PERMAINAN TARIK GELANG
Suatu fenomena yang sangat mengganggu--jelly bracelets atu gelang-gelang jelly-- sedang melanda baik di sekolah-sekolah dasar maupun di sekolah-sekolah menengah dimanapun di seluruh pelosok negeri ini. Anak-anak remaja puteri dan putera mengenakan gelang seharga $1,25 yang memiliki warna-warni pelangi. Gelang itu disebut juga sebagai "gelang seks" dan telah menimbulkan keributan besar-besaran.
Setiap warna menunjukkan suatu janji untuk melakukan hubungan seks dalam suatu permainan yang disebut "snap" (menyambar). Dalam permainan ini, anak perempuan mengenakan sejumlah gelang, dan ketika seorang anak laki-laki menyambar atau menarik gelang itu hingga putus, maka anak perempuan itu harus melakukan suatu perbuatan atau hubungan seks sesuai dengan yang warna gelang yang ditarik. Hal serupa juga berlaku jika seorang anak perempuan menarik gelang seorang anak laki-laki. Gelang warna biru mewakili seks oral, warna merah (oranye atau ungu) mewakili lap dance (yakni sejenis tarian cabul) atau french kiss (gaya ciuman yang intim), sedang warna putih untuk ciuman antar homoseksual atau dengan sesama jenis, hitam mewakili hubungan seks, hijau berarti berhubungan seks di luar. Selain itu warna-warna yang lain mewakili posisi-posisi tertentu dalam hubungan seks, dan warna-warna yang berpendar dalam kegelapan menandai hubungan seks dengan disertai mainan seks. Makna setiap warna dapat bervariasi tergantung pada lokasi; keterangan tadi diperoleh dari suatu pengartian secara umum berdasarkan riset terhadap topik ini.
Gelang-gelang itu sangat populer di antara remaja Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah. "Gelang-gelang itu laris luar biasa," kata Andy Bell, seorang pelayan di the Alley,salah satu toko pakaian dan asesoris yang ramai di Chicago. Simaklah yang berikut ini. "Megan Stecher, umum sebelas tahun, murid kelas lima yang telah menjual gelang-gelang seharga $1 itu kepada teman sekelasnya di sekolahan Holy Child Jesus di Richmond Hill, Queen, dengan harga $1,25 berkata bahwa para gurunya tidak mengerti apa makna dari gelang-gelang tersebut. Tidak seorang pun yang mau memberitahu mereka, kata Megan. Setiap anak mengoleksi warna-warna gelang dan mengenakannya ke sekolah, dan semua anak mengetahui dengan pasti apa arti dari setiap warna gelang itu."
Di luar keraguan kami terhadap perilaku ini, sekolah-sekolah di Negara Bagian Ohio, Illinois, Florida, Tennessee, dan Virgenia telah melarang pemakaian gelang-gelang tersebut. Komunitas-komunitas kecil, seperti Lynchburg, Virginia (populasi 60.000 jiwa), sudah melarang pemakaian gelang-gelang tersebut di semua sekolah menengah. Bagian dari masalah yang disebabkan oleh isu gelang-gelang ini adalah gangguan selama jam sekolah dimana para murid resah terhadap siapa yang mempunyai gelang dan siap yang menarik gelang.
Masalah ini berkembang hingga di luar kelas bahkan ke dalam kehidupan sehari-hari. Seorang remaja berumur tujuh belas tahun kini dimasukkan ke penjara ats dakwaan menyerang seorang remaja puteri berumur empat belas tahun dan memperkosanya di suatu taman di kawasan East Amarillo. Ia didakwa telah menculik dengan kekerasan dan memperkosa. Di hadapan pihak polisi, remaja itu mengaku bahwa dia yakin remaja puteri tersebut ingin melakukan hubungan seks dengannya pada saat dia "merusakkan gelangnya (anak laki-laki itu)."
Apakah yang dapat diperbuat oleh orang dewasa yang peduli? Pertama, tidak setipa remaja yang memakai gelang jelly berarti dia sedang menjalankan aturan permainan "menarik gelang." Jika anak remaja remaja puteri mengenakan gelang serupa, tidak berarti dia berhubungan seks, sesuai aturan permainan itu, atau bahkan mengenal permainan itu. Namun,ini adalah suatu peluang yang baik bagi para orangtua untuk membuka perbincangan yang mendalam memakai gelang-gelang itu. Sebuah organisasi bernama Worth the Wait berkata "Satu percakapan saja tentang gelang-gelang dan hubungan seks secara umum tidaklah cukup...harus terjalin suatu dialog yang berkelanjuan dengan anak-anak Anda."
Orang dewasa tidak boleh ragu untuk berbicara secara terbuka dengan kaum muda mengenai isu ini, manfaatkan budaya untuk meraih keuntungan dari saat-saat pembelajaran seperti ini meskipun semua orang juga melakukan hal itu. Lebih naik dianggap sebagai "orang jahat" untuk sementara waktu daripada menghadapi masalah yang tak terduga. 1 Tesalonika 4:3 berkata, "supaya kamu menjauhi percabulan," dan 1 Tesalonika 5:22 berkata, "Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan."
