Wahai para mualaf

telah 4 tahun lebih saya mualaf, dari awal hingga kini keputusan sy menuai pro & kontra diantara keluarga & kerabat, but... Alhamdulillah i'm still struggling & survive till now. ALLAHU AKBAR !!!!

Sedari kanak2 dulu sy memang memiliki rasa ketertarikan & penasaran yg tinggi terhadap agama ini, hal ini wajar karena saya tumbuh didalam keluarga yg sangat majemuk dari sisi keyakinan, awal sy mulai mengenal Islam dari keluarga saya sendiri, Bapak sy walaupun beliau menganut keyakinan yg berbeda namun dia juga memiliki cukup pengetahuan tentang Islam yg sering beliau sharing saat saya bertanya.

Saat memasuki usia sekolah saya makin sering mendapat tambahan ilmu dari teman2 sekolah tetapi hal ini hanya berlangsung hanya sampai kelas 6 SD karena setelah itu sy meneruskan sekolah di sekolah menengah pertama katolik, di tempat yg sy pikir gak akan bisa ditemukan nilai2 ke-Islaman ternyata merupakan tempat dimana saya mendapat pelajaran yg sangat berharga, saya berteman dengan satu2nya murid muslim disekolah itu & saat memasuki bulan Ramadhan dia tidak pernah canggung atau menjauhkan diri dari pergaulan disekolah, meskipun saat kita ngumpul sambil makan-minum tetapi dia tidak pernah terusik oleh itu apalagi untuk ikut mencicipinya, hal inilah yg smakin membuka mata hatiku.

Akhirnya saya masuk disebuah perguruan tinggi swasta dikotaku, ditempat inilah saya smakin bebas mencari jati diri serta pengetahuan akan ke-Islaman hingga akhirnya saat saya bergabung dalam organisasi kepecinta alaman (mapala) saya bertemu dengan seorang kawan yg lebih dari pada saudara, bersama dia akhirnya saya smakin mempermantap keimanan serta pengetahuan saya, dia terus membimbing hingga akhirnya saya mengikrarkan:
​

“ASYHADU ALLA ILAHA ILALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ABDUHU WA ROSULUH”

“ASYHADU ALLA ILAHA ILALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ABDUHU WA ROSULUH”​