Dityo AW
IndoForum Newbie D
- No. Urut
- 51192
- Sejak
- 26 Agt 2008
- Pesan
- 91
- Nilai reaksi
- 2
- Poin
- 8
Lima Tanda Sukses di Bulan Ramadhan.
Para ulama salaf memberikan nasihat, siapa saja kelompok kaum muslimin yang dinilai sukses meraih keutamaan bulan Ramadha. Ada beberapa indikator atau tanda yang bisa dikenali. Apa sajakah itu?
Ada satu hadis Nabi yang patut kita renungkan soal ibadah selama bulan ramadhan. "Berapa banyak orang yang berpuasa namun ia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga..." (H.R. Bukhari dan Muslim)
Hadis Rasulullah tersebut harusnya dapat membangkitkan kewaspadaan kita untuk tidak terjerumus di dalamnya. Ada sepuluh indikasi sukses meraih keutamaan Ramadhan, berikut lima diantaranya:
1.Ada Persiapan
Mereka yang sudah siap-siap lahir batin menyambut Ramadhan, Insya Allah akan sukses meraih keutamaan bulan suci. Memulai puasa sunah di bulan Syakban, mengintensifkan membaca Al-qur'an.
2.Wirid Al-qur'an
Orang yang berpuasa Ramadhan dianjurkan memiliki wirid Al-qu'an yang lebih baik dari bulan-bulan selainnya. Minimal harus dapat mengkhatamkan satu kali sepanjang bulan ini, karena memang itulah target minimal pembaca Al-qur'an yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Jika kuantitas dan kualitas membaca Al-qur'an kita semakin banyak, insya allah kita lebih mudah mendapat keutamaan Ramadhan.
3.Jaga Ucapan
Ada satu hadis yang tepat untuk direnungkan, "Bila salah satu dari kalian berpuasa maka hendaknya ia tidak berbicara buruk dan aib. Dan jangan berbicara yang tiada manfaatnya dan bila dimaki seseorang maka berkatalah, "Aku berpuasa." (H.R. Bukhari)
Jika selama ramadhan kita sukses mengekang lisan atau ucapan kita dari perkataan yang sia-sia apalagi maksiat, niscaya Ramadhan menjadi semakin indah dan bermakna.
Tak hanya ucapan, pandangan mata kita pun harus dijaga. Sebab, puasa yang tidak menambah pelakunya lebih memelihara mata dari yang haram, menjadikan puasa itu nyaris tak memiliki pengaruh apapun dalam perbaikan diri.
4.Malam Full Ibadah
Artinya, di setiap malam di bulan Ramadhan, kita pakai untuk ibadah. Salah satu ciri khas bulan Ramadhan adalah Rasulullah menganjurkan umatnya untuk menghidupkan malam dengan shalat dan do'a-do'a tertentu. Tanpa menghidupkan malam dengan ibadah tarawih, tentu seseorang akan kehilangan momentum berharga.
5.Batasi Makanan
Puasa hakikatnya adalah pendidikan jiwa untuk mengendalikan diri dan menahan hawa nafsu. Hasil pendidikan itu akan tercermin dalam pribadi orang yang lebih bisa bersahabat, menahan diri, tawakkal, pasrah, tidak emosional, dan tenang dalam menghadapi berbagai persoalan. Puasa menjadi kecil tak bernilai dan lemah unsur pendidikannya ketika upaya menahan dan mengendalikan nafsu itu hancur oleh pelampiasan nafsu yang dihempaskan saat berbuka. Untuk itu, batasi hasrat berbuka yang berlibahan. Hidupkan sunah berbuka, dengan memakan yang manis, seperti kurma dan segeralah shalat Maghrib berjamaah. Dengan begitu, kita insya allah temasuk orang yang sukses mereguk nikmatnya Ramadhan. Semoga Allah membimbing kita meraih 'madu' Ramadhan. Dan pasca Ramadhan, kita tetap bisa menjaga kualitas dan kuantitas ibadah seperti bulan Ramadhan, bahkan lebih baik. Amin.
Sumber: Tabloid Kisah Hikmah 01-05 / September / 2008.
Kode:
Maaf saudara - saudaraku yang seiman kalau-kalau repost...
TS ini seharusnya q posting hari H bulan Ramadhan,, tetapi ALLAH SWT berkata lain...
Lagi-lagi quota speedy q dach habis,, jadinya baru d post sekarang...