galau adv
IndoForum Beginner A
- No. Urut
- 281582
- Sejak
- 25 Jun 2013
- Pesan
- 1.172
- Nilai reaksi
- 24
- Poin
- 38
Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Dyah Umiyarti tewas usai menjalani pelatihan ala militer. Sebelum tewas, korban sempat mengalami pusing saat mengikuti kegiatan fisik.
Kepala Pusat Penerangan Kemenhub JA Barata enggan menyebut kematian Dyah karena mengikuti pelatihan tersebut. Sebab, korban dalam keadaan segar bugar saat mulai melaksanakan bela negara dimulai.
"Kronologi yang ada dia tidak mengalami tekanan, pelatihan itu juga baru jalan. Senin, Selasa pagi itu baru ikut latihan," tegas Barata saat dikonfirmasi, Rabu (18/11).
Seperti apa pelatihan yang menyebabkan tewasnya seorang PNS tersebut?
Dari video berdurasi 2 menit 50 detik, latihan fisik tersebut dilakukan di lapangan terbuka. Di bagian belakang terdapat baliho besar bertuliskan 'Pembinaan Mental dan Fisik Kementerian Perhubungan RI'.
Di bawah pengawasan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), para peserta diperintahkan untuk berguling ke kanan dan kiri. Sebagian besar rambutnya diplontos, sedang wanitanya menggunakan jilbab.
Para pengawas tak segan menyabetkan bambu ke badan peserta jika dianggap tak sempurna. Selama mengikuti pelatihan, mereka juga dilarang membawa benda-benda di luar keperluan pembinaan.
Kepala Pusat Penerangan Kemenhub JA Barata enggan menyebut kematian Dyah karena mengikuti pelatihan tersebut. Sebab, korban dalam keadaan segar bugar saat mulai melaksanakan bela negara dimulai.
"Kronologi yang ada dia tidak mengalami tekanan, pelatihan itu juga baru jalan. Senin, Selasa pagi itu baru ikut latihan," tegas Barata saat dikonfirmasi, Rabu (18/11).
Seperti apa pelatihan yang menyebabkan tewasnya seorang PNS tersebut?
Dari video berdurasi 2 menit 50 detik, latihan fisik tersebut dilakukan di lapangan terbuka. Di bagian belakang terdapat baliho besar bertuliskan 'Pembinaan Mental dan Fisik Kementerian Perhubungan RI'.
Di bawah pengawasan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), para peserta diperintahkan untuk berguling ke kanan dan kiri. Sebagian besar rambutnya diplontos, sedang wanitanya menggunakan jilbab.
Para pengawas tak segan menyabetkan bambu ke badan peserta jika dianggap tak sempurna. Selama mengikuti pelatihan, mereka juga dilarang membawa benda-benda di luar keperluan pembinaan.