goesdun
IndoForum Junior A
- No. Urut
- 32661
- Sejak
- 7 Feb 2008
- Pesan
- 3.022
- Nilai reaksi
- 66
- Poin
- 48
Sebagian orang Hindu, dan tidak diragukan lagi ada ayat-ayat dalam kitab suci lain, misalnya Alkitab, yang mirip dengan sloka dalam Weda kami. Ada kitab Bhawisya Purana dan Bhagawata Purana yang menjelaskan tentang akhir zaman, bahkan, ada banyak kisah sebelum turunnya Adam dan Hawa ke dunia ini.
Dalam Hindu, Adam disebut Adama dan Hawa disebut Hawyawati.
Hindu sangat percaya akan alien.
Kitab suci kami membahas secara mendetail tentang keberadaan alien, tempat tinggal mereka, dan hubungan mereka dengan Yang Kuasa.
Menurut pandangan Hinduistik kami, alien adalah tetap ciptaan Tuhan Yang Esa.
Mereka tinggal di dalam satu alam semesta yang sama dengan kita.
Alien (dalam Hindu tidak ada istilah alien, tetapi entitas hidup) ini menempati planet-planet sesuai dengan karakteristik tubuh mereka.
Seperti yang di tulis dalam banyak situs bahwa Adam lahir dari tanah, sedangkan iblis/jin dari api, itu memang benar dalam kitab suci kami.
Jadi, makhluk yang tubuhnya terbuat dari unsur api akan tinggal di planet yang unsur dominannya api, demikan juga makhluk air, udara, dan sebagainya.
Weda kami menyatakan, alam semesta dibagi menjadi tiga area berdasarkan kepadatan dan kasar-halusnya unsur-unsur penyusunnya.
Ada delapan unsur pembentuk badan fisik suatu makhluk, yaitu ether, udara, api, air, tanah, pikiran, ego, dan kecerdasan.
Masing-masing makhluk memiliki proporsi berbeda. Alam semesta ini membentang dari atas ke bawah.
Atas adalah arah utara di mana bintang kutub (polaris) adalah patokannya, sedangkan bagian bawah alam semesta adalah arah selatan di kita.
Semakin ke bawah, maka semakin padat unsur penyusunnya. Sebaliknya, makin ke atas, makin halus substansi penyusunnya.
Planet-planet yang berada di bagian bawah alam semesta tentunya planet-planet padat, dan tentu penghuninya pun memiliki kepadatan tubuh yang menyesuaikan dengan planetnya (ingat adaptasi).
Planet-planet atas (termasuk surga dan alam di atas surga) terbentuk dari substansi yang lebih halus, sehingga makhluk yang tinggal di planet-planet atas lebih bersifat spiritual daripada makhluk alam bawah.
Weda kami membedakan dengan jelas antara malaikat dengan dewata. Tempat tinggal malaikat bukan di surga, melainkan di sebuah tempat mirip surga di bagian bawah surga.
Malaikat memiliki planet sendiri yang disebut Caranaloka.
Sedangkan surga sendiri berada di atasnya dengan nama Swargaloka.
Sedangkan alien jenis reptiloid dan draco menurut Weda tinggal di alam yang disebut Nagaloka di mana sinar matahari tidak bisa menembus wilayah tersebut.
Nagaloka terletak di bujur planet bawah, jadi kedudukannya lebih rendah dari Bumi. Di bujur planet bawah tinggal pula para Asura (iblis) beserta keluarga-keluarga mereka. Mereka tidak pernah mengindahkan agama, Tuhan, maupun upacara-upacara sakral.
Mereka hanya menikmati kesenangan duniawi sehingga Tuhan menempatkan mereka di alam bawah.
Di sinilah perbedaan antara kitab suci lain dengan kitab suci kami.
Dalam Weda kami, iblis ditempatkan di Bilaswarga atau patala, suatu gugusan planet bawah-bumi yang letaknya di arah selatan.
Neraka juga ada di sana.
Sedangkan kitab Suci lain umumnya mengatakan iblis diturunkan ke dunia. Tetapi saya kira di sini yang bermain hanyalah kata-kata.
Kemudian, dari planet-planet bawah yang dihuni entitas hidup yang terbuat dari unsur-unsur yang lebih kasar, kita menuju ke bumi.
Weda menyatakan Bumi adalah sebuah planet yang unik, di mana kedelapan unsur utama alam semesta ada di dalamnya.
Coba kita lihat: di Bumi api bisa menyala, air bisa mengalir, udara, tanah, dan ether, serta kecerdasan manusia, ego, serta pikiran semua ada di Bumi.
Weda menyatakan bahwa setiap entitas hidup di alam semesta ini harus lahir dalam 8.400.000 (delapan juta empat ratus ribu) kelahiran di planet-planet berbeda untuk dapat lahir sebagai manusia di Bumi, karena manusia diberikan keistimewaan oleh Tuhan.
Bentuk manusia adalah bentuk yang paling sempurna (mendekati bentuk sejati Tuhan).
Tubuh manusia terbentuk dari kedelapan unsur tersebut yang menyatu.
Inilah yang menurut pendapat saya menarik minat alien untuk menelaah manusia: mereka ingin memiliki tubuh komplit seperti manusia.
Alien tinggal di alam bawah yang terlalu kasar. Semakin kasar penyusun tubuh suatu makhluk, maka semakin rendah kesadaran spiritualnya.
Weda mengajarkan kedamaian spiritual sebagai tujuan setiap entitas hidup. Setiap entitas hidup adalah jiwa-jiwa dalam badan-badan materi yang terus berputar dalam lingkaran samsara (reinkarnasi) sampai akhirnya mereka menyadari bahwa mereka adalah jiwa-jiwa yang suci, bebas dari kesediahn dan kesenangan (dualitas), serta menyadari bahwa kita adalah pelayan abadi Tuhan Yang Maha Esa.
Karena keistimewaan manusia itulah alien datang ke bumi.
Mereka ingin memiliki tubuh seperti manusia, tetapi mereka tidak bisa. Mereka harus berbuat kebaikan dan menghasilkan pahala untuk kehidupan mereka selanjutnya.
Jika pahala mereka mencukupi, derajat mereka akan meningkat sampai akhirnya menjadi manusia.
Oleh karena itu, umat Hindu sangat menghargai tubuh manusia ini, karena penjelmaan menjadi manusia adalah rahmat yang tiada taranya dari Tuhan. Manusia, dan hanya manusia yang bisa membebaskan dirinya sendiri dari putaran reinkarnasi yang sebenarnya mengerikan.
Lalu, bisakah manusia datang ke planet alien itu?
Jawabannya adalah tidak.
Mengapa?
Karena manusia memiliki tubuh yang terdiri atas kedelapan unsur, sedangkan planet alien tersebut hanya memiliki satu atau beberapa unsur saja, jadi, unsur tubuh dengan alam tidak cocok sehingga manusia tidak bisa tinggal di planet alien.
Di sinilah konsep mikrokosmos dan makrokosmos berperan. Manusia membutuhkan alam yang sesuai dengan karakteristik tubuhnya, demikian pula alien.
Lalu mengapa mereka bisa ke sini?
Jawabannya sederhana. Bumi adalah planet yang komplit.
Di bumi ada kedelapan unsur. Jika alien yang lahir dari api mengunjungi bumi, ia bisa tinggal di unsur api yang sudah ada di bumi. Demikian juga makhluk alien air, tanah, dan ether.
Weda kami juga membedakan dengan jelas antara alien (entitas hidup planet lain), hantu, malaikat, dewata, roh suci di atas dewa, dan Tuhan. Hantu lain dengan alien, sekalipun mereka ingin juga menjadi manusia. Yang menjadi hantu adalah roh orang-orang yang terlalu terikat dengan kehidupan duniawi, termasuk orang-orang korban bunuh diri.
Hantu adalah makhluk paling rendah yang tinggal di atmosfer bumi yang dalam Weda disebut Antariksa.
Saya setuju jika Adam dan Hawa adalah jenis alien karena mereka diturunkan dari planet lain (katakanlah begitu).
Akan tetapi, Adam dan Hawa menurut Weda bukanlah manusia pertama di muka bumi. Sebelum datangnya Adam dan Hawa, sudah ada manusia yang hanya saja hidup di daratan lain seperti Atlantis.
Coba membaca Mahabharata versi India, akan menemukan kisah tentang Dwaraka, kota metropolitan megah milik Krisna di tengah samudera yang jaya sekitar 5000 tahun sebelum Masehi.
Kota itu akhirnya tenggelam bertepatan dengan kematian Krisna.
Saya juga setuju bahwa setelah zaman ini berakhir, akan ada zaman baru yang diperbaharui oleh manusia-manusia yang telah dipilih oleh pasukan belalang itu.
Tentang makhluk hybrid, kami menemukan beberapa sumber di literatur Weda. Konsep makhluk hybrid telah ada dalam kitab Mahabharata .
Jika dilihat dari asal-usulnya, Panca Pandawa adalah hasil hibridisasi yang berhasil baik. Panca Pandawa adalah hasil persilangan antara gen dewa dengan manusia (kita juga bisa menggolongkan Dewa dan malaikat sebagai jenis guardian aliens atau alien penjaga jagad raya, karena dalam Weda juga dijabarkan tugas-tugas para dewa yaitu menjaga keharmonisan dan keseimbangan alam semesta).
Simak juga kisah Hercules dalam mitologi Yunani.
Dalam Weda juga dijabarkan induk semang atau leluhur pertama dari alien, manusia, serta entitas hidup lainnya.
Induk ini memiliki umur 100 tahun dalam hitungan planetnya yang tentunya milyaran, bahkan triliyunan tahun jika dibandingkan dengan tahun Bumi. Induk ini diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk membantu-Nya menciptakan penghuni jagad raya.
Weda kami menyatakan saat ini sang induk telah menapai umur 50-an tahun dalam satuan tahun planetnya yang terletak agak jauh di atas bintang utara (bintang kutub/polaris) dalam susunan alam semesta. Kematian sang induk berarti kematian seluruh jagad raya (kiamat besar).
Menarik sekali. Ada kemiripan di kedua Kitab Suci ini.
Ini adalah bukti Tuhan itu satu. Perbedaan hanya masalah kata-kata dan nama tokoh, di balik layar semuanya sama.
Saya harap diskusi ini terus berlanjut. Mari kita memperkaya pengetahuan.
Dalam Hindu, Adam disebut Adama dan Hawa disebut Hawyawati.
Hindu sangat percaya akan alien.
Kitab suci kami membahas secara mendetail tentang keberadaan alien, tempat tinggal mereka, dan hubungan mereka dengan Yang Kuasa.
Menurut pandangan Hinduistik kami, alien adalah tetap ciptaan Tuhan Yang Esa.
Mereka tinggal di dalam satu alam semesta yang sama dengan kita.
Alien (dalam Hindu tidak ada istilah alien, tetapi entitas hidup) ini menempati planet-planet sesuai dengan karakteristik tubuh mereka.
Seperti yang di tulis dalam banyak situs bahwa Adam lahir dari tanah, sedangkan iblis/jin dari api, itu memang benar dalam kitab suci kami.
Jadi, makhluk yang tubuhnya terbuat dari unsur api akan tinggal di planet yang unsur dominannya api, demikan juga makhluk air, udara, dan sebagainya.
Weda kami menyatakan, alam semesta dibagi menjadi tiga area berdasarkan kepadatan dan kasar-halusnya unsur-unsur penyusunnya.
Ada delapan unsur pembentuk badan fisik suatu makhluk, yaitu ether, udara, api, air, tanah, pikiran, ego, dan kecerdasan.
Masing-masing makhluk memiliki proporsi berbeda. Alam semesta ini membentang dari atas ke bawah.
Atas adalah arah utara di mana bintang kutub (polaris) adalah patokannya, sedangkan bagian bawah alam semesta adalah arah selatan di kita.
Semakin ke bawah, maka semakin padat unsur penyusunnya. Sebaliknya, makin ke atas, makin halus substansi penyusunnya.
Planet-planet yang berada di bagian bawah alam semesta tentunya planet-planet padat, dan tentu penghuninya pun memiliki kepadatan tubuh yang menyesuaikan dengan planetnya (ingat adaptasi).
Planet-planet atas (termasuk surga dan alam di atas surga) terbentuk dari substansi yang lebih halus, sehingga makhluk yang tinggal di planet-planet atas lebih bersifat spiritual daripada makhluk alam bawah.
Weda kami membedakan dengan jelas antara malaikat dengan dewata. Tempat tinggal malaikat bukan di surga, melainkan di sebuah tempat mirip surga di bagian bawah surga.
Malaikat memiliki planet sendiri yang disebut Caranaloka.
Sedangkan surga sendiri berada di atasnya dengan nama Swargaloka.
Sedangkan alien jenis reptiloid dan draco menurut Weda tinggal di alam yang disebut Nagaloka di mana sinar matahari tidak bisa menembus wilayah tersebut.
Nagaloka terletak di bujur planet bawah, jadi kedudukannya lebih rendah dari Bumi. Di bujur planet bawah tinggal pula para Asura (iblis) beserta keluarga-keluarga mereka. Mereka tidak pernah mengindahkan agama, Tuhan, maupun upacara-upacara sakral.
Mereka hanya menikmati kesenangan duniawi sehingga Tuhan menempatkan mereka di alam bawah.
Di sinilah perbedaan antara kitab suci lain dengan kitab suci kami.
Dalam Weda kami, iblis ditempatkan di Bilaswarga atau patala, suatu gugusan planet bawah-bumi yang letaknya di arah selatan.
Neraka juga ada di sana.
Sedangkan kitab Suci lain umumnya mengatakan iblis diturunkan ke dunia. Tetapi saya kira di sini yang bermain hanyalah kata-kata.
Kemudian, dari planet-planet bawah yang dihuni entitas hidup yang terbuat dari unsur-unsur yang lebih kasar, kita menuju ke bumi.
Weda menyatakan Bumi adalah sebuah planet yang unik, di mana kedelapan unsur utama alam semesta ada di dalamnya.
Coba kita lihat: di Bumi api bisa menyala, air bisa mengalir, udara, tanah, dan ether, serta kecerdasan manusia, ego, serta pikiran semua ada di Bumi.
Weda menyatakan bahwa setiap entitas hidup di alam semesta ini harus lahir dalam 8.400.000 (delapan juta empat ratus ribu) kelahiran di planet-planet berbeda untuk dapat lahir sebagai manusia di Bumi, karena manusia diberikan keistimewaan oleh Tuhan.
Bentuk manusia adalah bentuk yang paling sempurna (mendekati bentuk sejati Tuhan).
Tubuh manusia terbentuk dari kedelapan unsur tersebut yang menyatu.
Inilah yang menurut pendapat saya menarik minat alien untuk menelaah manusia: mereka ingin memiliki tubuh komplit seperti manusia.
Alien tinggal di alam bawah yang terlalu kasar. Semakin kasar penyusun tubuh suatu makhluk, maka semakin rendah kesadaran spiritualnya.
Weda mengajarkan kedamaian spiritual sebagai tujuan setiap entitas hidup. Setiap entitas hidup adalah jiwa-jiwa dalam badan-badan materi yang terus berputar dalam lingkaran samsara (reinkarnasi) sampai akhirnya mereka menyadari bahwa mereka adalah jiwa-jiwa yang suci, bebas dari kesediahn dan kesenangan (dualitas), serta menyadari bahwa kita adalah pelayan abadi Tuhan Yang Maha Esa.
Karena keistimewaan manusia itulah alien datang ke bumi.
Mereka ingin memiliki tubuh seperti manusia, tetapi mereka tidak bisa. Mereka harus berbuat kebaikan dan menghasilkan pahala untuk kehidupan mereka selanjutnya.
Jika pahala mereka mencukupi, derajat mereka akan meningkat sampai akhirnya menjadi manusia.
Oleh karena itu, umat Hindu sangat menghargai tubuh manusia ini, karena penjelmaan menjadi manusia adalah rahmat yang tiada taranya dari Tuhan. Manusia, dan hanya manusia yang bisa membebaskan dirinya sendiri dari putaran reinkarnasi yang sebenarnya mengerikan.
Lalu, bisakah manusia datang ke planet alien itu?
Jawabannya adalah tidak.
Mengapa?
Karena manusia memiliki tubuh yang terdiri atas kedelapan unsur, sedangkan planet alien tersebut hanya memiliki satu atau beberapa unsur saja, jadi, unsur tubuh dengan alam tidak cocok sehingga manusia tidak bisa tinggal di planet alien.
Di sinilah konsep mikrokosmos dan makrokosmos berperan. Manusia membutuhkan alam yang sesuai dengan karakteristik tubuhnya, demikian pula alien.
Lalu mengapa mereka bisa ke sini?
Jawabannya sederhana. Bumi adalah planet yang komplit.
Di bumi ada kedelapan unsur. Jika alien yang lahir dari api mengunjungi bumi, ia bisa tinggal di unsur api yang sudah ada di bumi. Demikian juga makhluk alien air, tanah, dan ether.
Weda kami juga membedakan dengan jelas antara alien (entitas hidup planet lain), hantu, malaikat, dewata, roh suci di atas dewa, dan Tuhan. Hantu lain dengan alien, sekalipun mereka ingin juga menjadi manusia. Yang menjadi hantu adalah roh orang-orang yang terlalu terikat dengan kehidupan duniawi, termasuk orang-orang korban bunuh diri.
Hantu adalah makhluk paling rendah yang tinggal di atmosfer bumi yang dalam Weda disebut Antariksa.
Saya setuju jika Adam dan Hawa adalah jenis alien karena mereka diturunkan dari planet lain (katakanlah begitu).
Akan tetapi, Adam dan Hawa menurut Weda bukanlah manusia pertama di muka bumi. Sebelum datangnya Adam dan Hawa, sudah ada manusia yang hanya saja hidup di daratan lain seperti Atlantis.
Coba membaca Mahabharata versi India, akan menemukan kisah tentang Dwaraka, kota metropolitan megah milik Krisna di tengah samudera yang jaya sekitar 5000 tahun sebelum Masehi.
Kota itu akhirnya tenggelam bertepatan dengan kematian Krisna.
Saya juga setuju bahwa setelah zaman ini berakhir, akan ada zaman baru yang diperbaharui oleh manusia-manusia yang telah dipilih oleh pasukan belalang itu.
Tentang makhluk hybrid, kami menemukan beberapa sumber di literatur Weda. Konsep makhluk hybrid telah ada dalam kitab Mahabharata .
Jika dilihat dari asal-usulnya, Panca Pandawa adalah hasil hibridisasi yang berhasil baik. Panca Pandawa adalah hasil persilangan antara gen dewa dengan manusia (kita juga bisa menggolongkan Dewa dan malaikat sebagai jenis guardian aliens atau alien penjaga jagad raya, karena dalam Weda juga dijabarkan tugas-tugas para dewa yaitu menjaga keharmonisan dan keseimbangan alam semesta).
Simak juga kisah Hercules dalam mitologi Yunani.
Dalam Weda juga dijabarkan induk semang atau leluhur pertama dari alien, manusia, serta entitas hidup lainnya.
Induk ini memiliki umur 100 tahun dalam hitungan planetnya yang tentunya milyaran, bahkan triliyunan tahun jika dibandingkan dengan tahun Bumi. Induk ini diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk membantu-Nya menciptakan penghuni jagad raya.
Weda kami menyatakan saat ini sang induk telah menapai umur 50-an tahun dalam satuan tahun planetnya yang terletak agak jauh di atas bintang utara (bintang kutub/polaris) dalam susunan alam semesta. Kematian sang induk berarti kematian seluruh jagad raya (kiamat besar).
Menarik sekali. Ada kemiripan di kedua Kitab Suci ini.
Ini adalah bukti Tuhan itu satu. Perbedaan hanya masalah kata-kata dan nama tokoh, di balik layar semuanya sama.
Saya harap diskusi ini terus berlanjut. Mari kita memperkaya pengetahuan.