roughtorer
IndoForum Senior A
- No. Urut
- 44416
- Sejak
- 24 Mei 2008
- Pesan
- 6.755
- Nilai reaksi
- 174
- Poin
- 63
Terhenti sejenak tidur lelapku karena suara yang memecah keheningan malam yang sudah begitu larut.
Ahh...siapa sech yang mengirimkan sms itu...ganggu orang lagi tidur aja...itu yang ada di pikiranku sesaat setelah telingaku menerima pancaran gelombang yang dinamakan 'suara' itu. Kupikir suara sms itu hanya bagian dari sebuah kembang tidur yang sudah lama tidak aku alami. Tidak...tidak mungkin hanya sebuah mimpi, karena suara itu begitu nyata...dengan tenaga yang ada dan kesadaran yang kurang karena masih terbawa alam tidurku, aku berusaha menjangkau sebuah peralatan elektronik kecil yang biasanya kupakai untuk berkomunikasi jarak jauh. Pikiranku melayang, orang iseng mana yang salah kirim sms ke no handphone-ku, sebab sudah lama aku tidak terima sms di tengah malam seperti ini. Hatiku hanya berharap aku mendapat sms yang salah kirim dari orang-orang asing di sekitar tempat tinggalku dan ingin langsung melanjutkan tidur.
Aku membuka lembaran elektronik itu dengan beberapa kali menekan tombol dan layarnya. Ketika kubuka...aku hampir tidak percaya...Jantungku berdetak kencang...rasanya hampir saja keluar dari tempat yang seharusnya.
Pesan singkat itu dari seseorang yang baru kukenal beberapa waktu lalu melalui sebuah komunitas di dunia maya. Sosok seorang wanita yang tadinya kupikir hanya akan sekedar numpang lewat dalam perjalanan hidupku. Parasnya cukup cantik dan menarik, setidaknya itu gambaran yang ada di pikiranku setelah aku melihat foto-fotonya yang terpampang di halaman utama dari profilenya di website tersebut. Ah...paling dia cuma mau kenalan, gak akan ada kejadian lebih dari itu...pikirku waktu pertama kali dia mengajakku berkenalan.
Memang harus kuakui, komunitas maya seperti itu belum tentu menjamin semua informasi yang terpampang di sana dapat dibuktikan kebenarannya walaupun tak terpungkiri juga bahwa tidak sedikit yang benar-benar serius dengan mengatur dan me-manage isi dari halaman profilenya dan memberikan informasi yang sesuai kenyataan. Setidaknya itu adalah sebagian kecil dari alasan-alasan untuk pembenaran terhadap pemikiran awalku untuk tidak terlalu percaya, sehingga tidak pernah aku anggap terlalu serius bila aku berkenalan dengan seseorang melalui komunitas tersebut. Namun dengan seiring berjalannya waktu, kami mencoba untuk saling mengenal walaupun jarak yang jauh memisahkan kami, perbedaan waktu juga terkadang mengganggu aktivitas kami untuk bertemu di dunia maya melalui fasilitas chatting dan beberapa kali berkomunikasi lewat sambungan telepon. Berkomunikasi dengannya membuatku lupa waktu, namun membuat aku selalu bersemangat menanti waktu yang telah ditentukan untuk saling bertemu di dunia maya. Kegiatan itu tentu saja tidak sampai membuatku melupakan kegiatan utamaku di negeri ini yaitu belajar.
Perasaanku begitu nyaman ketika aku berbicara dengannya melalui sambungan jarak jauh, suaranya begitu merdu terdengar di telingaku. Sampai akhirnya, perasaan itu muncul, perasaan yang sudah lama tidak pernah aku rasakan sejak berpisah dengan mantan terakhirku yang telah lama menikah dan punya seorang bayi lucu. Kucoba memupuk perasaan itu dengan lebih intens untuk menghubunginya. Namun, setiap kali aku mencoba untuk lebih dekat...dia sepertinya mencoba menjaga jarak denganku. Aku bertanya dalam hatiku, kenapa dia memberikan sinyal positif namun malah terkesan acuh tak acuh ketika aku akan lebih mendekatinya.
Ah...akhirnya, kutemukan jawaban darinya...mungkin sulit bagi kami untuk bersatu...karena jarak antar benua yang memisahkan antara aku dan dia.
Alasan itu belum tentu mempunyai tingkat kebenaran yang hakiki menurutku. Menurutku...jangan karena banyak orang yang gagal dalam berhubungan melalui sebuah (yang istilahnya aku pinjam dari bahasa asing) ‚long distance relationship / LDR‘ lantas mengeneralisasi bahwa hubungan itu tidak mungkin akan berhasil. Banyak contoh hubungan-hubungan seperti itu yang berhasil, aku bisa buktikan karena aku merupakan saksi dari kesuksesan pasangan yang menjalani hubungan-hubungan tersebut hingga dipersatukan dengan ikatan yang suci. Beberapa hari yang lalu pun aku membaca artikel dari Kokiers yang berhasil merajut tali cintanya hingga ke jenjang pernikahan, dan perkenalannya pun terjadi melalui sebuah website dan dapat dikategorikan LDR.
Setelah alasan itu kuketahui darinya, aku sadar...tidak mungkin bagiku untuk memupuk perasaan tersebut jika yang bersangkutan tidak mempunyai perasaan dan pikiran yang sama denganku. Kucoba untuk membenamkan perasaanku ini. Baru beberapa hari yang lalu aku berhasil mengalihkan pikiranku dari sosoknya. Namun...kemarin malam...aku kembali diingatkan kepada sosok menyenangkannya melalui pesan tersebut.
Pesan singkat itu berisi kata-kata yang teruntai menjadi kalimat-kalimat yang indah...walaupun kalimat-kalimat itu mungkin saja merupakan forward dari sms yang dia terima sebelumnya, namun tetap saja itu sangat menyentuh hatiku. Yang membuat sms itu terasa berbeda selain kalimatnya adalah dia yang mengirimkan terlebih dahulu, karena sebelum-sebelumnyanya sms yang dia kirimkan adalah selalu sms balasan terhadap smsku, dan ketika aku tidak mengirimkan kalimat-kalimat melalui perangkat elektronik baik berupa e-mail atau sms dia pun seolah-olah tidak akan pernah mengirimkannya terlebih dahulu.
Aahhh..perasaan yang telah terbenam beberapa waktu itu tiba-tiba muncul kembali. Haruskah aku marah dengan munculnya perasaan ini kembali? jika iya, lalu kepada siapakah aku harus melampiaskan kemarahanku? tidak ada jawaban yang terdengar terhadap pertanyaanku itu, tidak dari suara di keheningan malam, tidak juga dari suara hatiku. Tidurku tidak terlalu nyenyak malam kemarin, pikiranku sekali-sekali melayang membayangkan wajahnya, yang walaupun hanya bisa kulihat melalui layar komputer, memancarkan suasana sejuk dan tenang. Ingin rasanya kulihat pesan singkat itu terus semalaman…ah…nanti aku gak bisa konsentrasi belajar dunk besok pagi, terlintas pikiran itu…kemudian, dengan jantung yang masih berdegup kencang, aku mencoba memaksakan untuk kembali ke peraduanku dan masuk ke dimensi lain dan tidak kembali ke dunia nyata sebelum waktunya nanti.
Pagi ini ku terbangun untuk menjalani aktivitas seperti biasanya. Kucoba membuka lagi sms kemarin, siapa tahu kejadian itu hanya sebuah mimpi, bayangku. Tapi sms darinya tetap ada dalam top list di message chart pada kotak masuk di HP-ku. Ternyata ini bukan mimpi seperti yang kubayangkan sebelumnya…hanya saja aku tidak tahu apa yang musti aku lakukan…aku dalam kebimbangan saat ini…apakah aku harus tetap mempertahankan perasaan ini atau mencoba membenamkan perasaan ini lebih dalam lagi, jauh lebih dalam dari sebelumnya, sehingga tidak ada yang tersakiti dengan munculnya kembali perasaan ini...tidak aku, tidak juga dia…ah…aku tidak tahu…
Satu hal yang pasti, aku harus tetap menjalani kehidupan nyataku hari ini. Dengan langkah pasti, kujalani kehidupan di hari ini, cuaca dingin yang begitu menusuk tulangku tak menghalangi langkahku untuk beradu nasib di negara yang masih asing bagiku…namun pesan singkat sederhana itu masih meninggalkan seberkas harapan…
Ah…andai dia tahu perasaanku…ah…andai dia punya perasaan yang sama denganku.
)
