• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Apa Yang Salah dengan Kita

argus

IndoForum Newbie A
No. Urut
10738
Sejak
27 Jan 2007
Pesan
287
Nilai reaksi
18
Poin
18
Audzubillah himinasyaitonirrojim,
Assalamualikum Warohmatullohi Wabarokatu,

Saudara-saudara-ku Seiman,

Kita sering membaca baik diemail, diwebsite2 dakwah, dimimbar ceramah, dan kita tau sendiri batapa mulia dan agung ajaran yang dibawa oleh baginda nabi allah muhammad SAW.,
Sehingga banyak golongan orang yang berakal, baik dari disiplin ilmu antropologi, ilmu filsafat, ilmu medis, ilmu kitab, ilmu enginnering dan banyak lagi, meraka telah mampu membuktikan kebenaran alqur'an dan hadist dan kemudian tertarik untuk berislam, dengan sebenar2nya islam,

Tapi sungguh begitu menangis dan sedih ketika kita melihat ummat islam yang ada di indonesia, pada saat teriakan "allahu akbar" terdengar keras hanya pada saat ada demontrasi, pada saat kerusuhan, pada saat terjadi keanarkisan, dan penganiaya-an dan jumlahnya ummat yang ikut sangatlah banyak.
Ataupun saat menghakimi seseorang kafir atau musyrik. Padahal kita belum cukup ilmu untuk menjadi hakim ataupun ammirul mukminin yang dapat menvonisnya.

Tapi pada saat kegiataan keagamaan dan kajian misalnya sholat subuh dimasjid hanya terdiri 2 shaft yang tidak komplete,pada saat kita diajak untuk kajian alquran, kita masih enggan.Diantara kita mungkin masih sedikit yang mampu menangis dalam sholat, dan tergetar hati kita ketika ayat-ayat alqur'an dibacakan.

Sebenarnya apa yang salah dari ummat islam disini (indonesia), bukankah islam kita sama dengan islam yang ada di mesir, sama seperti islam di mekkah, sama seperti islam di irak, sama dengan islam di inggris, sama dengan islam yang diiran, sama dengan islam dijepang, sama dengan islam di madinah,sama dengan islam di Amerika, mengakui allah satu-satunya tuhan dan Muhammad adalah utusannya, menjadikan alquran dan al hadist sebagai tuntunan hidupnya.

Saudara-saudaraku,
Jangan sia-siakan hidup kita untuk mengikuti fitnah, jangan gunakan waktu kita untuk hal-hal yang sebenarnya kita tidak tau bagaimana kita nantinya mempertanggungjawabkan,
Banyak dari kita yang seharusnya bersyukur telah terlahir dari orang tua muslim, tugas kita mendalami fondasi yang telah diberikan oleh orang tua kita, kita harusnyalah lebih mendalami dan mengenal junjungan kita nabi muhammad mengakaji lebih banyak dan mendalam tentang tuntunan hidup kita alqur'an dan al hadist.

saya mohon maaf kepada saudara2 pribadi2 yang lain jika merasa tersinggung dengan apa yang saya tuliskan disini.
Semoga kita benar berada pada barisan islam di yaumul akhir kelak.

Wallahu a'lam bi shawab.

bung mod....mohon yang ini di delete....double post kaya
 
Roger that!!!
bukan dobel post, but double Thread...
sdh didelete.... ati2 ya, jgn sampe keulang lagi/no1/no1

memang ironis melihat hal hal ini terjadi dimasyarakat....
ketika demo terjadi kata2 "Allohuakbar" terdengar... yang mana hanya menjadi tameng mereka dalam mendemo, padahal tidak jarang terjadi, banyak terselip kepentingan2 pribadi dibaliknya... imbasnya?? Islam tercoreng dengan kelakuan2 semacam ini... padahal, kata2 "Allohuakbar" pada jaman Rossul dilafadzkan pada saat berperang melawan Kekafiran dan kemunkaran dengan harapan "mati syahid" yang sebenar2nya, agar dalam waktu mau meninggal kelak mendapatkan Husnul Khotimah...
skrg?? saya hanya bisa bilang kerancuan terjadi dmn2... orang2 siap "mati syahid" dengan tujuan yang kurang jelas yang sebenarnya tidak pantas disebut berperang dijalan-Nya... ingat Bom Bali yang mengatasnamakan Alloh, ketika dipersidangan si tersangka bilang "Allohuakbar"... what a shame.....

yang lain bisa menambahkan.... /no1
 
malu!!!!!!!!!!!

pasti kata2 allahuakbar selalu dipakai asal2an sama org2 sok taw tsb.

kalo pas ribut aja..................ALLAHUAKBAR!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

pas lg pengajian biasa............allahuakbar.

zzzzzzzzzz
 
Allahuakbar kan jg di pake di sholat, orang sholat tanpa ilmu ya nganggep sholat itu musti pake Allahuakbar, pdahl gak taw artinya, mana bs khusuk sholatna
 
mungkin dalam bahasa yang mudah
saya ingin bertanya kepada saudara2 ku disini...kenapa ya orang2 islam di indo sini kok tidak berlomba2 dalam mencari ilmu dan berbuat kebaikan,
kenapa kok malah seneng perang, dan jihad, padahal belum tentu niat dan keihklasannya karena allah semata????
 
indonesia ya??
yah beginilah indonesia
 
@argus
alesan pastinya ga tau..tapi klo menurut pendapat saya pribadi karakteristik orang indo yg agak males dalam belajar yg jadi penyebabnya.mereka memeluk islam tanpa memahami islam secara keseluruhan.juga banyak orang2 yg mengajarkan islam yg setengah2.ntah apa maksud dan tujuan mereka,,tapi semoga Allah membukakan hati dan pikiran mereka agar meluruskan yg sudah salah.juga orang indo itu terlalu sibuk memikirkan hal2 sunah dalam ibadah dibandingkan yg wajib sehingga menimbulkan perpecahan umat,,lalu mereka saling menjatuh kan..sehingga skrg islam menjadi rapuh begini.
 
Islam KTP...
hanya memeluk, tapi tidak menjalankan syariat nya...
/no1
mostly demikian/heh
 
Judul thread "APA YANG SALAH DENGAN KITA ?

coba baca ini.....
http://myquran.org/forum/index.php/topic,20151.0.html

Apa yang salah pada Generasi kita ?

Kemarin dan barusan di TV diberitakan kerusuhan/kericuhan dikampus2, diUISU-medan dimakasar diAmbon, belum lagi perkelahian antar pelajar,bukan hanya pelajar/mahasiswaa...eeh..para pendidik dan pengurusnya juga gak kalah galaknya....

ini kayaknya pendidik perlu di didik juga ya....

belum lagi dimasyarakat dg kasus2 antar RT antar desa antar PARTAI...dan sebagainya....

tambah lagi kasus kecurangan di Ujia Nasional, entah murid yg salah entah gurunya yg salah....entah PEMDAnya yg salah biar gak malu ntar dibilang penghasil generasi IDIOT.....ehe sory...

dimulai dari kita lahir dan diasuh oleh orang tua kita, apakah kita sudah dididik dg baik untuk persiapan kedepan ?
mungkin dengan seribu alasan yg akhirnya kita terabaikan, tidak sepenuhnya juga orangtua kita salah, bisa juga ada keinginan untuk mendidik tapi ... karena KETERBATASAN wawasan, pola pikir, Ilmu, yg pada akhirnya kita tidak di didik dg baik dan maksimal untuk melangkah satu langkah kedepan.....
disinilah peranan pihak eksternal untuk mengisi keterbatasan orang tua...

kemudian masuk SD diasuh oleh guru2 kita, kondisinya kurang lebih sama walau berbeda kondisi,
kita sendiri juga tidak siap dalam adab,budaya dan mentalitas untuk masuk dalam dunia baru kita tempat kita mengenal dunia luar untuk bermain dididik diasuh....entah siapa yg akan mengasuh...entah guru entah lingkungan....entah siapa...semuanya akan menjadi guru kita ... baik diminta maupun tidak...

yg jelas sifat alamiah anak kecil adalah menyerap meniru dari apa2 yg dilihat dan didengar

konsep pendidikan nasional yg menekankan pendidikan pada otak kiri alias 5+5 berapa yaaa...
tanpa disadari dididik/disiapkan untuk menjadi materialis tanpa dibarengi dg mengasah otak kanan untuk mengontrol diri, yaitu adab budaya moral etika dan religi yg memadai...untuk menyeleksi siapasih guru kita yg sebenarnya....
untuk bekal melangkah lagi satu langkah lagi kedepan....
dari guru yg tak sepenuhnya juga berharap untuk mendidik secara optimal baik otak kiri maupun otak kanan, karena

gurunya juga hasil didikan dari generasi yang sama....atau bahkan mungkin guru kita akan mengatakan "terserah elu dech mau kemana mau jadi apa nanti....capek gue ngajarin elu yg bengal....."

begitu seterusnya melangkah ke LEVEL berikutnya dengan bekal yang seadanya....
informasi pengalaman pergaulan dan kelakuan kita juga semakin meningkat....
bahkan mulai mendapatkan filosofi2 kehidupan....gengsi...gaul... preman...gak preman kalo belum molimo....
tawuran sudah menjadi hargadiri dan gengsi.....banyak jalan menuju neraka.....
itulah filosofi2 hidup yg kita dapatkan dan tertanam dalam BENAK kita yg akan menjadi Acuan OTAK kita nantinya untuk bekerja

Sensivitas Sosial & Religi semakin hari semakin hilang...bahkan menjadi pemahaman yg terbalik keburukan dianggap kebaikan...kebaikan dianggap keburukan.....
contoh....KORUPSI kita anggap REZEKI....

guru kita juga gak mikirin mau kemana mau jadi apa elo ntar...
orang tua kita juga gak ambil pusing yang penting lulus dan angkanya berapa....cepetan cari duit sono....
karena orangtua kita dan guru kita juga dididik seperti kita juga...

segala informasi didikan yg kita dapatkan berulang2 akan membentuk bangunan "Mental Model" didalam sistem jaringan OTAK kita yang akan menjadi ACUAN bagi Otak kita bekerja nanti....
contoh cara otak kita bekerja : berapa 2 x 2 ? secara otomatis kita menjawab 2....

Selanjutnya kita pun telah selesai menjalani tahap2 pengglembengan/pendidikan....entah di didik untuk jadi apa...entah siapa yg mendidik...
Selanjutnya kitapun mulai berinteraksi dan bekerja dalam masyarakat menggantikan generasi sebelum kita....pergantian generasi....belum/bukan PERBAIKAN GENERASI.....
kitapun mulailah menjalani profesi masing2...dengan menyimpan Daftar Acuan Kerja OTAK yang sudah kita bangun sebelumnya...bahasa kerennya S-O-P (Standard Operation Procedure)....
ketika akan mulai bekerja secara OTOMATIS kitapun akan membuka S-O-P kita........

Akhirnya kita pun memilih karir politik,masuklah kedalam sidang....untuk memperjuangkan aspirasi...
ketika ada perbedaan kita pun merespon,akal kita bekerja SOP dibuka...Hayo..hayoo...akhirn ya Jingkrak-jingkrak diatas meja sambil mengepalkan tangan...yah begitulah kita dulu waktu disekolah....rupanya SOP dulu masih kebawa.....
walaupun hasil sidang....bagus-bagus...tetapi tetaplah kita kerjakan sesuai dg SOP yg kita punya....
akhirnya UNDANG-UNDANG > S-O-P > Jadinya Ngundang-Ngundang...eeehhhe ngundang2 rekan lhoo maksudnya...

karena kita ingin mengabdi..Akhirnya kitapun memilih menjadi GURU....sesuai S-O-P lagi....murid kita pun begitu nasibnya...juga anak kita yg kita asuh sesuai S-O-P yg telah terbentuk selanjutnya mengulang proses seperti awal lagi....menjadi matarantai siklus kehidupan dan pengasuhan yang sama....
seperti LINGKARAN SETAN yg gak ada awal akhirnya....

entah siapa yang salah entah dimana salahnya,
mau memperbaiki ....apanya....yang mana....mau mulai darimana.....

inilah kenyataannya generasi kita yg terjebak dalam lingkaran, iya atau tidak matarantai lingkaran setan yg harus kita putuskan dan memulai rantai yang baru yg harus dijaga ketat perkembangannya sehingga terbentuklah matarantai kehidupan yg baru yg didambakan....yaitu kebangkitan ummat....Wallahu a'lam...

Mulailah dari diri sendiri...itulah kata yg sering kita dengar...
ketika menjalani hidup baru...apa yg diharapkan umat kepada kita...
bulatkan tekad ...persiapkan generasi sejak dini....20-30 tahun yg akan datang itulah harapan kita semua...
ingat cerita Khalifah Umar Ra kpd anaknya yg akhirnya beberapa generasi kemudian melahirkan khalifah yg legendaris...yaitu Umar Bin Abdul Aziz...

Mulailah dari diri sendiri...barangkali tidak tepat untuk suatu perubahan sosial yg komplek...butuh perencanaan dan keterlibatan semua pihak...karna kita adalah bagian yg harus dioperasi...karna diri kita butuh support,lingkungan,sarana... dsb,Wallahu a'lam...

Muhammad Ihsan
 
Negara kt sangat memerlukan perubahan sistem dan perubahan perilaku. Di negara ini org2 yg sungguh2 berniat memajukan bangsa dan mempertahankan kebenaran malah tidak bisa berkembang karena kalah dengan org2 yg lebih mementingkan kepentingan pribadi, mencari keuntungan sesaat tp merugikan utk jangka panjang. Apabila dari skr kt tidak berubah, apa yg bisa kt wariskan kpd penerus kt selain kerusakan di masa depan yang diakibatkan keacuhan di masa sekarang. Sesungguhnya semua hal adalah milik Allah SWT, hewan, tumbuhan, tanah, rumah, harta, pakaian, jabatan, bahkan diri kita adalah milik Allah, seharusnya dimulai dr pikiran itu kt menjalani hidup ini sehingga yg terpikirkan hanyalah berusaha menjalani hidup sebaik-baiknya menurut petunjuk Allah dengan tujuan bahagia di dunia dan akhirat. Rukun kpd Allah dan rukun kepada mahluk Allah. Amin.
 
diri sendiri dan
amar ma'ruf nahi mungkar yang tak lain adlh DAKWAH!!
 
apa dakwah tu segitu manjurnya?


jujur aja,yang namanya generasi muda sekarang ini banyakan maksiat ketimbang alim.rajin solat,jago baca alquran,tapi mabuk2an juga rutin....yang salah siapa?yang dakwah?

gw sendiri kalo ngeliat orang berdakwah palingan yang ngedengerin dakwahnya dia2 juga,gak nambah,malah ngurang.dalem pikiran gw sih"lo masuk neraka,masuk aja.bukan urusan gw"


soalnya kalo ngajak orang berkelakuan baik tapi ditolak kan gak enak,apalagi kalo ampe berulang2...ya mati aja deh...
 
ya jangan gtu donk boz..........
bukain jalan hidayah buat orang lain itu pahalanya besar.........
aku waktu ngomong ke ibuku aja langsung ditanya " kamu jangan terlalu fanatik sama islam nanti malah masuk ke jurusan2 islam yang melenceng".........
padahal niatku baik..........
cuma bilang "aku g mau pacaran, nanti mau langsung nikah biar g terjerumus zina".......
menyedihkan T_T..............
orang yang harusnya nyemangatin dalam soal agama yang aku dalami malah bicara kayak gitu................
padahal niat awal aku bilang kayak gini biar ibuku ngomong sama saudara2ku yang lain karena pacaran mulu...........
terpaksa deh harus ngomong pelan2 sama ibuku................
budaya kota waktu ibuku muda, sudah terlalu nancep........
bener sih waktu ibuku muda paling banter cuma pegangan tangan.........
lah sekarang??????
ciuman itu baru dianggap pacaran.........
mudah2an aku bisa ngelurusin semua masalahku...........
bwat semuanya doain ya...........
biar aku bisa usaha buka pintu hidayah buat keluarga yang aku cintai.................
dan buat yang lain jangan bosen2 ngingetin orang kalo berbuat salah............
inget contoh kita nabi Muhammad SAW....................
dia lebih parah perjuanganya daripada kita................
tapi inget caranya berdakwah bukan lewat kekerasan..........
misal kayak bom bali..........
perasaan nabi kita g ngajarin kayak gtu deh.........
tapi dengan kesabaran dan keikhlasan.........
walau kita manusia biasa kita harus coba semampu kita.........

SeMAnGat!!!!!!!!!!!!


--peace--
 
yah itulah fenomena jahiliyah modern

dakwah itu masuk kewajiban muslim! dakwah kecil"an aj, uda susa banget :(

sdikit ttng Amar makruf nahi mungkar

Amar makruf nahi mungkar merupakan salah satu ciri khas agama yang hanif ini, karena dengan amar makruf nahi mungkar inilah umat ini bisa lurus jalannya, tanpa menegakkan amar makruf nahi mungkar bisa menyebabkan kemurkaan Allah taala, sebagaimana yang telah menimpa sebagian Bani Israil yang telah kafir. Tentu amar makruf nahi mungkar itu harus punya ketentuan, dan etika, yang perlu diperhatikan, sebab kalau tidak demikian pelaksanaannya akan bisa mengacaukan suasana, bukannya kemungkaran itu hilang atau kemaslahan timbul, akan tetapi yang timbul adalah kerusakan dan kemudaratan yang lebih banyak.
Oleh :Syeikh Islam Ibnu Taimiyah –rahimuhullah –
(diambil dari majmuk fatawa, jilid 14 hal : 479 – 483)
Alih Bahasa : Muhammad Elvi Syam. L.c.

Allah Taala yang Maha Tinggi dan Maha Besar berfirman:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiada orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk . ( Q.S: 5;105 ),

Ayat ini tidak bermakna larangan atau perintah untuk meninggalkan amar maruf (kebaikan) dan nahi mungkar (kejelekan), sebagaimana yang terdapat dalam hadits masyhur di Kutubus Sunan, dari Abi Bakr As-Shidiq, (Ia) berkhutbah di atas mimbar Rasulullah r dan berkata : Wahai manusia sesungguhnya kalian membaca ayat ini dan menerapkannya bukan pada tempatnya, sungguh saya telah mendengar Rasulullah r bersabda :
Artinya : Sesungguhnya manusia apabila melihat kemungkaran, kemudian tidak merubahnya, maka hampir-hampir Allah menimpakan azab dari-Nya kepada mereka semua. ( H.R. Ahmad di musnadnya dari Abi Bakr, dishohihkan oleh Syeikh Al-Albani di kitab Shohih Al Jami , no: 1974, juz; 1/ 398.)

Dan demikian juga dalam hadits Abi Tsalabah Al-Khusyani yang marfu ( yang sampai ke Rasulullah ) dalam menafsirkan ayat ini :
Artinya : Apabila kamu melihat kebakhilan yang ditaati, dan hawa nafsu yang dituruti, dan setiap orang yang memiliki pendapat taajub dengan pendapatnya, maka uruslah (sibuklah) dengan kepentingan dirimu sendiri ( H.R. Tirmizi dari Abi Tsalabah Al Khusyani, no 3058 ).

Hadits ini ditafsirkan oleh hadits Abi Said di kitab Muslim :
Artinya : Barang siapa dari kalian melihat kemungkaran maka hendaklah dia merubah kemungkaran tersebut dengan tangannya , apabila tidak sanggup, (rubahlah) dengan lisannya, apabila tidak sanggup, (rubahlah) dengan hatinya, yang demikian adalah selemah-lemah keimanan . (H.R. Muslim dan lainnya dari Abi Said Al Khudri.)

Dan apabila ahli fujur ( pelaku maksiat ) kuat, sehingga mereka tidak lagi mau mendengarkan kebaikan, bahkan mereka menyakiti orang yang melarang kemungkaran, karena mereka itu telah dikuasai oleh rasa kikir dan hawa nafsu serta rasa sombong, maka pada keadaan seperti ini, merubah dengan lisanpun gugur dan yang tinggal merubah dengan hati .


(assyuhhu) adalah rasa sangat ambisi yang mengakibatkan kepada kebakhilan dan kezoliman, yaitu menolak kebaikan dan membencinya.
(alhawa al muttaba) hawa nafsu yang dituruti terwujud dalam keinginan terhadap keburukan dan mencintainya. (al ijab bir rayi) takjub (bangga) dengan pendapat sendiri yaitu (bangga) pada akal dan ilmu.

Maka (pada hadits di atas) Beliau r telah menyebutkan rusak tiga kekuatan yaitu : ilmu, cinta dan benci. Sebagaimana dalam hadits lain :
Artinya : Tiga hal yang mencelakakan; rasa kikir yang ditaati, hawa nafsu yang dituruti dan rasa takjub seseorang dengan dirinya sendiri

dan di hadapan tiga hal yang mencelakakan ini, terdapat tiga hal yang menyelamatkan :

Artinya : Rasa takut kepada Allah dalam keadaan sunyi dan keramaian, dan sikap sederhana di waktu miskin dan kaya dan berkata benar di waktu marah dan ridho ( H.R. Tharoni di Mujam Ausath dari Anas dan dihasankan oleh Syeikh Al Albani di kitab Shohih Al-Jami, no : 3039, juz ; 1/ 583 )

Itulah yang selalu dimohon Rasulullah r dalam doanya, seperti pada hadits lain :
Artinya : Ya Allah, sesungguhnya saya memohon kepada-Mu rasa takutan akan diri-Mu di waktu sunyi dan keramaian, dan saya memohon kepada-Mu untuk (mampu) berkata benar di waktu marah dan ridho, dan saya memohon kepada-Mu untuk sikap sederhana di waktu miskin dan kaya ( H.R. Nasai dari Amar bin Yasir, no: 1304 dan dishohihkan oleh Syeikh Al-Albani di kitab Shohih Jami no : 1301, 1/279 ).

Maka rasa takut kapada Allah, lawan dari menuruti hawa nafsu, karena rasa takut mencegah perbuatan tersebut (menuruti hawa nafsu). Sebagaimana firman Allah :
Artinya : Dan adapun orang yang takut akan kedudukan Robnya, dan mencegah dirinya dari hawa nafsu .( Q.S. 79 ;40 )

Sikap sederhana di waktu miskin dan kaya, lawan dari rasa ambisi yang ditaati.
Berkata benar di waktu marah dan ridho, lawan dari rasa takjub (bangga) seseorang dengan dirinya.

Apa yang dikatakan oleh As-Shiddiq sangat jelas, karena sesungguhnya Allah berfirman : (aaikum anfusakum) artinya: pegang teguhlah dan sibuklah dengan diri kalian. Dan termasuk dalam kemashlahatan diri, mengerjakan apa yang diperintahkan kepadamu, baik perintah (yang harus dikerjakan) atau larangan (yang harus ditinggalkan). Dan berfirman :
Artinya : Orang yang sesat tidak akan membahayakanmu apabila kamu mendapat petunjuk (hidayat) ( Q.S. 5;105 ).

Hidayah itu akan terwujud, bila Allah ditaati dan kewajiban ditunaikan, baik berupa perintah atau larangan dan yang lainnya.


Di dalam ayat tersebut di atas, terdapat beberapa faidah yang agung:

Pertama : Hendaknya seorang mukmin tidak takut terhadap orang-orang kafir dan munafik, karena mereka itu tidak akan membahayakannya, selama dia telah mendapat petunjuk.

Kedua : Janganlah dia bersedih dan gelisah terhadap mereka, sebab kemaksiatan mereka tidak akan membahayakannya apabila dia telah mendapat petunjuk. Sebab bersedih terhadap apa yang tidak membahayakan merupakan hal yang sia-sia. Kedua makna ini disebutkan dalam firman Allah :
Artinya : Dan bersabarlah dan tiada kesabaranmu kecuali dengan Allah, dan janganlah kamu bersedih terhadap mereka dan janganlah kamu merasa sempit terhadap tipu daya yang mereka ( Q.S. 16;127 ).

Ketiga : Hendaknya seorang mukmin tidak cenderung kepada mereka dan tidak menujukan pandangannya (tertarik) kepada apa yang mereka miliki dari kekuasaan, harta dan syahwat, seperti firman Allah :
Artinya : Janganlah sekali-kali kamu menujukan pandanganmu kepada kenimatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu ) dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka . (QS;15;88).

Maka Allah melarang Nabi Muhammad r untuk bersedih terhadap mereka dan mengharapkan apa yang mereka miliki di satu ayat , dan melarangnya untuk bersedih serta takut kepada mereka di ayat yang lain. Karena, kadang-kadang seseorang itu merasa sedih dan merasa takut kepada mereka, baik disebabkan karena rasa harap atau rasa cemas.

Keempat : Janganlah melampaui batas yang telah disyariatkan terhadap pelaku maksiat, dengan sikap berlebih-lebihan dalam membenci dan menghina, atau melarang dan menghajr ( mengisolir ) atau menghukumi mereka. Akan tetapi dikatakan kepada orang bersikap yang melampaui batas terhadap mereka itu, Uruslah dirimu sendiri, orang yang sesat tidak akan memudoratkanmu, selama kamu telah mendapat petunjuk. Sebagaimana firman Allah :
Artinya : Dan janganlah sekali kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorongmu …(Q.S: 5;8 ).

Dan firman Allah :
Artinya : Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, sesungguhnya Allah tidak mencintai orang yang melampaui batas (QS:2;190)

Dan firman Allah :
Artinya : Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu) maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim. (QS:2;193).

Maka sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang melakukan amar maruf nahi mungkar, kadang-kadang melampaui batas ketentuan-ketentuan Allah, mungkin disebabkan kebodohan dan mungkin pula disebabkan kezoliman. Permasalahan ini seseorang wajib tatsabbut ( selektif / berhati-hati ) baik dalam mengingkari orang-orang kafir, munafik, fasiq atau maksiat.

Kelima : Hendaklah dia melaksanakan amar maruf nahi mungkar dalam batas yang disyariatkan yaitu berilmu, lemah-lembut, sabar, dan niat yang baik serta menempuh jalan tengah (meletakkan sesuatu pada tempatnya). Karena hal tersebut masuk di dalam firman Allah (alaikum anfusakum) uruslah diri kamu dan di firman Allah (idza ihtadaitum) jika kamu mendapatkan petunjuk.

Lima point ini disimpulkan dari ayat di atas, bagi siapa yang diperintahkan untuk amar maruf dan nahi mungkar. Di dalam ayat tersebut juga terdapat makna yang lain, yaitu; perhatian seseorang terhadap mashlahat dirinya sendiri, dalam segi ilmu dan amal serta memalingkan dirinya dari hal yang tidak bermanfaat, sebagaimana yang dikatakan oleh sohibus-syariah ( Rasulullah r ):
Artinya : Merupakan baiknya islam seseorang meninggalkan apa yang tidak ia butuhkan ( H.R. Ahmad di Musnadnya dari Hasan bin Ali , dishohihkan oleh Syeikh Al-Albani di Shohih Al Jami no: 5911, juz : 2/1027 ).

Apa lagi banyaknya hal yang tidak penting, yang tidak dibutuhkan oleh seseorang dari urusan agama orang lain dan dunianya, terutama apabila pembicaraan tersebut karena hasad dan kedudukan (kepemimpinan).

Begitu juga dalam beramal, mungkin orang yang melaksanakannya melampaui batas dan zolim, atau bodoh dan berbaut sia-sia. Alangkah banyaknya amalan yang digambarkan syeitan seakan-akan dia melakukan amar maruf dan nahi mungkar serta jihad di jalan Allah, padahal sebenarnya perbuatan tersebut merupakan kezoliman dan tindakkan yang berlebih-lebihan (melampaui batas).

Oleh karena itu, merenungkan ayat tersebut di dalam masalah ini, merupakan hal yang paling bermanfaat bagi seseorang. Apabila anda memperhatikan perselisihan yang terjadi di kalangan umat ini ; ulama, ahli ibadah, dan penguasa serta pemimpin mereka, anda akan menemukan, kebanyakan termasuk dalam jenis ini, yaitu: kezoliman yang disebabkan karena takwil atau bukan takwil. Seperti orang Jahmiyah, zolim terhadap ahli Sunnah dalam masalah sifat Allah dan Al quran ; seperti, bencana yang menimpa Imam Ahmad dan lainnya. Seperti Rafidhoh (syiah) selalu zolim terhadap ahli sunnah . Seperti Nashibah (orang membenci Ali) zolim terhadap Ali dan Ahli baitnya (keluarga dan keturunannya). Seperti Musyabbih (orang yang mengatakan sifat Allah seperti sifat makhluk) zolim terhadap munazzih (orang yang mensucikan Allah dari sifat yang serupa dengan sifat makhluk). Seperti sebagian Ahli sunnah kadang-kadang zolim, mungkin terhadap sebagian mereka, dan mungkin terhadap sejenis ahli bidah, dengan melebihi apa yang telah diperintah Allah, yaitu tindakan yang berlebih-lebihan, yang disebutkan dalam firman Allah :
Artinya : Ya Robb kami ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami.. (Q.S. 3 : 147).

Di samping sikap melampaui batas (tindakan yang berlebih-lebihan) ini, terdapat kelalaian yang dilakukan oleh yang lain terhadap apa yang diperintahkan kepada mereka, dari kebenaran atau amar maruf dan nahi mungkar dalam seluruh aspek. Alangkah baiknya apa yang dikatakan sebagian salaf : Tidaklah Allah memerintahkan suatu urusan, kecuali syeitan menghalanginya dengan dua perkara : -dia tidak menghiraukan apapun dari dua perkara itu yang akan dilakukannya- ghulu (berlebih-lebihan) dan takshir (kelalaian).

Maka orang yang membantu dalam perbuatan dosa dan permusuhan sama dengan orang yang tidak membantu dalam perbuatan baik dan takwa. Orang yang melakukan yang diperintahkan dan melebihi (apa yang diperintahkan padahal itu) dilarang, sama dengan orang yang meninggalkan yang dilarang dan sebagian yang diperintahkan.

Semoga Allah menunjuki kita kepada jalan yang lurus. Tiada upuya dan kekuatan kecuali dengan Allah.
(diambil dari majmuk fatawa, jilid 14 hal : 479 – 483)
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.