sorry banget klo uda ya
Ada dua anak kembar, namanya Tono dan Tino,
mereka sudah dewasa dan sama-sama telah beristeri.
Tono mempunyai sebuah perahu dayung yang sudah sangat tua.
Kebetulan suatu hari istrinya si Tino itu meninggal bersamaan dengan hari
tenggelamnya perahu dayung si Tono itu.
Beberapa hari kemudian seorang wanita tua melihat Tono, dan secara tidak sengaja salah mengenalinya sebagai Tino yang baru saja kehilangan istrinya.
Wanita itu lalu berkata kepada Tono, "Saya turut sedih atas kehilangan anda. Anda pasti merasa sedih."
Nah, si Tono yang mengira bahwa wanita itu berbicara tentang perahu dayungnya menjawab,
"Sebenarnya sih saya bisa dibilang malah senang karena bisa menyingkirkannya. Dia sudah amat tua sekali bahkan sudah jelek dari pertama kalinya. Bagian bawahnya sudah lapuk dan berbau amis sekali. Bagian punggungnya pun sudah sangat jelek, belum lagi lubang di bagian depannya sudah sangat lebar. Setiap kali aku menggunakannya, lubangnya bertambah besar dan dia bocor tidak karuan. Saya kira yang mengakhirinya adalah ketika saya menyewakan dia kepada 4 orang pemuda yang sedang bersenang- senang tempo hari. Saya sudah memperingatkan mereka bahwa dia sudah tidak begitu
enak dipakai tapi mereka masih juga mau menggunakannya. Mereka berempat mencoba masuk ke dalam bersamaan dan akhirnya dia terbelah persis di tengah-tengah."
Mendengar hal itu wanita tua itupun pingsan...
-no dirty mind 'n hava nice day-
Ada dua anak kembar, namanya Tono dan Tino,
mereka sudah dewasa dan sama-sama telah beristeri.
Tono mempunyai sebuah perahu dayung yang sudah sangat tua.
Kebetulan suatu hari istrinya si Tino itu meninggal bersamaan dengan hari
tenggelamnya perahu dayung si Tono itu.
Beberapa hari kemudian seorang wanita tua melihat Tono, dan secara tidak sengaja salah mengenalinya sebagai Tino yang baru saja kehilangan istrinya.
Wanita itu lalu berkata kepada Tono, "Saya turut sedih atas kehilangan anda. Anda pasti merasa sedih."
Nah, si Tono yang mengira bahwa wanita itu berbicara tentang perahu dayungnya menjawab,
"Sebenarnya sih saya bisa dibilang malah senang karena bisa menyingkirkannya. Dia sudah amat tua sekali bahkan sudah jelek dari pertama kalinya. Bagian bawahnya sudah lapuk dan berbau amis sekali. Bagian punggungnya pun sudah sangat jelek, belum lagi lubang di bagian depannya sudah sangat lebar. Setiap kali aku menggunakannya, lubangnya bertambah besar dan dia bocor tidak karuan. Saya kira yang mengakhirinya adalah ketika saya menyewakan dia kepada 4 orang pemuda yang sedang bersenang- senang tempo hari. Saya sudah memperingatkan mereka bahwa dia sudah tidak begitu
enak dipakai tapi mereka masih juga mau menggunakannya. Mereka berempat mencoba masuk ke dalam bersamaan dan akhirnya dia terbelah persis di tengah-tengah."
Mendengar hal itu wanita tua itupun pingsan...
-no dirty mind 'n hava nice day-