• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Liberalisme Justru Menghancurkan Barat

Da_VivoS

IndoForum Beginner A
No. Urut
11231
Sejak
8 Feb 2007
Pesan
1.054
Nilai reaksi
31
Poin
48
Dr. Imran Waheed-Inggris: Liberalisme Justru Menghancurkan Barat
Barat, oleh Barat sendiri, dicitrakan sebagai negara penuh dengan peradaban dan makmur. Keberhasilan pencitraan ini menjadikan sebagian kecil kaum Muslim terkagum-kagum bahkan memuja-mujanya.

Benarkah liberalisme (sebagai paham dasar mereka) memberikan kejayaan? Bagaimana sebenarnya wajah negara-negara Barat? Ataukah liberalisme justru menjadi mesin penghancur bagi peradaban Barat sendiri? Apa sebenarnya ide-ide palsu liberalisme? Siapa sebenarnya target di balik promosi ide liberalisme? Lalu bagaimana kita membendungnya?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, wartawan al-waie (gus uwik), dibantu Reza Aulia, mewawancarai secara eksklusif Dr. Imran Wahid (Mantan Representatif Media HT Inggris) dari London-Inggris. Berikut petikannya.

Barat memberikan kesan bahwa mereka memiliki kejayaan karena liberalisme. Apakah hal ini benar?

Kejayaan apa? Yang ada justru sebaliknya. Keterpurukan. Nilai-nilai liberal Barat memiliki keterkaitan yang erat dengan mentalitas pemuasan sensual secara instan. Hal ini tercermin dalam suatu ungkapan Latin yang terkenal ‘Carpe Diem’, yang diterjemahkan kurang lebih, ‘Nikmatilah hari ini’.

Falsafah ini mempengaruhi cara pandang masyarakat Barat. Akibatnya, sedikit sekali mereka yang khawatir akan masa depan atau memikirkan konsekuensi atas tindakan seseorang. Liberalisme menuntun orang untuk meyakini bahwa pemuasan sensual secara instan adalah memenuhi apa yang dibutuhkan sebanyak mungkin. Inilah liberalisme yang telah menyebabkan negara-negara kapitalis berada dalam hutan belantara hewan-hewan liar yang menelan pihak yang lemah. Manusia turun derajatnya seperti hewan sebagai akibat diumbarnya nafsu dan kebutuhan-kebutuhannya. Pada level internasional, ide-ide itulah yang secara langsung telah menyebabkan kematian jutaan orang di Irak dan Afghanistan.

Apa fakta yang menunjukkan bahwa liberalisme telah menjadi ‘mesin penghancur’ kebudayaan Barat?

Di Inggris, contohnya, nilai-nilai itu (liberalisme, red.) telah menyebabkan kejahatan yang mewabah pada kaum muda, yang sering melakukan pembunuhan hanya karena korbannya menatapnya dengan pandangan yang aneh. Di Inggris, setiap hari ada 175 perampokan dengan memakai pisau; 2 orang wanita dibunuh setiap harinya sebagai akibat dari kekerasan dalam rumah tangga. Bahkan, menurut survei yang ada, 1 dari 5 kaum muda Inggris percaya bahwa kekerasan terhadap wanita bisa diterima. Lebih mengerikan lagi, ada 1 dari 20 wanita yang diperkosa. Di negeri itu juga ada lebih dari 10 orang dibunuh dan terluka karena senjata setiap harinya. Angka kriminalitas yang paling mutakhir menunjukkan bahwa tahun lalu ada lebih dari satu juta kasus pencurian mobil. Pencurian ini menyumbang hampir tiga perempat dari keseluruhan kasus kriminal yang dilakukan dengan kekerasan. Di tingkat yang lebih tinggi lagi, ada skandal keuangan yang melibatkan Enron dan Worldcom yang telah menggoyang ekonomi Barat.

Pendekatan masyarakat liberal atas banyak masalah ini adalah karena berlanjutnya kebebasan/liberalisme. Kecanduan alkohol mewabah dipenuhi dengan dibukanya pub-pub dan kelab-kelab malam selama 24 jam. Problem perjudian dipenuhi dengan diajukannya proposal untuk membangun banyaknya “super casino”. Penyelesaian yang diajukan Barat dangkal dan tidak efektif. Ujungnya bukan menyelesaikan masalah, namun justru memperkeruh permasalahan yang ada.

Apakah ide-ide palsu dari liberalisme?

Liberalisme muncul menyusul adanya konflik di antara para ahli flsafat Eropa dan Gereja pada saat Renaissance. Hasil dari konflik ini adalah bahwa agama harus dipisahkan dari urusan kehidupan, yakni sekularisme. Karena itu, para penyokong nilai-nilai ini menegaskan juga bahwa peran Islam dalam masyarakat haruslah dibatasi hanya pada urusan peribadatan personal, sedangkan keputusan-keputusan politik mengenai cara mengurus masyarakat diberikan kepada manusia. Ini jelas bertentangan dengan akidah kaum Muslim, yang menganggap bahwa politik adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Islam. Karena itulah, kaum Muslim harus menolak liberalisme.

Kenyataannya, nilai-nilai liberal ini terungkap oleh tindakan-tindakan Barat itu sendiri, khususnya setelah terjadinya Peristiwa 11 September. Kita telah melihat legitimasi atas pembantaian, juga tindakan penahanan sangat semena-mena yang dilakukan tanpa sidang pengadilan. Inilah suatu bukti yang terjadi di depan mata kita di Abu Ghraib, Bagram dan Guantanamo.

Nilai-nilai liberal seperti kebebasan dan HAM mendapat pukulan yang amat keras, bukan dari kaum Muslim, melainkan oleh Amerika itu sendiri! Kemunafikan dan kontradiksi ini begitu mengguncang sehingga banyak non-Muslim yang mulai mempertanyakan validitas ide-ide liberal itu sendiri dan kebijakan luar negeri kaum penjajah dari pemerintahan mereka atas Dunia Islam.

Siapakah target sebenarnya dari kebebasan ini?

Pemerintahan Barat mengetahui bahwa ideologi Kapitalisme, termasuk liberalisme, tidak mendapatkan perlawanan selain dari Dunia Islam. Mereka sadar bahwa umat Islam memiliki sebuah ideologi yang mereka emban. Pemerintahan Barat menyadari bahwa hal ini bisa merupakan ancaman laten walaupun pada saat ini umat Islam tidak memiliki sebuah negara dan seorang pemimpin yang menyatukan. Karena alasan itulah, pemerintahan Barat bekerja siang-malam untuk menyebarkan ideologi yang merusak itu kepada Dunia Islam melalui berbagai cara, termasuk lewat media dan para penguasa kaki tangan mereka. Sebuah contoh yang baik atas hal ini adalah British Council yang memberikan kesan luar berupa pengajaran Bahasa Inggris, padahal juga mempromosikan nilai-nilai Barat, termasuk ide-ide kebebasan pribadi, kebebasan beragama dan kebebasan berekspresi. Sebagian kaum Muslim tertarik atas ide-ide ini, karena mereka hidup di bawah pemerintahan yang brutal. Ide-ide ini tentu ditolak sepenuhnya oleh Islam.

Kendatipun kampanye ini dilakukan, kaum Muslim yang tinggal di Barat mencela liberalisme-sekular ini. Sebuah polling baru-baru ini oleh ICM atas sikap kaum Muslim di Inggris menerbitkan hasil berikut: 81% memandang kebebasan berbicara sebagai sebuah cara untuk menghina Islam; 61% mendukung syariah; 88% ingin Islam diajarkan di sekolah-sekolah; dan 60% tidak menganggap perlu untuk berintegrasi. Jika hal ini merupakan sebuah pandangan kaum Muslim yang hidup di bawah bendera pembawa liberalisme, maka seseorang dapat memperkirakan pendirian Dunia Islam atas nilai-nilai liberal sekular. Cukup untuk mengatakan bahwa Barat telah gagal meyakinkan massa kaum Muslim bahwa liberalisme Barat adalah lebih baik daripada Islam.

Dengan cara apa liberalisme ditegakkan oleh Barat?

Liberalisme ditegakkan ketika mereka menggambar kartun yang menghina Rasulullah saw., ketika mereka membuat film semacam “Fitna” yang menggambarkan Islam sebagai sebuah agama yang penuh kekerasan dan ketika mereka menerbitkan buku-buku semacam Ayat-Ayat Setan yang menghina para istri Nabi saw. Di bawah bendera liberalisme, kaum Muslim dipaksa harus bertoleransi atas semua bentuk propaganda melawan Islam.

Namun, pada saat yang sama mereka mengungkap kemunafikan liberalisme ketika mereka menegakkan hukum untuk membungkam orang-orang yang menentang imperialisme Barat, dengan menuduh mereka “memuja terorisme”, dan menyerukan pelarangan partai-partai politik Islam seperti Hizbut Tahrir. Di Prancis, para wanita Muslimah dilarang memakai jilbab dan Pengadilan HAM Eropa menguatkan larangan yang dilakukan oleh Turki untuk melarang jilbab di universitas-universitas Turki.

Lalu apa yang seharusnya dilakukan oleh umat Muslim atas masalah ini?

Pertama: kaum Muslim harus memahami bahwa motif dari kampanye semacam ini—untuk menyebarkan nilai-nilai liberal kepada Dunia Islam—adalah untuk membuat ideologi kapitalis menjadi nilai-nilai yang universal dan melemahkan keterikatan Muslim atas agamanya. Jika mereka memahami motif-motif ini maka umat Muslim akan bersatu menentang ide-ide semacam ini.

Kedua: selain kesadaran akan posisi Islam dalam kaitannya dengan nilai-nilai ini, kaum Muslim harus juga mengetahui realitas yang menakutkan dari nilai-nilai ini (liberalisme, red.) yang telah membentuk masyarakat Barat menjadi ’bangsa hewan’, seperti keluarga yang berantakan, hubungan seksual dengan siapa saja, epidemi kecanduan alkohol dan obat-obatan, melalaikan anak-anak dan orang jompo dan tumbuhnya kriminalitas.

Ketiga: umat Muslim harus mengungkap kemunafikan pemerintahan Barat ini dengan melemahkan nilai-nilai liberal mereka sendiri. Umat Islam harus mengkritik tajam inkonsistensi Barat. Mengapa pemerintah Barat melarang jilbab dan membungkam kaum Muslim di Barat yang menentang ketidakadilan, padahal ini adalah bagian dari pelaksanaan HAM? Umat Islam juga dapat menyoroti konsekuensi yang sesungguhnya yang telah menciptakan masyarakat seperti ini.

Keempat: umat Muslim harus bekerja bagi tegaknya Khilafah karena inilah alternatif satu-satunya atas kegelapan yang diderita oleh masyarakat di bawah liberalisme. Di bawah Khilafahlah hak-hak manusia ditentukan oleh Sang Pencipta manusia, yang pasti terpenuhi secara adil, bukan oleh manusia itu sendiri. Tidak ada seorang pun yang dipaksa untuk menjadi Muslim; kaum wanita akan diberikan hak-hak mereka yang sesungguhnya; penduduk bisa meminta tanggung jawab penguasa dan tidak ada ruang bagi para diktator brutal yang mengotori Dunia Islam pada hari ini.

Akhirnya, perlu untuk mengingat kata-kata seorang ahli politik Amerika, Samuel Huntington, yang mengatakan, “Barat menguasai dunia bukan karena superioritas ide-ide atau nilai-nilainya atau agamanya, melainkan karena superioritasnya dalam menerapkan kekerasan yang terorganisasi. Orang Barat sering lupa akan fakta ini, tetapi orang non-Barat tidak pernah melupakannya.” []
__________________________________________________________
Al-Wa'ei no.96 Tahun VIII 1-31 Agustus 2008
 
topik yg menarik bro :) bole ikut diskusi? pertama pengertian liberalisme itu sendiri menurut konteks kalimat ini apa y? /hmm bukannya liberalisme itu baik? Kalo wa baca lagi pengertian "liberalism" ada banyak maknanya, salah satunya itu paham untuk saling toleransi and perbaikan nilai2 moral, keagamaan dan politik secara terus menerus? Trus kalo paham liberalisme = tumbuh suburnya kejahatan, wa rasa selama ini negara2 timur tengah dengan paham agama Islam banyak juga terjadi tindakan kejahatan contoh paling mudah penyiksaan TKI & hampir tidak ada tindak lanjutnya, tidak seperti di negara2 dengan paham liberalisme, contohnya Amerika Serikat di mana ada jutawan dari sana dihukum penjara karena menyiksa TKI. G bermaksud ngeflame loh bro cuman diskusi :) thanks
 
gak nyangka, bang gray tau juga hal ginian...hihihihi... nonton dulu aja aaaaaaahhhh, ntar komennya...heheheh
 
aq ngertinya sih kejahatan bkn liberalisme, namun sebaliknya liberalisme menimbulkan kejahatan
kebebasan dalam dunia barat "liberalisme" merupakan kebebasan absolut individu
bebas berpendapat berserikat dan berkumpul. berpendapat mencemooh pun dibolehkan. YANG KATANYA dengan catatan tidak melanggar HAM.

tindak kejahatan pada mulanya tergantung orgnya sendiri.. tpi dengan liberalisme, mnurut q itu makin mendukung tindakan dengan kata lain memberikan kesempatan.
tindak kejahatan belum tentu merugikan orang lain.. dalam konteks liberal, selama tidak ada keluhan atau pun protes.. sah-sah saja.
sex bebas dalam Islam adalah kejahatan
namun dalam paham liberal, sex bebas selama suka sama suka adalah SAH!
melecehkan agama, SAH juga
mengaku Nabi terbaru, SAH
yang jelas gk ada batasan kebebasan..

kalo dalam Islam.. memang kebebasan diberikan, namun masih harus dalam konteks islam.

banyak sih yang laennya...
tpi mungkin contoh ini uda jelas
 
kalo kebebasan absolut yg bro maksud "freedom of speech" rasanya kebebasan seperti itu tidak ada dan tidak mungkin ada di negara mana pun bro. Contohnya rakyat Amerika Serikat yg menghina negaranya sendiri bakalan masuk penjara. Wa pribadi ada satu pertanyaan bro yg mungkin sensitif makanya wa lebih milih didiskusiin di sini walau pun agak menyerempet ke FA, kalau sistem ideologi Islam lebih baik ketimbang liberalisme kenapa tidak ada negara maju yg berbasiskan ideologi Islam sekarang ini? kalau alasannya g dipraktekan dgn baik, itu kan bisa berarti ideologi Islam mulai tidak bisa diterima oleh mayoritas manusia skarang ini?
 
freedom of speech bukannya telor dari liberalisme?
dengan liberalisme, menghina islam pun gk masuk penjara koq, dibubarkan aja engga.
kalau lebih baik liberalisme daripada islam, kenapa kebebasan selalu dibatasi peraturan.
kl ada peraturan pembatas aq mengartikan kalau itu bukan liberal.

sayangnya negara maju sekarang bukankah semakin hancur?

sistem ideologi islam yang menciptakan bukan manusia, Allah yang membuat.
kalau gk percaya dengan aturan Allah? hasilnya?
kesalahan penerapan faktornya banyak juga, selain "manusia" juga ada faktor "syaiton"
selama masih saling mengingatkan bukankah masih bisa diminimalisir.
 
cuma orang gila aja yg ngehina negara'y sendiri...hahahaha, termasuk saya...;;)
kalo bakar bendera negara sendiri sama ma ngehina g y...?
woodstock taun 99 RATM bkr bendera negara'y tapi kq g d penjara y...?

inget gray roda dunia itu berputar, g selamanya negara yang didasari ideologi Islam itu unggul, ada saatnya di bawah, udah lupa y jaman keemasan'y Islam?
ideologi Islam sudah mulai kurang diminati karena kebanyakkan cerminan manusia sekarang geus garelo!

maap kalo ada salah2 kata...atau kg konek :D
 
rame neh diskusinya.....
@davivos, gray, cybernu.... good, good, keren kalian neh.... (keknya harus sering ada diskusi kek ginian, biar gak sepi forum islamnya....heheh)

ikutan nimbrung ah.... walaupun gak tau bakalan nyambung atau gak ya sama yang di bahas...heheheh

menurut saya, tidak smua hal dalam liberalisme jelek, toh banyak yang perlu di ambil juga, ya salah satunya kebebasan yang bertanggung jawab, contohnya : "anda bebas membunyikan klakson dengan keras, tapi ingat juga bahwa tetangga anda juga ingin bebas dari suara bunyi klakson anda.... atau misalkan anda bisa dengan bebas mengaku nabi dan bikin aliran baru, tapi ingat juga tetangga anda akan tersinggung jika ada yang ngaku2 nabi karena dalam agamanya hanya nabi agamanya yang terakhir".

Dengan begitu, setiap orang punya kebebasan yang bertanggung jawab..... (nyambung gak ya...hehehe).

negara-negara barat hancur karena liberalismenya? bisa jadi, tapi menurut aku, tidak sesimple itu, karena masalah-masalah suatu negara (dalam hal ini hancurnya suatu negara), tidak hanya disebabkan oleh ideologinya. sekedar contoh saja. negara kita kan punya pancasila, sila ke 2 menyebutkan "kemanusiaan yang adil dan beradab". coba tengok negara kita, apakah negara kita sudah adil terhadap rakyatnya? liat lumpur lapindo, apakah negara kita sudah beradab dalam menyelesaikannya? saya pikir tidak. Padahal pancasila menyebutkan seperti itu.

Dinegara-negara timur tengah pun seperti itu, walaupun saat adzan berkumandang banyak orang yang berbondong-bondong kemesjid, walaupun dinegaranya ada Ka'bah sebagai tempat sesembahan umat islam, tapi liat juga tuh, para TKI banyak yang disiksa, diperkosa, dibunuh bahkan tidak di bayar gajinya. Padahal dalam Islam ada istilah "bayarlah pegawaimu sebelum kering keringatnya".
Lalu, manakah yang salah? hanya ideologinya kah? atau orangnya? atau hal-hal lain yang lebih rumit??

pertanyaan lain : baik atau tidaknya suatu ideologi negara apakah hanya dinilai dari majunya negara terserbut? saya pikir tidak. Barat mungkin maju dengan berbagai teknologi2nya, tapi bagaimana dengan akhlak rakyatnya? akhlak pemimpinnya? saya rasa mereka bisa digolongkan tidak maju. sebagai contoh kecil saja, dalam acara oprah, pernah di bahas tentang anak umur belasan yang sudah biasa (maaf) oral sex di dalam bus, dan hal itu mereka anggap hal yang biasa, gila gak tuh.

bagaimana dengan negara-negara yang mayoritas muslim? ya saya pikir sama aja, korupsi, kolusi, pemerkosaan, pembunuhan toh masih banyak juga tuh.

solusinya??
gak tau juga seh, kalau menurut saya, harusnya umat islam jangan hanya melihat islam atau tidaknya seseorang itu hanya dari sisi fiqihnya saja. misalkan kita lebih respek dan senang kalau ada orang yang sholatnya rajin, puasanya rajin, walaupun mulutnya suka nyakitin orang. dan kita gak senang sama nonmuslim walaupun mereka itu baik2, suka membantu, ga pernah nyakitin orang. jadi ya, jangan memandang sebelah mata mulu....heheh

umat islam juga mungkin harus belajar banyak dari kemajuan barat dan tidak melakukan kesalahn-kesalahan yang barat lakukan.

mungkin kita bisa belajar pada Iran. dengan ideologi islamnya mereka berani melawan amerika....

CMIIW ya....
 
@DaVivos
liberalisme kan seperti yg dah wa sebutin pengertiannya pada dasarnya kan paham untuk saling toleransi. Apakah bebas tanpa aturan sama sekali = toleransi? bro, kalo disebut negara maju semakin ancur, maksudnya ancur seperti apa? bukannya hal yg sama terjadi juga di negara2 dgn ideologi Islam? Bukannya ideologi liberalisme dibuat oleh Tuhan melalui makhluk ciptaannya?

@cybernu
nah ini alasan yg sering dipakai, sorry y bro bukan bermaksud ngeflame. Kalo ada masa di atas & di bawah seperti roda apa kelebihannya ideologi Islam dengan ideologi lainnya selain pada aturannya? toh pada hasilnya tidak jauh beda dengan ideologi2 lainnya, ada masa jatuh bangunnya. Wa kurang tau mengenai ROTM & pembakaran bendera, tapi setau wa ada aturannya dimana rakyat amerika tidak boleh menghina negaranya sendiri & terancam hukuman penjara.

@jalinus
kadang wa liat di mesjid2 atau organisasi mahasiswa yg berhubungan dgn Islam selalu bilang negara2 berpaham liberal buruk diahlak, moral, dsb. Sekarang bagaimana kalau dibalik? adakah pelaku penyiksaan TKI yg ditindak lanjuti di timur tengah seperti di amerika serikat? negara manakah yg rakyatnya cenderung hidup lebih teratur & tertib? negara manakah yg cenderung bersemangat mencari ilmu ketimbang terpaku pada dogma2 agama & menutup diri pada perkembangan sains & teknologi?

akhir kata maap kalo cenderung ngeflame, wa g bermaksud menghina siapa pun wa hanya ingin tau lebih dalam apa yg wa minat. Thanks :)
 
penyiksaan TKI adalah sebagian kecil saja, aq kira. knp? banyak yang sukses menjadi TKI.
pemberitaan adanya penyiksaan? kesannya spt digembar-gemborkan menjadi heboh.
disisi lain, kurang diperhatikannya akhlaq. mengakibatkan penyiksaan tsbt.

trus apa hubungannya dengan liberal? liberal = kebebasan, pria = wanita.
pekerja adalah wanita, yang seharusnya, pencari nafkah adalah pria.
jelas saja kenapa sering kali TKW menjadi krban. krna sang majikan merasa pekerjanya adalah wanita yang lemah dan gk akan membalas.

liberalisme memang adalah "makhluk" Allah yang dibuat oleh manusia. berupa sistem, bukan ideologi.
namun apakah pantas jika Allah sudah menciptakan sistem dan ideologi yang harus dilaksanakan, namun kita campakkan.

Aturan Sang Pencipta untuk kita, ataukah aturan main dari kita untuk kita?
betapa lemahnya kita, dan hinanya kita dengan berani menentang.

islam adalah dogma? sangat gk setuju. islam mencakup seluruh kehidupan, ingin sains? lihatlah karya harun yahya saja. kalau ingin yang lebih ebad lihat Ibnu Sina, ahli kedokteran (anatomi dll) tanpa sekalipun beadah manusia. bukti? gk ada bukti tersisa dari penghancuran baghdad oleh pasukan barbar kala itu.
toh ini cukup sbg motivasi dan contoh bgmn islam.

iran apakah hanya tepaku pada agama? karena islam mereka menentang barat. Islam memerintahkan carilah ilmu.
mengapa Iran mencari ilmu, namun barat berusaha menghalang-halangi.

Solusi? mgkin aq sedikit setuju dgn bang jalinus
kita sbg muslim sudah seharusnya menjadi Islam yang kaffah. gk liad dari sebelah sisi saja.
 
@jalinus
kadang wa liat di mesjid2 atau organisasi mahasiswa yg berhubungan dgn Islam selalu bilang negara2 berpaham liberal buruk diahlak, moral, dsb. Sekarang bagaimana kalau dibalik? adakah pelaku penyiksaan TKI yg ditindak lanjuti di timur tengah seperti di amerika serikat? negara manakah yg rakyatnya cenderung hidup lebih teratur & tertib? negara manakah yg cenderung bersemangat mencari ilmu ketimbang terpaku pada dogma2 agama & menutup diri pada perkembangan sains & teknologi?

kalau soal penegakan hukum, pelayanan masyarakat, saya rasa di tiap negara sama saja. di amerika yang katanya negara maju, tetap saja ada pelayanan masyarakatnya yang jelek. misalkan pelayanan penerbangan, bisa di baca disini. atau soal pendidikan juga gak jauh beda sama negara kita, di oprah diberitakan tentang sekolah2 yang sudah jelek dan tidak layak pakai lagi, ada yang atapnya rusak, kelas yang tidak sesuai dengan jumlah muridnya dll. contoh lain juga mengenai penanganan bencana badai katrina. gak jauh beda juga dengan penanganan bencana di aceh. berbulan2 gak ada perubahan dalam mengatasinya.
mengenai penegakan hukum, sama juga tuh. bukankah banyak sekali tulisan tentang selalu ikut campur tangan amerika dalam penegakan hukum disuatu negara. bukankah seringkali amerika menyerang suatu negara hanya karena ada klaim bahwa dinegara tersebut ada teroris? dan apakah amerika dihukum karena kesalahan2 tersebut? dan apakah hal itu sebagai salah satu ciri negara maju??

karena itu saya katakan bahwa, hancur atau bobroknya suatu negara, tidak bisa hanya dilihat dari ideologinya saja, tidak bisa dilihat dari maju atau tidaknya negara tersebut. jadi tidak sesimple yang dipikirkan.
tapi menurut aku, tidak sesimple itu, karena masalah-masalah suatu negara (dalam hal ini hancurnya suatu negara), tidak hanya disebabkan oleh ideologinya.

adapun mengenai mencari ilmu, Islam sangat menganjurkannya. hanya saja seringkali umat islam mengabaikan atau lebih memilih hal lain dibandingkan mencari ilmu. dibawah ini saya sebutkan tentang bagaimana islam sangat menghargai para pencari ilmu.

1. Rosulullah Saw bersabda, “Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim, dan orang yang meletakkan ilmu pada selain yang ahlinya bagaikan menggantungkan permata mutiara dan emas pada babi hutan.” (HR. Ibnu Majah dan lainnya)

2. Rosulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang kedatangan ajal, sedang ia masih menuntut ilmu, maka ia akan bertemu dengan Allah di mana tidak ada jarak antara dia dan antara para nabi kecuali satu derajat kenabian.” (HR. Thabrani)

3. Rosulullah Saw bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah orang Islam yang belajar suatu ilmu kemudian diajarkan ilmu itu kepada orang lain.” (HR. Ibnu Majah)

4. Abi Umamah berkata, “Ditunjukkan kepada Rosulullah Saw dua orang laki-laki, salah satu dari keduanya ahli ibadah sedang yang lain orang ‘alim.” Maka Rosulullah Saw bersabda, “Keutamaan orang ‘alim dibanding dengan orang ahli ibadah seperti keutamaanku terhadap orang yang paling rendah dari kalian.” Rosulullah melanjutkan, “Sesungguhnya Allah, malaikat-Nya serta penghuni langit dan bumi hingga semut yang ada di liangnya sampai kepada jenis ikan, semuanya mendo’akan orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.” (HR. Thurmuzdi)

5. Rosulullah Saw bersabda, “Apabila kamu lewat pada kebun surga, maka bersenang-senanglah kalian.” Sahabat bertanya, “Wahai Rosulullah, apakah kebun surga itu ?” Beliau menjawab, “yaitu tempat-tempat ilmu.”(HR. Thabrani)

dengan dalil2 itu saja, seharusnya umat islam bisa bangkit dan semangat dalam mencari ilmu, tetapi mengapa yang terjadi saat ini malah sebaliknya? menurut pemikir islam syekh syaqib arsalah, salah satu jawabannya adalah karena ada masa dimana umat islam lebih mementingkan majlis dzikir di banding majlis ilmu. coba kita tengok di sekeliling kita, majlis2 dzikir sangat dipenuhi sedangkan majlis2 ilmu justru sedikit. padahal Rosul pernah bersabda : "jika kamu bangun dipagi hari dan membuka satu bab ilmu pengetahuan, itu lebih baik bagi kamu daripada ibadah semalam suntuk".
 
Berhubung topik mulai melebar kemana2 :) kita bahas dulu soal dogma. Bro pengertian dogma itu sendiri kan "ajaran agama yang harus diterima sebagai hal yang benar dan baik, tidak boleh dibantah atau diragukan". Nah skarang pada prakteknya di dunia nyata wa diskusi soal yg agak kritis seperti ini katakan didaerah afganistan, libanon, ato daerah2 lainnya yg sangat memegang teguh ajaran Islam & tidak boleh mendiskusikannya dijamin minimal hukuman cambuk ato kepala wa putus. Padahal Islam menikmati jaman keemasannya dulu diawali dengan tumbuh suburnya diskusi & debat pada persoalan yg kritis seperti ini. Untunglah Indonesia masi termasuk lebih bebas dalam mengekspresikan pendapat & berdiskusi. Menurut wa liberalisme sudah menunjukan keberhasilannya dalam membangun negara dengan sistem kepempinan yg bukan kerajaan. Sedangkan ideologi Islam belum berhasil membangun suatu negara yg bukan pada sistem kerajaan. Alasan yg paling umum adalah tidak dipraktekanmnya dengan baik ajaran Islam. Wa jadi berpikir apakah tidak ada caranya supaya ajaran Islam dipraktekan dengan baik menurut Islam?
 
Saya kadang terheran-heran dengan orang2 yang anti liberalisme, atau anti demokrasi dll. sebab seringkali mereka mengecam liberalisme tapi disisi lain mereka malah menikmati dari liberalisme tersebut.
Bukankah berdiskusi seperti ini sebagai salah satu bentuk liberalisme dalam hal kebebasan berpendapat?
Seperti yang bang Gray sebutkan, seandaikan diskusi seperti ini di lakukan dinegara2 Arab misalkan, bisa jadi kita malah kena hukuman. Tapi di Indonesia yang demokratis malah membebaskan kita untuk berpendapat.
Jadi, alih-alih kita menghina, mengejek, mengecam liberalisme, demokrasi dll sebagai produk barat atau produk kafir, eh kita malah menikmatinya juga.... lucu bukan.....

Padahal Islam menikmati jaman keemasannya dulu diawali dengan tumbuh suburnya diskusi & debat pada persoalan yg kritis seperti ini.
Sok atuh bang Gray, bikin Thread2 baru biar smua muslim di IF bisa saling berdiskusi dengan begitu, umat islam tidak "ketinggaln jaman" lagi dan menemukan lagi jaman keemasannya.....
setuju gak bang Gray.....
 
@bang jalinus
mengecam karna liberalisme memang pada dasrnya adalah pemikiran barat yang berorientasi pada materi dan duniawi.
dalam islam memang ada kebebasan, namun kebebasan dalam islam bukanlah liberalisme. Liberalisme kebebasan yang mengakui HAM dan dibatasi oleh hukum buatan manusia.

Jadi, alih-alih kita menghina, mengejek, mengecam liberalisme, demokrasi dll sebagai produk barat atau produk kafir, eh kita malah menikmatinya juga
Kenapa kita memakai produk liberal? ya dalam islam tidak ada larangan dalam pemanfaatan ilmu pengetahuan dari manapun sumbernya dan selama tidak bertentangan dengan hukum Allah.
Itu aq liat jg karna kita gk mempunyai kehidupan Islam yang utuh. Gmn gk utuh, kita hidup dlm aturan sekuler, bkn islam. ya otomatis mau gk mau kita harus "menikmati" produk kufur.
 
mengecam karna liberalisme memang pada dasrnya adalah pemikiran barat yang berorientasi pada materi dan duniawi.
dalam islam memang ada kebebasan, namun kebebasan dalam islam bukanlah liberalisme. Liberalisme kebebasan yang mengakui HAM dan dibatasi oleh hukum buatan manusia.
bisa dijelaskan lebih lanjut perbedaan kebebasan dalam pandangan Islam dan kebebasan dalam pandangan LIberalisme?
Setau saya, di arab (sebagai negara Islam), susah banged tuh mengemukakan suatu pendapat.... (setau saya loh) apalagi membuat organisasai atau mengkampanyekan suatu gerakan yang melawan sistem yang berkuasa di sana...

Kenapa kita memakai produk liberal? ya dalam islam tidak ada larangan dalam pemanfaatan ilmu pengetahuan dari manapun sumbernya dan selama tidak bertentangan dengan hukum Allah.
Saya kurang bisa menangkap maksud yang ini, LIberalisme itu bertentangan dengan hukum Allah atau tidak? kalau bertentangan mengapa masih saja di pakai? atau bahkan dinikmati?

kalau alasannya seperti tulisan di bawah ini,
Itu aq liat jg karna kita gk mempunyai kehidupan Islam yang utuh. Gmn gk utuh, kita hidup dlm aturan sekuler, bkn islam. ya otomatis mau gk mau kita harus "menikmati" produk kufur.
menurut aku malah tambah aneh, kita menemukan produk kufur, eh kita malah menikmatinya......
 
bisa dijelaskan lebih lanjut perbedaan kebebasan dalam pandangan Islam dan kebebasan dalam pandangan LIberalisme?
Setau saya, di arab (sebagai negara Islam), susah banged tuh mengemukakan suatu pendapat.... (setau saya loh) apalagi membuat organisasai atau mengkampanyekan suatu gerakan yang melawan sistem yang berkuasa di sana...
aq kurang setuju kalau anda mengatakan Arab Saudi adalah negara Islam, saya menyebutnya adalah negeri Islam. dan juga kalau anda mengatakan Arab sudah mendekati Syariah, saya juga gk setuju. Stau q Arab memakai sistem monarki (kerajaan) pemerintahan berdasar putera mahkota, yang gak ada dalam ajaran Islam. Hal yang serupa juga dilakukan pada masa Abbasiyah dan Muawiyah.
Contoh kebebasan dalam Islam, dalam berpakaian diberi kebebasan model apa pun itu yang jelas tetap menutup aurat
Kalau kebebasan Liberal, kita bebas bepakaian dalam model apapun tidak menutup auratpun terserah, bahkan tidak berpakaianpun bebas.
Liberalisme "anda untung saya untung" namun yang sering adalah "saya untung, anda untung, Kalian rugi"

Saya kurang bisa menangkap maksud yang ini, LIberalisme itu bertentangan dengan hukum Allah atau tidak? kalau bertentangan mengapa masih saja di pakai? atau bahkan dinikmati?
contoh bentuknya apa sih dalam benak anda? teknologi? apa salahnya memakai teknologi. selama teknologi gk bertentangan dengan islam, dan bisa dimanfaatkan kenapa tidak.
 
kalau begitu negara ato pemerintahan dinasti siapa yg benar2 menggunakan aturan Islam selain masa kepemimpinan nabi Muhammad SAW dan Umar Ibn Khattab? setau wa sepeninggal mereka berdua sistem pemerintahan yg digunakan dalam negara berbasis Islam adalah monarki.
 
ada link nya g yg ngebahas masa kekalifahan Utsman ibn Affan & Ali? b inggris juga gpp :) kekurangan bahan literatur nih soal masa kekalifahan mereka berdua
 
Assalamu'alaikum.mo coba bergabung nih bro...saya cuma bisa berkomentar gini aja...didalam konsep Islam (Al Qur'an) disitu tertulis segala aturan2 agar umat manusia bisa mengendalikan segala hawa nafsunya,namun apa yang salah?bukanlah Islamnya namun disini adalah manusia yang memiliki nafsu dan ditambah dengan godaan dari setan...sedangkan konsep liberalisme itu membebaskan segala nafsu manusia dalam berbuat dan bertindak...dengan konsep Islam yang ingin melindungi manusia dengan nafsu saja masih ada manusia yang berbuat jahat seperti penindasan TKI,perampokan,pemerkosaan dan sebagainya. Apalagi dengan konsep liberalisme yang begitu bebas?
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.