedar iseng aja alias numpang nyari sugesti positif. Tapi lucunya, nggak sedikit yang bener-bener percaya dan dimasukkin ke hardisk, eh hati. Pas dapet ramalan baik, wajahnya sumringah kaya baru menang undian. Giliran dapet ramalan buruk, tampangnya mendadak lecek dan uring-uringan nggak jelas. Padahal mah, itu kan cuman ramalan yang penuh ketidakpastian. Kalo bener, ya kebeneran dan kalo salah, ya kesalahan. Gitu aja kok repot!
Banyak Jalan Menuju Ramalan
Hari gini, makin banyak metode ramalan baru yang nongol di media dan jadi tren. Ada astrologi, Palmistry, atau ramalan kartu. Tapi bukan pake kartu bayaran sekolah lho. Biasanya pake kartu tarot.
Istilah “Astrologi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu: astron yang berarti bintang, dan logos yang artinya ilmu. Jadi sebenernya, Astrologi adalah ilmu tentang perbintangan dan benda-benda luar angkasa. Dan sesalahnya, ada yang meyakini kalo benda-benda angkasa itu ada kaitannya dengan nasib peruntungan manusia.
Kemudian muncullah ramalan-ramalan astrologi yang biasanya berupa diagram benda-benda langit yang dikenal sebagai horoskop. Dari horoskop ini kemudian mempopulerkan tiga belas simbol rasi bintang yang lazimnya disebut dengan istilah “zodiak” yang terdiri dari Capricornus, Aquarius, Pisces, Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpius, Ophiuchus (ini pendatang baru lho!), dan Sagitarius. Sementara di China, zodiaknya dikenal dengan sebutan shio yang diambil dari nama hewan, yaitu: tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi. Tiap zodiak mewakili waktu lahir seseorang yang mempengaruhi peruntungan seumur hidupnya.
Kalo Palmistry, di India dikenal dengan istilah Hast Samudrika atau Lautan Pengetahuan. Ilmu ini percaya kalo beberapa garis yang ada dalam telapak tangan adalah cerminan dari pikiran bawah sadar yang membentuk garis-garis tersebut. Karena garis tersebut mewakili pikiran kita, sikap positif yang kita miliki akan berdampak pada garis lurus yang memiliki arti baik, sedangkan pikiran negatif membuat efek sebaliknya.
Sementara kartu tarot tersusun oleh 78 kartu yang terdiri dari 22 kartu Arcana Mayor sering disebut sebagai kartu trump, yang berarti mereka memiliki keunggulan dibandingkan dengan 56 kartu Arcana Minor. Tarot yang paling populer saat ini adalah Tarot versi Rider-Waite-Smith. Dalam budaya Barat, kartu yang berasal dari Itali ini dipercaya memiliki kemampuan untuk meramal masa depan, peruntungan nasib, bahkan dipakai sebagai alat untuk mencapai alam bawah sadar.
Nggak cukup dengan rasi bintang, garis tangan atau kartu tarot, ramalan juga merambah dunia maya. Tinggal kunjungi situsnya, masukkin tanggal lahir, lalu keluar deh ramalannya. Malah ada juga yang memanfaatkan kecanggihan teknologi ponsel. “Cukup kamu ketik ramal spasi nama lengkap dan kirimkan ke 1234. Inget ya, TULISKAN NAMA LENGKAP KAMU, biar ramalannya nggak nyasar ke orang lain. Yang pasti, sms yang kamu terima, langsung dari hape peramalnya. Bukan hape saya. Soalnya saya mah cuman mak comblang aja, sekedar ngasih obyekan ke tukang ramal.” Hehehe….
Irasional Namun Tetep Fenomenal
Bukan rahasia lagi kalo ramalan nasib itu irasional alias nggak masuk akal (kecuali ramalan cuaca lho..itupun sekarang namanya prakiraan cuaca). Faktanya, penerawangan masa depan seseorang hanya dipenuhi dugaan dan kemungkinan. Maybe yes maybe no. Karena emang belon terjadi. Masalahnya sekarang, meski irasional, masih banyak orang yang betah diramal. Dan tukang ramal juga nggak pernah sepi order. Kalo menurut hasil penerawangan penulis, eh pengamatan penulis, ada tiga faktor yang bikin ramal-meramal nggak ada matinya.
Pertama, rasa penasaran tentang masa depan. Setiap orang pastinya selalu pengen tahu apa yang akan terjadi pada dirinya besok, lusa, atau suatu saat nanti. Rasa penasaran ini yang memancing orang untuk minta diramal atau melototin info zodiak terbaru. Siapa tahu setelah diramal, ternyata someday bakal jadi idola remaja, bisa menikmati hidup serba ada, setiap sisi kehidupannya disorot kamera, tapi karena terlalu hedonis akhirnya terjerat narkoba, lalu mendekam di penjara, semua harta bendanya habis tanpa sisa, setelah keluar dari penjara keadaannya kembali seperti semula sebelum jadi idola. Huehehe…masih penasaran dengan masa depan?
Kedua, second opinion. Udah jadi kebiasaan kalo lagi ada masalah, kita sering cerita ke teman, keluarga, atau orang dekat untuk dapetin pemecahannya. Tapi terkadang, banyaknya masukan malah bikin kita khawatir keliru ngambil solusi. Biar pede, ada yang ngerasa perlu bantuan second opinion alias pendapat kedua. Pastinya, second opinion ini bukan dari orang biasa. Tapi dari orang pinter (bukan pinter ngibul lho) yang ngasih pemecahan sekaligus ’bocoran’ tentang masa depan kehidupannya. Seperti pengakuan seorang peramal, Mama Lauren. Orang-orang yang jadi pasiennya membutuhkan second opinion untuk mengatasi problem mereka. Gitu!
Ketiga, media massa. Dunia ramal emang komoditi bisnis yang laris manis. Nggak heran kalo media massa dengan senang hati menayangkan lika-liku tren dunia ramal dan supranatural. Sehingga orang jadi kenal dengan tukang ramal kaya Mama Lauren, Putri Wong Kam Fu, atau Ki Joko Bodo. Orang juga nggak keberatan ’buang pulsa’ demi sms sugesti dari Romy Rafael atau ramalan Dedy Cobuzier yang iklannya sering nongol di layar kaca. Malah media cetak remaja nggak mau ketinggalan ngasih tempat untuk rubrik ramalan bintang.
bro, dunia ramal jadi fenomenal lantaran lingkungan sekitar kita ikut mensukseskan kehadirannya. Seolah nggak tersentuh oleh hukum negara apalagi norma agama. Emang kaya gitu kalo hidup di alam kapitalis sekuler. Selama praktik ramal dan supranatural nggak bikin rugi banyak orang, negara ogah turut campur. Padahal jelas-jelas ramalan nasib itu sesat dan menyesatkan.
Makanya jangan mau hidup di alam kapitalis sekuler seumur hidup. Bakal tekor dunia akherat tau!