• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Apa yang Antum Tahu tentang NU dan MUHAMADIYAH?

judi

IndoForum Activist D
No. Urut
12992
Sejak
22 Mar 2007
Pesan
12.330
Nilai reaksi
459
Poin
83
Selama ini banyak berkembang dikalangan muslim bahkan Non Muslim yang beranggapan bahwa NU dan MUHAMADIYAH adalah aliran-aliran yang terdapat dalam islam...nah ane mau tanya neh....sebenarnya dalam persepsi antum semua baik yang Pakar soal islam ataupun yang masih newbie seperti apa sih pesepsinya terhadap dua Organisasi islam ini? sejelasnya yah...gak usah takut salah....kita sama2 belajar...nanti di di Postingan ke 30 ane akan minta trhead ini ditutup. karena kita akan sama2 tarik kesimpulan.
 
kalo sebagai orang indonesia.. kita menyebut 2 institusi ini sebagai organisasi dan bukan aliran.. sebab.. pada dasarnya.. tuhan kita tetep sama.. junjungannya tetep sama.. ajarannya pun masih sama.. tapi dimata orang luar negeri.. organisasi organisasi ini.. termasuk kita sekalipun.. disebut sebagai aliran.. aliran islam di luar sana sudah terbagi menjadi 2.. yakni islam sunni dan islam syiah.. dan kita yang berada di indonesia ini termasuk dalam golongan islam sunni.. ane sendiri pernah ke eropa dan melihat orang orang negro shalat disana.. dan ternyata mereka adalah orang syiah.. tata cara shalat mereka berbeda dengan kita.. walau perbedaannya ga terlalu mencolok.. tetep ada berdiri.. ruku.. i'tidal.. sujud.. dan tahiyat.. yg membedakannya hanya ketika setelah takbiratul ihram.. kita mendekapkan kedua tangan di bagian perut.. sementara mereka merapatkan tangan disamping badan (seperti posisi berdiri sempurna).. yang membedakannya hanya satu.. kita pengikut nabi muhammad (sunni).. sementara mereka adalah pengikut ali bin abu thalib (syiah)..

muhammadiyah dan NU walaupun merupakan organisasi islam.. tapi mereka juga mulai melirik dunia politik.. ane sendiri sih berharap kedua organisasi ini balik ke fungsinya sebelumnya.. yakni hanya sebagai organisasi keagamaan dan bukan organisasi agama dan politik..

jadi intinya menurut ane.. NU ataupun muhammadiyah.. mereka tetep dalam satu jalur.. bukan sebagai aliran..

karena aliran islam sendiri di indonesia udah cukup banyak.. dan tentunya berbeda dengan yg kita kerjakan selama ini.. ada aliran yg make sesaji.. ada aliran yg masi tetep animisme.. dan lain lainnya..
 
setau saya baik NU maupun Muhammadiyah awalnya adalah ormas..membantu pengajaran terhadap orang2 diindonesia jaman dulu..namun seiring waktu,mereka seperti berubah menjadi sebuah "aliran" agama ber"topeng" islam.hanya hal2 sunah mereka saling menyesatkan 1 sama lain.saling berbangga diri akan golongan dan menganggap golongan lain itu salah.itu yg saya "tangkap".CMIIW
 
kalo sebagai orang indonesia.. kita menyebut 2 institusi ini sebagai organisasi dan bukan aliran.. sebab.. pada dasarnya.. tuhan kita tetep sama.. junjungannya tetep sama.. ajarannya pun masih sama.. tapi dimata orang luar negeri.. organisasi organisasi ini.. termasuk kita sekalipun.. disebut sebagai aliran.. aliran islam di luar sana sudah terbagi menjadi 2.. yakni islam sunni dan islam syiah.. dan kita yang berada di indonesia ini termasuk dalam golongan islam sunni.. ane sendiri pernah ke eropa dan melihat orang orang negro shalat disana.. dan ternyata mereka adalah orang syiah.. tata cara shalat mereka berbeda dengan kita.. walau perbedaannya ga terlalu mencolok.. tetep ada berdiri.. ruku.. i'tidal.. sujud.. dan tahiyat.. yg membedakannya hanya ketika setelah takbiratul ihram.. kita mendekapkan kedua tangan di bagian perut.. sementara mereka merapatkan tangan disamping badan (seperti posisi berdiri sempurna).. yang membedakannya hanya satu.. kita pengikut nabi muhammad (sunni).. sementara mereka adalah pengikut ali bin abu thalib (syiah)..

muhammadiyah dan NU walaupun merupakan organisasi islam.. tapi mereka juga mulai melirik dunia politik.. ane sendiri sih berharap kedua organisasi ini balik ke fungsinya sebelumnya.. yakni hanya sebagai organisasi keagamaan dan bukan organisasi agama dan politik..

jadi intinya menurut ane.. NU ataupun muhammadiyah.. mereka tetep dalam satu jalur.. bukan sebagai aliran..

karena aliran islam sendiri di indonesia udah cukup banyak.. dan tentunya berbeda dengan yg kita kerjakan selama ini.. ada aliran yg make sesaji.. ada aliran yg masi tetep animisme.. dan lain lainnya..

iya.. saya setuju sih... awalnya hanya organisasi, namun semakin terlihat aja perbedaan yang semestinya bukan masalah besar, seperti perbedaan doa ketika ruku', sujud, lalu pendapat solat subuh itu pakai qunut atau tidak...
selama tidak bertentangan dengan ajaran yang semestinya, sebenarnya tidak ada masalah..
 
yang lain mana neh...? waduh kalau ketemu rekan2 yang lainkasih tahu yah...jangan main di Fa melulu...
 
yang lain mana neh...? waduh kalau ketemu rekan2 yang lainkasih tahu yah...jangan main di Fa melulu...

lagi disini emang jarang yang mampir sih.... aku aja pernah dari pagi sampe sore nongkrong disini, ga nampak tanda2 kehidupannya...
 
setau saya si mamad tuh tolol loh..nggak bisa ngitung pula
 
iya.. saya setuju sih... awalnya hanya organisasi, namun semakin terlihat aja perbedaan yang semestinya bukan masalah besar, seperti perbedaan doa ketika ruku', sujud, lalu pendapat solat subuh itu pakai qunut atau tidak...
selama tidak bertentangan dengan ajaran yang semestinya, sebenarnya tidak ada masalah..

ya bener sih..tapi kok saya lihat diantara mereka masih ada "tembok" ya??contohnya bgini..
waktu nenek saya meninggal(yg kebetulan orang muhammadiyah),lalu diadakan yasinan,nah disini yg dateng tuh cuma orang2 muhammadiyah,dari NU,Persis,atau yg lain2 ga dateng.denger punya denger mereka terhalang kata "yasinan" yg menurut mereka itu bid'ah.ntah bener apa ngga,tapi jikalau orang yg ditimpa musibah seperti ini mengundang untuk mendoakan yg meninggal,apakah masih harus melihat "yasinan"?mereka bilang gini"klo yasinan saya ga bisa dateng,tapi klo baca yasin InsyaAllah saya dateng."..then apa bedanya gitu??sama2 baca yasin.X( X(
 
NU : suka yasinan, sholat subuh pake kunut, suka ziarah kubur, ada tawasul dll

Muhammadiah dan Persis : adalah yang melarang bahkan membid'ahkan apa2 yang NU lakukan (seperti contoh di atas)

yang jelas NU, Muhammadiyah dan Persis mempunyai fiqih yang berbeda, karena itu mereka mempunyai dalil yang berbeda juga.....

sayangnya, para pendukung NU, Muhammadiyah dan Persis seringkali bentrok hanya karena perbedaan fiqih tadi.
 
tapi syukur lah jika keduanya tidak melihat perbedaan itu sebagai alasan untuk tidak bertegur sapa
 
kl gw mah ga terlalu pusingin tetang NU ma muhammadiyah , pokoknya ajaranya ga menyimpang gpp.
 
NU : suka yasinan, sholat subuh pake kunut, suka ziarah kubur, ada tawasul dll

Muhammadiah dan Persis : adalah yang melarang bahkan membid'ahkan apa2 yang NU lakukan (seperti contoh di atas)

yang jelas NU, Muhammadiyah dan Persis mempunyai fiqih yang berbeda, karena itu mereka mempunyai dalil yang berbeda juga.....

sayangnya, para pendukung NU, Muhammadiyah dan Persis seringkali bentrok hanya karena perbedaan fiqih tadi.

tanya aa..

memangnya kalau muhamadadyah gak ada (gak boleh)ziara kubur yah?:-/
 
numpang komen yaa...dalamsyiah pun bukannya masih dibagi beberapa aliran syiah lagi yaa...???

teruss mengenai g boleh ziarah atau sebagainya....itu khan tergantung fatwa2 yang dikeluarkan masing2 ormas tersebut/....???tapi mereka juga punya dasar melarang hal tersebut kan...??

kalo dipikir2...alquran adalah kitab suci yang rumit.....karna tidak berada di bawah lembaga tertinggi (maksudnya g kaya kristen/katolik yang ada paus yang sudah menetapkansegalasesuatunya)..maka dari itu kita semua bisa menfsirkan seenak udel kita...gmana caranya menjembatani itu semua yaa??mohon tanggapannya....sorry agak OOT
 
@Judi
Ketemu lagi ya thread jaman dulu :D Belum ada jawaban yang cocok?

Yang flame udah kena kartu merah kok. /ok Lagian kayaknya tu orang udah 'kelaut' :D
 
Muhammadiyyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan tahun 1912, sedangkan NU oleh KH Hasyim Asyi'ari. Namun pada dasarnya mereka berdua adalah satu guru satu ilmu, yaitu keduanya lulusan Al Azhar yang membawa pola fikir gurunya yaitu Muhammad Abduh di Mesir yang dipadukan dengan pola fikir seorang Jamaludin Al afghani seorang tahanan perang Inggris hasil titipan Perancis. Namun di saat kembali ke tanah air, keduanya menunjukkan pola ajaran yang berbeda. sy setuju jika NU / Muhammadiyyah adalah bukan aliran melainkan ormas (organisasi massa).

Jika kita lihat istilah "Muhammadiyah", Muhammad + Iyyah.
Muhammad yang dimaksud adalah Nabi Muhammad Saw ;
Iyyah = aliran / faham / isme / ajaran.
jadi Muhammadiyah berarti "Ajaran Muhammad".

Namun merujuk ke QS An Najm : 3 - 4 ditegaskan oleh Allah bahwa segala yang diucapkan Muhammad ini bukanlah unsur hawa nafsunya (Subyektivisme pribadi), melainkan wahyu yang diturunkan.
Kemudian dari istilah Nabiyyun sendiri berarti seorang "Penyampai informasi, pengajar, atau pembawa berita. Maka Nabi Muhammad Saw hanyalah seorang nabi yang menyampaikan satu risalah yang bernama Al Qur-an. Jadi sekali-kali Islam ini bukanlah "Ajaran Muhammad" melainkan "Ajaran Allah".
Sehingga wajar jika Yahudi & Nashrani menuding jika Al Qur-an ini adalah hasil dari tulisan seorang Muhammad !!! Sekali-kali bukan ! Jadi perlu dipertanyakan juga bagi mereka yang mengklaim sebagai Pengikut Muhammadiyah. Begitupun dengan Hanafiyah, Malikiyah, syafi'iyah, Hambaliyah, bahkan jika di Banten ada yang mengaku pula sebagai "Bantaniyah". Itulah karena mereka tidak sadar dengan peristilahan yang mereka sebut.

Adapun NU yang seolah-olah masih berpegang teguh pada adat istiadat / nonmoderat, mereka tetap mempertahankan tradisi Jahiliyahnya berupa ritual-ritual yang hanya berdasarkan hasil intuisi pribadi atau "serba menduga". Yaitu rangkaian ibadah yang tidak jelas dalilnya. Sebagai contoh adalah pada acara "Tahlilan" atau "Marhabanan", yang nota bene ritual ini hanya ada di Indonesia. Kenapa di Arab sendiri yang dikatakan sebagai sumber Islam, ritual tsb tidak ada. Itu karena kalangan NU ini masih belum lepas dari pengaruh Animisme / Dinamisme yang mana merupakan hadiah dari faham Hinduisme dan Budhisme yang melebur menjadi "Kejawenisme".

Al Hasil Saudaraku ! janganlah merasa tersinggung, namun kita harus benar2 berfikir secara obyektif, bahwa Islam adalah Islam ! yang merupakan satu nama Ajaran dari Allah untuk manusia, di mana Al Qur-an sebagai pedomannya. Jadi Allah tidak mengajukan istilah aliran dalam Islam, hanya manusia saja yang mentafsirkan Al Qur-an menurut hasil intuisi pribadi sehingga menghasilkan tafsir yang berbeda-beda. Padahal Al Qur-an itu tidak membutuhkan lagi juru tafsir, karena satu ayat akan dijelaskan oleh ayat lainnya. Ayat -ayat turun dari Allah, maka Allah sendiri yang memberikan penjelasannya. Dari tafsir yang beraneka ragam ini, maka bermunculanlah berbagai nama aliran yang konon mencapai jumlah 73 aliran. Inilah yang membuat Islam menjadi lemah, yaitu terlalu banyaknya perbedaan pandangan dan pola fikir. Kata Nabi : Al khilaafatu rahmatun (perbedaan itu adalah rahmat), namun perbedaan yang seperti apa yang disebut rahmat ?.

Jika perbedaan yang dimaksud adalah pada masalah aliran / pola fikir, maka sungguh inilah sebenarnya yang membuat Islam bertempur satu sama lain sampai kapanpun.
Tapi yang dimaksud rahmat di sini ialah pada perbedaan hasil ciptaan Allah, seperti adanya laki2 dan perempuan, adanya perbedaan warna kulit, perbedaan bahasa, perbedaan profesi dan lin-lain. Itulah Rahmat yang sesungguhnya !!!

Jadi, yuk kita telaah kembali !
 
bro ries, bisa kasih info tentang bid'ah-bid'ah yang dilakukan NU nggak?
 
Muhammadiyyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan tahun 1912, sedangkan NU oleh KH Hasyim Asyi'ari. Namun pada dasarnya mereka berdua adalah satu guru satu ilmu, yaitu keduanya lulusan Al Azhar yang membawa pola fikir gurunya yaitu Muhammad Abduh di Mesir yang dipadukan dengan pola fikir seorang Jamaludin Al afghani seorang tahanan perang Inggris hasil titipan Perancis. Namun di saat kembali ke tanah air, keduanya menunjukkan pola ajaran yang berbeda. sy setuju jika NU / Muhammadiyyah adalah bukan aliran melainkan ormas (organisasi massa).

Jika kita lihat istilah "Muhammadiyah", Muhammad + Iyyah.
Muhammad yang dimaksud adalah Nabi Muhammad Saw ;
Iyyah = aliran / faham / isme / ajaran.
jadi Muhammadiyah berarti "Ajaran Muhammad".

Namun merujuk ke QS An Najm : 3 - 4 ditegaskan oleh Allah bahwa segala yang diucapkan Muhammad ini bukanlah unsur hawa nafsunya (Subyektivisme pribadi), melainkan wahyu yang diturunkan.
Kemudian dari istilah Nabiyyun sendiri berarti seorang "Penyampai informasi, pengajar, atau pembawa berita. Maka Nabi Muhammad Saw hanyalah seorang nabi yang menyampaikan satu risalah yang bernama Al Qur-an. Jadi sekali-kali Islam ini bukanlah "Ajaran Muhammad" melainkan "Ajaran Allah".
Sehingga wajar jika Yahudi & Nashrani menuding jika Al Qur-an ini adalah hasil dari tulisan seorang Muhammad !!! Sekali-kali bukan !

Setuju!! Ya! mereka menuding demikian karena merasa Islam lebih baik daripada ajaran mereka ya... karena Islam meneruskan dan memperbaiki ajaran tauhid sebelum Islam ada, yakni dibawa oleh nabi & Rasul sebelum Muhammad :D

Jadi perlu dipertanyakan juga bagi mereka yang mengklaim sebagai Pengikut Muhammadiyah. Begitupun dengan Hanafiyah, Malikiyah, syafi'iyah, Hambaliyah, bahkan jika di Banten ada yang mengaku pula sebagai "Bantaniyah". Itulah karena mereka tidak sadar dengan peristilahan yang mereka sebut.

Adapun NU yang seolah-olah masih berpegang teguh pada adat istiadat / nonmoderat, mereka tetap mempertahankan tradisi Jahiliyahnya berupa ritual-ritual yang hanya berdasarkan hasil intuisi pribadi atau "serba menduga". Yaitu rangkaian ibadah yang tidak jelas dalilnya. Sebagai contoh adalah pada acara "Tahlilan" atau "Marhabanan", yang nota bene ritual ini hanya ada di Indonesia. Kenapa di Arab sendiri yang dikatakan sebagai sumber Islam, ritual tsb tidak ada. Itu karena kalangan NU ini masih belum lepas dari pengaruh Animisme / Dinamisme yang mana merupakan hadiah dari faham Hinduisme dan Budhisme yang melebur menjadi "Kejawenisme".

Al Hasil Saudaraku ! janganlah merasa tersinggung, namun kita harus benar2 berfikir secara obyektif, bahwa Islam adalah Islam ! yang merupakan satu nama Ajaran dari Allah untuk manusia, di mana Al Qur-an sebagai pedomannya. Jadi Allah tidak mengajukan istilah aliran dalam Islam,

That's right!! Islam is only one!! Karena satu akidah, satu Tuhan dan satu umat.

oh ye, yg gw biruin itu gawad, Animisme/Dinamisme nantinya jadi Tahayul yg masuk ke ajaran agama Islam :(
kalau ada unsur Buddhaisme dan Hinduisme bisa jadi mencampur adukan akidah /swt, bertentangan sekali dgn ajaran Islam.

mungkin karna belom semped dibersihkan yah... dari para sunan2 ya waktu berdakwah, kan ada yg murni Islam 100% dan ada yang ga, tujuannya yg ga murni biar masy. tertarik dulu, kalo uda banyak baru dibersihkan. Ternyata uda wafat duluan para sunannya :(
hanya manusia saja yang mentafsirkan Al Qur-an menurut hasil intuisi pribadi sehingga menghasilkan tafsir yang berbeda-beda. Padahal Al Qur-an itu tidak membutuhkan lagi juru tafsir, karena satu ayat akan dijelaskan oleh ayat lainnya. Ayat -ayat turun dari Allah, maka Allah sendiri yang memberikan penjelasannya. Dari tafsir yang beraneka ragam ini, maka bermunculanlah berbagai nama aliran yang konon mencapai jumlah 73 aliran. Inilah yang membuat Islam menjadi lemah, yaitu terlalu banyaknya perbedaan pandangan dan pola fikir. Kata Nabi : Al khilaafatu rahmatun (perbedaan itu adalah rahmat), namun perbedaan yang seperti apa yang disebut rahmat ?.

Ane setuju banget yang dibiruin, pada dasarnya kalau perbedaan tafsir dan perbedaan masalah fikih kan tanyakan kembali ke Sunnah Rasul dan Al-Qur'an. Sehingga terjadi Integrasi :).

yap, Al-Qur'an boleh ditafsirkan oleh siapa saja asal dia Seorang Muslim dan tau ilmunya /no1.

yang gw merahi rada ga setuju, kalau menurut Institusi pribadi nantinya menafsirkan Al-Qur'an seenaknya sendiri kek JIL. Menafsirkan Al-Qur'an pake nafsu + Akal doang. :)

Jika perbedaan yang dimaksud adalah pada masalah aliran / pola fikir, maka sungguh inilah sebenarnya yang membuat Islam bertempur satu sama lain sampai kapanpun.
Tapi yang dimaksud rahmat di sini ialah pada perbedaan hasil ciptaan Allah, seperti adanya laki2 dan perempuan, adanya perbedaan warna kulit, perbedaan bahasa, perbedaan profesi dan lin-lain. Itulah Rahmat yang sesungguhnya !!!

Jadi, yuk kita telaah kembali !

yap, Allah memerintahkan kita sebagai umat manusia untuk saling berinteraksi walau ada perbedaan, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. :D
 
Muhammadiyyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan tahun 1912, sedangkan NU oleh KH Hasyim Asyi'ari. Namun pada dasarnya mereka berdua adalah satu guru satu ilmu, yaitu keduanya lulusan Al Azhar yang membawa pola fikir gurunya yaitu Muhammad Abduh di Mesir yang dipadukan dengan pola fikir seorang Jamaludin Al afghani seorang tahanan perang Inggris hasil titipan Perancis. Namun di saat kembali ke tanah air, keduanya menunjukkan pola ajaran yang berbeda. sy setuju jika NU / Muhammadiyyah adalah bukan aliran melainkan ormas (organisasi massa).

Jika kita lihat istilah "Muhammadiyah", Muhammad + Iyyah.
Muhammad yang dimaksud adalah Nabi Muhammad Saw ;
Iyyah = aliran / faham / isme / ajaran.
jadi Muhammadiyah berarti "Ajaran Muhammad".

Namun merujuk ke QS An Najm : 3 - 4 ditegaskan oleh Allah bahwa segala yang diucapkan Muhammad ini bukanlah unsur hawa nafsunya (Subyektivisme pribadi), melainkan wahyu yang diturunkan.
Kemudian dari istilah Nabiyyun sendiri berarti seorang "Penyampai informasi, pengajar, atau pembawa berita. Maka Nabi Muhammad Saw hanyalah seorang nabi yang menyampaikan satu risalah yang bernama Al Qur-an. Jadi sekali-kali Islam ini bukanlah "Ajaran Muhammad" melainkan "Ajaran Allah".
Sehingga wajar jika Yahudi & Nashrani menuding jika Al Qur-an ini adalah hasil dari tulisan seorang Muhammad !!! Sekali-kali bukan ! Jadi perlu dipertanyakan juga bagi mereka yang mengklaim sebagai Pengikut Muhammadiyah. Begitupun dengan Hanafiyah, Malikiyah, syafi'iyah, Hambaliyah, bahkan jika di Banten ada yang mengaku pula sebagai "Bantaniyah". Itulah karena mereka tidak sadar dengan peristilahan yang mereka sebut.

Adapun NU yang seolah-olah masih berpegang teguh pada adat istiadat / nonmoderat, mereka tetap mempertahankan tradisi Jahiliyahnya berupa ritual-ritual yang hanya berdasarkan hasil intuisi pribadi atau "serba menduga". Yaitu rangkaian ibadah yang tidak jelas dalilnya. Sebagai contoh adalah pada acara "Tahlilan" atau "Marhabanan", yang nota bene ritual ini hanya ada di Indonesia. Kenapa di Arab sendiri yang dikatakan sebagai sumber Islam, ritual tsb tidak ada. Itu karena kalangan NU ini masih belum lepas dari pengaruh Animisme / Dinamisme yang mana merupakan hadiah dari faham Hinduisme dan Budhisme yang melebur menjadi "Kejawenisme".

Al Hasil Saudaraku ! janganlah merasa tersinggung, namun kita harus benar2 berfikir secara obyektif, bahwa Islam adalah Islam ! yang merupakan satu nama Ajaran dari Allah untuk manusia, di mana Al Qur-an sebagai pedomannya. Jadi Allah tidak mengajukan istilah aliran dalam Islam, hanya manusia saja yang mentafsirkan Al Qur-an menurut hasil intuisi pribadi sehingga menghasilkan tafsir yang berbeda-beda. Padahal Al Qur-an itu tidak membutuhkan lagi juru tafsir, karena satu ayat akan dijelaskan oleh ayat lainnya. Ayat -ayat turun dari Allah, maka Allah sendiri yang memberikan penjelasannya. Dari tafsir yang beraneka ragam ini, maka bermunculanlah berbagai nama aliran yang konon mencapai jumlah 73 aliran. Inilah yang membuat Islam menjadi lemah, yaitu terlalu banyaknya perbedaan pandangan dan pola fikir. Kata Nabi : Al khilaafatu rahmatun (perbedaan itu adalah rahmat), namun perbedaan yang seperti apa yang disebut rahmat ?.

Jika perbedaan yang dimaksud adalah pada masalah aliran / pola fikir, maka sungguh inilah sebenarnya yang membuat Islam bertempur satu sama lain sampai kapanpun.
Tapi yang dimaksud rahmat di sini ialah pada perbedaan hasil ciptaan Allah, seperti adanya laki2 dan perempuan, adanya perbedaan warna kulit, perbedaan bahasa, perbedaan profesi dan lin-lain. Itulah Rahmat yang sesungguhnya !!!

Jadi, yuk kita telaah kembali !

terima kasih akhi....atas pandangannya..semoga Allah selalu melindungi kita dari perpecahan :)
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.